7

122 7 0
                                    

💚
💚
💚
💚

Kini jaemin tengah di RUMAH SAKIT, karena saat mendapati jisung yg pingsan dan banyak darah dari hidung nya, jaemin langsung membawa nya ke rumah sakit,
Jisung langsung di tangani dokter dan jaemin pun sudah menghubungi teman" nya...

Sudah 1 jam dokter pun baru keluar dari ruangan jisung...

"Dok, bagaimana keadaan jisung, apa dia baik" saja? (Tanya jaemin kepada dokter saat dokter keluar dati ruangan jisung... )

" jisung terkena penyakit BPD, dan dia juga ada sakit di paru" nya, itu yang membuat dia slalu mimisan dan sakit sesak, terlebih saat stres yang dia derita dia akan langsung kambuh" (jawab dokter dengan telaten kepada jaemin"  )tolong jangan buat pasien stres atau banyak pikiran, itu bisa membuat pasien smakin parah sakit nya, bahkan pasien juga ada riwayat vertigo, itu bisa membuat pasien sangat kesakitan jika mulai kambuh" (lanjut dokter, yang dapat anggukan oleh jaemin" )

Dokter pun pergi meninggal kan jaemin, tidak lama jaemin pun masuk dan menemani jisung di dalam kamar jisung... jaemin begitu khawatir dengan jisung, dia memegangi lengan jisung, dia berharap bisa slalu bersama jisung, bahkan menjadi satu" nya yang jisung punya untuk menemani nya...

Sudah beberapa waktu jisung sudah siuman, bahkan teman" nya yg lain pun sudah datang, jaemin senang saat jisung mulai tertawa skarang. Karen saat jisung sadar dia malah nangis, bahkan jaemin sampai meyakinkn bahwa jisung tidak akan sendiri, jaemin bakal menjamin bahwa jisung tidak akan merasa sakit lagi...

Skip...


Jisung sudah pulang dari rumah sakit, karena sudah 1 minggu dia di rawat, tapi kali ini jaemin sedang emosi kepada jisung karena ngotot ingin mencari pekerjaan, sedang jisung
baru sembuh...

" aku harus mencari pekerjaan jaem, tabungan aku sudah menipis aku nanti makan apa, sedang tabungan aku sebagian sudah aku bayarin biaya sekolah "( ucap jisung kepada jaemin yang melarang nya untuk bekerja )

" aku mengerti jie, tapi kau baru sembuh, jika untuk sehari" kau ada aku, kita bisa bersama". Jadi tolong lihat juga diri mu "( jawab jaemin tak kalah emosi.)

Jaemin dan jisung sama- sama diam, hanya keheningan yang ada,
Jaemin ingin sekali mengajak jisung untuk tinggal bersama nya agar dia tidak merasa susah, bukan karena jaemin memandang jisung lemah, tentu jaemin ingin jisung nya slalu bahagia tanpa memikirkan bagaimana biaya dia hidup... tapi seperti yang jaemin ketahui jisung dangat keras kepala dengan apapun yang berbentuk bantuan...

Sebentar lagi ujian sekolah, dan mreka pun tengah sibuk belajar agar mendapat hasil yang maksimal... mreka kini tengah belajar bersama di perpustakaan, lengkap dengan yang lain nya dan beberapa cemilan yang haechan bawa... tapi jisung sangat risih ketika semua sedang belajar tapi jaemin hanya bermalas"an dan sesekali memperhatikan jisung...

"Jaem, belajar lah yang serius, atau kau tidak akan bisa ikut dengan kita lulus" (oceh jisung saat jaemin hanya tidur"an... )

" jika kau bahkan tidak bisa melampaui peringkat ku, maka kau akan menjadi orang paling bodoh jaemin ah... (timpal jeno sambil meledek, yang mendapat jitakan di kepala oleh jaemin )

" bukan kah aku akan tetap menjadi orang pentink walau aku tidak lulus sekalipun (" jawab jaemin santai, sambil memperhatikan jisung lembut )

" ya jaemin shii... kau memang sudah kaya raya tapi bukan kah lebih baik jika kau juga pintar, percuma kau punya perusahaan jika kau bodoh, apa bagus nya seorang CEO tapi bodoh dalam pelajaran dan juga hal lain nya termasuk percintaan ("mark yang berbicara kali ini,sambil meledek juga dan langsung mendapatkan pukulan juga dari jaemin )

" hey, apa apaan kau memukul pacar ku, jika kau mau bodoh maka pergilah. Jaemin " (protes haechan... )

Tentu saja jisung mulai jengah dengan mreka semua, kenapa bisa mreka berteman baik padahal semua nya aneh, apalagi jika dalam mode seperti ini... entah kenapa jisung merasa semakin risih karena sikap jaemin yang terus menatap nya...
Jaemin slalu menatap jisung karena dia merasa prasaan yang smakin dalam tapi dia belum juga mengutarakan perasaan nya, jaemin ingin sekali mengutarakan perasaan nya tapi jaemin slalu takut, takut kejadian waktu itu terulang dimana jisung nya salah paham...

" ahh, aku permisi ke toilet sebentar... ( ucap jisung langsung pergi )

Renjun yang sadar sama sikap jaemin langsung, mengajak jeno untuk meledek jaemin, ketika jisung pergi ke toilet

" jika hanya di pandangi saja. Tapi tidak ada pergerakan untuk apa. Aku dengar jisung sudah ada yang mulai dekati "( ledek renjun kepada jaemin yang langsung mendapat tatapan kaget dari jaemin... )

" tentu saja, siapa yang tidak menyukai sahabat ku ini, tampan, canti bersamaan, pintar tidak perlu di ragukan, hanya orang bodoh yang mengulur waktu atau menyakiti dia " (timpal haechan langsung membuat jaemin lebih kaget )

" yakkk... kalian smua sedang menyindir ku (" jawab jaemin emosi... )

" tidak, hanya saja jika kau merasa maka skalian saja, jangan sampai menyesal ingat ada sehun yang sudah siap menunggu jisung "( jawab jeno sambil meledek jaemin... )

Mark hanya terkekeh melihat wajah jaemin...
Jaemin hanya diam, dia berencana ingin mengungkapkan perasaan nya kepada jisung, tapi dia bingung cara nya... hingga jisung datang dan smua kaget karena jisung tiba" pamit pulang... dengan mata yang sembab...
Mreka semua kaget terlebih jaemin, tapi jisung menjelaskan smua nya yang dia dengar dari seseorang di telpon, karena seseorang menelpon jika pemilik rumah sewa jisung mengeluarkan smua barang jisung...
Mreka smua ikut menemani jisung,..

Di toilet
Suara hp jisung terus berdering, dan jisung mulai mengangkat nya,

Via telp

Seseorang : hallo jisung, kau sedang dimana, apa kau pindah tapi tidak membawa barang - barang mu

Jie : ia. Hallo, apa maksud mu, aku tidak pindah, lalu ada apa dengan barang - barang ku

Seseorang : pulang lah, aku rasa ibu pemilik sewa mengeluarkan semua barang mu, akan aku rapihkan dan aku simpan di rumah ku...

Jie : baiklah. Tolong rapihkan barang-barang ku. Terima kasih...

Jisung terdiam, dia merasa sedih, lagi - lagi dia harus mengalami sesuatu yang tidak bisa dia bayangkan sebelum nya, jisung menangis. Dia bingung dia harus pindah kemana malam - malam seperti ini, di tambah tabungan dia yang tidak banyak... jisung menangis begitu sedih, setelah di rasa dia sudah tenang, jisung membasuh wajah nya. Dna bergegas untuk pulang...

Selama di perjalanan jisung hanya diam, karena mreka 1 mobil dan itu mobil mark, semua bingung melihat jisung yang melamun, mreka sangat paham bahwa sahabat nya ini sedang memikirkan sesuatu yang sangat berat...

Skip...

Di tempat jisung,
Semua kaget karena beberapa  barang-barang jisung smua sudah di luar, bahkan jisung sudah panik...

💚💚💚💚

Tiba" aku ingin melanjut kan ini dan up nya... padahal ga pede tapi aku malah pengen up... hahaa...

ma'af karena aku mencintai mu dalam diam Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang