12

381 45 4
                                    

Keju baru sempat nonton nightball club' &team, dan gak sengaja lihat secuil momen Jorua. GEMES BANGET WEH😭 Reflek update😁

Happy reading and sorry for typo!

━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━

Harua tertegun saat membuka kresek itu. Ada sebuah sticky note dan kotak tupperware berwarna biru langit yang berisi cake red velvet. Terlihat sangat menggiurkan di mata Harua.

 Terlihat sangat menggiurkan di mata Harua

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Cr: pinterest)

Anggap aja itu di dalam kotak yah.

Harua segera memakan kue itu dengan lahap. Rasanya sangat lezat, fix Harua harus tanya nama tokonya nanti. Benaran, ini termasuk salah satu cake terenak yang pernah Harua makan, setelah brownies dan cake buatan Mama nya.

Ditengah kegiatan makannya, Harua menyempatkan diri untuk membaca sticky note berwarna kuning yang awalnya tertempel di atas tutup tupperware itu.

"Kebetulan bunda buat cake lebih. Jadi, makan yang banyak. Biar cepat sembuh. Gue pengen lihat kemampuan lo secara langsung, siapa tau bisa duel."
-Asakura

Iris rubahnya terbelak, Harua tersedak setelah membaca inisial nama pada ujung sticky note itu. Tangannya otomatis menepuk dadanya kuat. Sesakit itu emang kalau lagi keselek.

Setelah dirasa sedikit baikan, ya walaupun tenggorokannya masih panas dengan dada yang masih nyut-nyutan. Harua meraih segelas air putih di atas nakas, dan langsung meminumnya hingga tandas.

"Setan?!" Kaget Harua. Manik coklat terangnya terus membaca berulang kali secarik sticky note itu. Menolak fakta, jika cake itu murni pemberian dari seniornya.

᠂࣭.🏀↝ BASKETBALL ★

"Telat satu menit enam belas detik. Dari mana?" Tanya Yuma, tepat di saat Jo baru saja mendudukkan dirinya. Ya, Jo baru sampai sekolah dan langsung disambut dengan pertanyaan dari Yuma.

"Antarin titipan bunda." Jawab Jo seadanya. Masa iya mau di spill kalau dia barusan ke rumah sakit buat kasih Harua cake buatan bundanya. Yang ada malah jadi bahan godaan Yuma dan yang lain nantinya.

Yuma mengangguk ber-oh ria. Tak lama setelahnya, datanglah Fuma menghampiri mereka.

"Yo!" Sapa Fuma, memberi tos kepada Jo, dan mengusak surai hitam Yuma pelan. Ini book Jorua, tapi kenapa banyak moment Fuma Yuma, yak? Gatau deh, suka-suka.

"Pagii." Sapa Yuma balik.

"Pagi, Meng." Balas Fuma.

Jo berdecak kesal, ia tak suka kondisi saat ini. Menurutnya, menjadi nyamuk diantara orang yang sedang mengumbar kemesraan itu benar-benar menyebalkan. Sangat menyebalkan.

Fuma tertawa renyah saat mendengar decakan Jo. Niat awal ingin mendiskusikan tentang ekskul, tapi sepertinya menggoda Jo untuk saat ini lebih seru.

"Gue dengar habis nganterin titipan bunda lo. Buat siapa?" Tanya Fuma dengan alis naik-turun, khas orang sedang menggoda. Tapi kalau Fuma dalam artian lain ya, bukan menggoda karena suka, tapi jahil.

"Orang." Jawab Jo datar kayak triplek, benar-benar gak ada ekspresi di wajah duplikat Sunghoon itu.

"Orang atau orang?" Lagi, sepertinya Fuma sangat hobi menjahili Jo akhir-akhir ini.

"Adu du duh! Sakit, Meng." Seru Fuma saat mendapat cubitan kecil yang mematikan dari Yuma, pada pinggangnya. Sebenarnya tidak begitu sakit. Tapi ya udah demi kesejahteraan hubungan, Fuma rela sedikit pura-pura sakit. Walaupun juga benaran sakit.

"Jangan godain Jo. Kasihan tau." Ujar Yuma mendelik ke arah pacar tampannya itu. Fuma nyengir, tangannya bergerak mengusap surai hitam lembut milik Yuma.

"Maaf, ya. Soalnya godain Jo itu seru." Balas Fuma. Yuma mengangguk, entah dengan motif apa.

"Setuju, godain Jo emang seseru itu." Tambah Yuma.

Sudahlah, Jo ingin pindah kelas saja jikalau setiap hari akan selalu direcoki oleh sepasang kekasih terkenal seantero Sunshine Highschool ini.

Jo mendelik ke arah Fuma-Yuma. Karena kesal, cowok itu tanpa pikir panjang langsung melayangkan buku tipis milik Yuma yang kebetulan ada di atas meja, tepat ke arah wajah Fuma.

Plek!

Anggap aja suara buku Yuma yang melayang dan mendarat pada wajah Fuma. Bukan kakak tua hinggap di jendela, tapi buku yang hinggap di wajah. Oke, garing.

"Dendam benar." Ucap Fuma. Kalian kira Fuma bakal ngamok atau nggak bakal balas? Oh tidak, kalian salah besar. Fuma justru full nyengir menunjukkan gigi kelincinya itu. Yang mana membuat Jo semakin kesal.

Melihat Fuma yang nyengir lebar banget sampai gigi kelincinya kelihatan, Jo jadi teringat sama cowok manis dengan gigi yang sama.

"Kira-kira dia sudah makan cakenya belum, ya?" Pikir Jo. Wajahnya perlahan memerah teringat akan hal bodoh yang dilakukannya.

"Ck, inisialnya terlalu mudah di tebak." Batin Jo.

"Jo, mukanya kenapa merah? Sakit, ya?" Tanya Yuma sedikit panik, tersadar saat Jo tidak merespon. Bisa ia lihat, bahwa wajah cowok yang duduk satu bangku dengannya ini sudah sangat memerah. Fuma tak kalah kaget, perasaan tadi Jo oke-oke aja deh.

"Jo, sakit? Kenapa gak bilang?" Kali ini Fuma yang benar-benar kelihatan panik.

Jo tersentak saat Yuma memegangi jidatnya. Benar-benar, kenapa Yuma megangin jidatnya? Sip, Jo baru kembali dari lamunannya.

"Nggak panas. Tapi kalau emang gak enak badan, ke UKS aja." Ucap Yuma, kembali menarik tangannya. Jo mengernyit bingung, maksudnya?

"Biar gue aja yang bawa dia ke UKS. Izinin sebentar ya, Meng." Balas Fuma kembali mengelus surai Yuma. Susah ya kalau love languagenya physical touch, bertabur moment soalnya.

᠂࣭.🏀↝ BASKETBALL ★

Jo sudah berbaring di atas brankar UKS, pikirannya melayang di udara. Entah apa yang dipikirkan, ia pun tak tau. Random aja, contohnya kayak moment Sunghoon yang gak sengaja nyungsep masuk got gegara ngejar layla, anjingnya Jake yang gak sengaja terlepas.

Oke, sekarang cowok good looking itu terkekeh pelan, saat mengingat wajah kumul kakak kembarnya yang nyusruk ke got. Lawak banget, kayak maskeran pake lumpur tapi versi lumut. Ya udah, masker lumut kalau gitu.

Kejadian-kejadian random itu terus berdatangan kedalam pikiran Jo. Sampai pada puncaknya, tiba-tiba laki-laki duplikat Sunghoon itu memikirkan tentang pemilik gigi kelinci yang terlihat mirip seperti Fuma.

Harua. Ya, benar, Harua. Entah kenapa Jo jadi mikir, kenapa Fuma harus mirip banget sama Harua saat tersenyum. Gigi kelinci itu, Jo jadi gemes sendiri. Dalam diam, Jo tersenyum kecil. Kalau dilihat dari sisi lain, mungkin orang-orang bakal mikir Jo punya gangguan jiwa, atau nggak ya kesambet gitu.

Tapi ya udah sih. Suka-suka Jo, toh yang penting dia bahagia. Sekarang, mari kita tinggalkan Jo yang  menikmati waktu rebahannya di UKS dengan ditemani oleh isi pikiran acaknya.

TBC
━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━

Capek bengek lihat kelakuan random anak werewolf😭

See ya kapan-kapan!

Basketball || JoruaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang