31 || Gorila Mesum

290K 15.8K 7.8K
                                    


Tandai typo ya. Aku ngetik sambil ngantuk abis nugas (⁠>⁠▂⁠<⁠)

****

Renata sangat berpendirian. Ia tidak mudah menyerah. Itu sebabnya belakangan ini Asya harus ekstra sabar menghadapi Renata yang baik hati. Ternyata lebih menyenangkan adu mulut dengannya daripada menghadapi senyum malaikatnya yang jauh lebih mengerikan.

Asya menutup telinga kencang, berjalan cepat tanpa menghiraukan sosok perempuan di belakangnya.

"Calon adikku! Ayolah makan bareng gue, gue traktir semua yang lo mau!" seru Renata yang masih bisa Asya dengar. Ia merinding setengah mati. "Ayolah, cantik. Makan sama Kakak ya?"

"Asyu, serem banget," rutuk Asya pelan.

"Cantik. Di kantin ada menu baru loh. Atau mau makan di luar sekolah? Boleh. Yang penting kita cuma berdua," ujar Renata lagi.

"Cantik---"

"DIEM KAK! DIEM! AKU MERINDING!" seru Asya dongkol lalu berlari kencang meninggalkannya.

Renata ikut berlari dan menyusul. "Jangan galak-galak sama calon Kakak sendiri. Ayo cantik, makan sama gue. Ya? Ya? Ya?" mohon Renata.

Secara kebetulan Asya melihat Ethan yang melintas dengan setumpuk buku di tangannya. Tanpa pikir panjang, Asya bersembunyi di balik punggungnya.

"KAK ETHAN, TOLONG AKU!"

Ethan mengangkat alis, lalu saat meluruskan pandangan ia menemukan Renata yang berjalan riang dengan senyuman lebar. Sama sekali tidak seperti Renata yang biasanya.

"Kenapa?" tanya Ethan dengan lembut, suaranya sangat sopan dan halus. Asya sampai hilang fokus sesaat.

"Itu ... Kak Renata," ucap Asya pelan berpura-pura melas. "Aku takut."

Ethan ingat, Renata sangat benci pada Asya bahkan sejak hari pertama gadis itu datang ke sekolah ini. Beberapa kali juga Renata menindas gadis ini. Kasian sekali, Asya harus berurusan dengan perempuan bar-bar itu.

Renata berhenti saat Ethan menghadangnya. Ia menatap laki-laki menjulang itu. "Apa? Gue gak ada urusan sama kutu buku. Minggir. Gue harus cari cewek itu."

"Siapa? Asya? Bisa gak berhenti ganggu dia? Kalau mau, lo bisa berurusan sama orang yang sepadan. Jangan anak kecil itu."

Ucapan Ethan membuat Asya dibelakangnya merasa dibela. Syukurlah, tubuh Ethan yang besar bisa menutupinya sepenuhnya dari pandangannya Renata.

"Sepadan? Siapa? Lo? Ogah! Gue nggak level sama orang yang banyak cewek. Katanya lo juga pacaran sama tante-tante kan? Iwh."

Selagi perdebatan mereka, Asya menarik langkah mundur dan pelan-pelan berlari kabur. Sayangnya ia menendang kotak sampah dengan bunyi keras. Benda itu jatuh dan berserakan membuat Asya merutuk kesal.

Renata tersenyum miring melihatnya dan mendekat dengan horor. "Ketemu. Halo adikku yang cantik ... "

"GAK MAU!" Asya menggeleng ngeri dan mengangkat tangan agar Renata tidak mendekat. "Pait, pait. Jauh-jauh dari aku. Please ... "

"Kamu nempelin aku terus kaya setan."

"GUE? GUE SETAN?!" Renata melotot. "Calon adik ipar sial--- maksudnya calon adik ipar gue pinter banget ya ampun. Tambah sayang. Sini peluk dulu."

Renata dengan cepat berubah ramah dan kembali mendekat hendak memeluknya.

Asya seketika menjerit takut. "AAA! MONSTER! TOLONG!"

Renata tertawa licik dan kembali berlari mengejarnya. Ia akan terus mengganggu Asya sampai mendapatkan Alga. Lihat saja, Asya pasti akan luluh lama kelamaan.

ALGASYA ; STEP BROTHER Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang