O4

433 46 4
                                    

Dikarenakan Keju agak heran, jadi update aja deh

Happy reading and sorry for typo!!

━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━

Mereka sudah selesai latihan basket dan diperintahkan untuk segera pulang, kecuali beberapa orang yang terpilih. Karena termasuk orang terpilih, sekarang waktunya Harua menemui tim inti. Cowok imut itu melangkahkan kakinya ragu menuju ke arah Fuma dan kawan-kawan, berserta dua cowok lain yang tak dikenalnya.

"Harua" panggil Fuma, yang menyadari keberadaan Harua. Cowok dengan marga Murata itu tersenyum hangat kepada sang adik kelas, meyakinkan bahwa tak apa-apa menghampiri mereka. Harua dengan kikuk mendekat dan sedikit membungkuk. Tersenyum canggung, karena tinggal dia satu-satunya anak kelas satu yang berada disana.

"Sore, kak" sapa Harua kembali.

Heeseung dengan ramahnya tersenyum lebar. "Sini, sini" ajak Heeseung, memberi isyarat kepada Harua untuk mendekat. Harua langsung mendekat, walau dengan gerakan kaku. Antara malu, sama canggung. Dua-duanya deh sekalian.

"Tulis identitas kamu secara lengkap di sini, sama kelas berapa. Oh ya, jangan lupa tulis juga pengalaman kamu sebelumnya di bidang basket" jelas Heeseung, sembari menyodorkan pulpen dan buku dengan halaman yang kosong.

Harua mengangguk kecil, ia mengambil pulpen tersebut dan mulai menulis apa-apa saja yang sudah diberitahu oleh kakak seniornya itu. Mulai dari nama, tempat tanggal lahir, dll.

"Sudah, kak" ujar Harua. Saat mendongak, manik coklatnya tak sengaja bersitatap dengan manik hitam legam milik Jo. Jo menatap Harua datar, begitu dalam sampai-sampai membuat si manis sedikit gugup dibuatnya. Takut juga sih tepatnya.

"Biasa aja kali lihatinnya" ujar Heeseung menyadarkan Jo. Kasihan Harua, merasa terintimidasi dia. Tapi gemes juga lihat si imut menciut gitu. Kurang lebih gitu isi pikiran Heeseung.

Jo membuang mukanya, mencoba menatap objek lain. Sedangkan anggota inti lainnya tertawa puas saat melihat telinga Jo yang kian memerah, malu. Heeseung menggelengkan kepalanya, disisi lain dia juga pengen ketawa juga. Jarang-jarang loh, lihat Jo salting gitu.

"Oke, thanks ya Harua. Sekarang kamu boleh pulang. Hati-hati ya!" ucap Heeseung, tak lupa senyum secerah matahari pagi, walaupun sekarang sudah sore banget.

Harua mengangguk, kemudian membungkuk sopan kepada seluruh anggota inti tim basket dan dua orang lainnya. Barulah ia berlari kecil menuju gerbang sekolah, dan menghilang dibalik tembok berwarna abu-abu yang menjulang tinggi itu.

"Itu yang namanya Harua?" Tanya Yuma pada Fuma. Yup, dua cowok itu adalah Yuma sama Euijoo. Cameo yang pernah muncul sebagai anak ekskul broadcast di chapter sebelumnya.

Fuma mengangguk. "Lucu, 'kan?" Tanya balik Fuma.

"Iya, lucu kayak Jungwon" jawab Yuma.

"Dunia serasa milik berdua, kita mah cuma ngontrak" teriak Heeseung. Dibalas tawa kecil oleh dua oknum yang baru saja menyebarkan keju diantara mereka semua.

"Pulang woi pulang, udah mau gelap nih!" Sahut Jay. Mereka segera membereskan barang masing-masing, sebelum meninggalkan sekolah.

᠂࣭.🏀↳ BASKETBALL ★

Besoknya.

Harua melangkahkan kaki menuju loker miliknya, mengabaikan keributan yang diciptakan oleh siswa-siswi lain disepanjang dikoridor. Cowok imut itu merogoh saku almamaternya guna mencari kunci tempat penitipan barang selama sekolah berlangsung itu.

Basketball || JoruaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang