O8

400 42 5
                                    

Happy reading and sorry for typo!

━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━

Jo dan Sunghoon menatap tajam ke arah Jeongwoo yang menunduk dengan wajah babak belur dihadapan mereka. Siapa yang buat babak belur? Woiya jelas Jungwon dong, oh jangan lupa juga Fuma yang udah lepas kendali, beruntung aja Yuma datang tepat waktu buat ngejinakin itu serigala satu.

Sunghoon berdecak kesal. Laki-laki dengan julukan ice prince sudah sangat lelah berurusan dengan anggota tim Minhee ini. Apalagi sosok dihadapannya sekarang.

"Terserah mau lo apain, gue gak punya jabatan lagi disini" ucap Sunghoon santai, menyandarkan tubuhnya pada sofa. Entah kenapa kembarannya itu malah membawa dirinya, bukan Fuma yang notabenenya adalah wakil.

Berbeda dengan sang kakak kembar yang terlihat santai namun aura gelap terasa pekat disekitarnya. Jo masih berdiam diri, menatap Jeongwoo tajam, seolah hendak menguliti pemuda si Park itu ditempatnya.

"Tim kalian gue blacklist" satu kalimat itu keluar dari mulut Jo, berhasil membuat Jeongwoo mendongak menatap tak kalah sengit ke arah Jo.

Jeongwoo berdecak. "Ck, emang lo bisa apa, kalau misalnya tim kami yang dipilih pihak sekolah, buat ikut turnamen bulan depan?" Balas Jeongwoo menantang.

Si kembar itu saling melirik, kemudian tersenyum miring. Percaya diri sekali anak dihadapan mereka ini.

"Lihat aja nanti" celetuk Sunghoon. Si kembar dengan marga yang berbeda itu berdiri, hendak keluar dari ruang ganti.

Sebelum melewati Jeongwoo, Sunghoon dengan sengaja menginjak jari-jari tangan kanan Jeongwoo yang kebetulan berada di atas lantai keramik putih itu, terdengalah sedikit ringisan yang keluar. Sedangkan Jo menendang kuat punggung laki-laki berkulit tan itu, hingga membuatnya tersungkur ke depan.

"Rasain sakitnya jadi Harua" ujar Jo dingin, sebelum benar-benar meninggalkan ruang ganti dengan Jeongwoo seorang diri di dalamnya.

"Sialan" geram Jeongwoo.

᠂࣭.🏀↝ BASKETBALL ★

Kalau tadi Kyujin yang nangis, maka sekarang giliran Jungwon yang meraung keras di dalam pelukan sang kakak dan juga pacar kakaknya itu. Udah kayak keluarga kecil yang bahagia, tapi gak bahagia.

Berbeda dengan Kyujin yang udah tumbang karena kecapekan ngeluarin air mata terus-terusan. Cewek itu sekarang tengah tidur di kursi dengan setengah tubuh yang bertumpu pada bankar UKS, sembari memegangi tangan Harua. Enggan berpisah dengan sepupunya itu.

Beomgyu yang otaknya agak sengklek ikut-ikutan nangis bareng Jungwon, cowok duplikat Taeyong itu sekarang sedang memeluk saudara kembarnya. Tapi beneran, Beomgyu sedih banget karena ngelihat kejadian yang hampir sama, sama yang pernah dialaminya. Bahkan yang ini lebih sadis. Sungchan sendiri hanya diam, mengelus punggung kembarannya guna menenangkan.

Jay dan Nicholas hanya diam, kedua orang yang digadang-gadang sebagai cowok cool itu menyandarkan tubuhnya pada dinding. Sedangkan Heeseung memijit pangkal hidungnya, dengan Kei yang sedaritadi memperhatikan gerak-gerik kekasihnya itu.

"Blacklist aja lah itu Minhee anjing, gak usah ikut ekskul lagi" suara Jay terdengar kesal. Beneran deh, dia kesal banget sama gengnya si jangkung itu. Nicholas disebelahnya mengangguk setuju dengan opini Jay.

"Tunggu si kembar balik ke sini, kita dengar keputusan mereka" bukan Heeseung yang balas, tapi Kei. Ia tau, kalau kekasihnya itu sedang banyak pikiran saat ini. Jadi, sebagai cowok yang baik dan dewasa, Kei mengeluarkan sifat abah-abahnya. Bukan bapak-bapak, tapi abah-abah. Walaupun intinya sama aja sih.

Heeseung menghela napasnya gusar, cowok manis itu mengacak rambutnya brutal, yang langsung dihentikan oleh Kei. Takut kepala Heeseung copot nantinya.

Baru saja Heeseung membuka mulut hendak bersuara, tapi suara deritan pintu sudah menginterupsi duluan. Terlihatlah di sana si kembar Park Sunghoon dan Asakura Jo, berdiri anteng dengan ekspresi tripleks seperti biasa. Namun, dapat mereka lihat ada emosi terselubung di dalam manik gelap keduanya.

"Seung, buat laporan, ban tim Minhee" ucap Sunghoon to the point. Heeseung langsung berdiri tak percaya, begitupula dengan manusia-manusia lainnya yang masih sadar.

"Jo, benaran?!" Sahut Beomgyu, tak percaya. Penantiannya setelah sekian lama dikabulkan juga. War is over.

Jo mengangguk. "Dari angkatan sebelumnya, sampai angkatan ini juga sama, gue muak lihat dia sok belagu" balas Jo singkat.

Semua orang yang berada di ruang UKS itu langsung bersorak dengan suara kecil, tak ingin membangunkan dua sejoli yang tengah sibuk mengarungi lautan mimpi. Ralat, hanya salah satu dari mereka berdua.

"Haha, mampus lo Minhee!" seru Beomgyu bertos ria dengan Jay dan Nicholas.

Heeseung yang semangat empat lima, langsung aja narik Kei buat keluar dari UKS, menuju perpustakaan untuk membuat laporan yang sudah ditugaskan padanya. Tak sabar melihat reaksi tim songong itu ketika tau jika mereka di ban. Kei yang pasrah cuma iya-iya aja ngikutin, selama itu sama Heeseung, ia akan senantiasa mengekorinya.

Jo tersenyum kecil, maniknya melirik ke arah cowok mungil yang terbaring tak sadarkan diri di atas bankar UKS. Tatapannya menyuarkan, seolah-olah Harua harus bangga padanya, karena ia telah berhasil menjatuhkan tim Minhee dalam artian menjatuhkan yang sesungguhnya.

"Kiww kapten, lihatin yang mana nih? Yang cewek atau cowok?" Beomgyu bersuara, berhasil memergoki Jo tengah menatap lembut ke arah kedua adik kelas mereka yang tengah terlelap itu. Entah pada siapa, itu terserah. Sekarang Beomgyu cuma mau godain Jo.

Jo hanya diam sembari melemparkan pandangannya ke sembarang arah, telinganya kian memerah tanda malu. Seisi ruangan otomatis tertawa, ketua basket mereka sedang malu. Bahkan Sunghoon pun ikut terkekeh, melihat kelakuan sang adik kembar.

Biarkanlah mereka merasa bahagia untuk sesaat, tak tau apa yang tengah menunggu mereka kedepannya. Yang terpenting adalah, tertawalah sepuasnya untuk saat ini.

TBC
━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━

Tertanda, Keju dengan segala plot twistnya(⁠ ͡⁠°⁠ ͜⁠ʖ⁠ ͡⁠°⁠)

Basketball || JoruaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang