O6

379 40 2
                                    

Gara-gara kabut asap, Keju jadinya diliburin deh😁 Mari manfaatkan waktu untuk menulis wkwk.

Happy reading and sorry for typo!!

━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━

Sekarang Jungwon terdampar di kamar Harua, dengan sang pemilik kamar yang sedang duduk di meja belajar sembari membelakanginya. Masih gak mau bicara sama Jungwon.

Jungwon menghela napasnya. Harua cuma diam, sambil gambar gak jelas di atas bukunya. Gak ada percakapan sampai pintu kamar terbuka. Menampakkan Kyujin, sepupu Harua, yang membawa nampan dengan puding diatasnya, berserta jus strawberry sebagai pelengkap.

"Tumben diem-dieman" ujar Kyujin. Kembali menutup pintu, lalu duduk lesehan di karpet bulu. "Sini, Ru, Won. Gue habis buat puding sama jus nih" ajak Kyujin.

Harua langsung menutup bukunya, terus ikut ngemper dibawah sama Kyujin. Begitu juga dengan Jungwon. Selama acara makan puding itu berlangsung, masih gak ada percakapan. Sampai Kyujin muak sendiri, lihat dua sejoli yang saling diam-diaman ini.

"Kalian kenapa sih? Ada masalah? Jangan gini dong, kecekik nih gue gegara atmosfernya gelap banget" celetuk Kyujin. Harua dan Jungwon saling melirik satu sama lain, namun setelahnya langsung ngalihin pandangan.

Kyujin menghela napas. "Won, lo duluan yang cerita" final Kyujin.

Dan setelahnya, terjadilah acara curhat menyurhat tentang kejadian beberapa saat yang lalu, beserta terungkapnya perasaan Harua untuk Fuma di hadapan Kyujin.

"Aduhh kasihan banget sepupu gue ini NT" canda Kyujin, berlagak mengelap air matanya. Harua menggeplak kepala sepupunya dengan keras, membuat si cewek mirip kucing itu mengaduh kesakitan.

"Maafin gue ya, Ru. Gue gak bermaksud buat nyembunyiin itu. Tapi ngelihat lo yang excited banget buat ngedekatin kak Fuma, gue jadi gak tega... Gue tau, kalau gue juga salah banget disini. Jadi..., maafin gue, ya?" Ujar Jungwon panjang lebar.

Harua menoleh ke arah Jungwon, kemudian tersenyum kecil, dan menganggukkan kepalanya.

"Gapapa, Won. Gue ngerti kok, maksud lo gimana. Gue juga minta maaf, ya, buat yang tadi karena udah diemin lo" balas Harua. Jungwon tersenyum lebar. Berdiri lalu menerjang Harua dalam sebuah pelukan hangat. Kyujin tersenyum lega saat melihat keduanya sudah berdamai, gak diem-dieman kayak tadi.

᠂࣭.🏀↝ BASKETBALL ★

Sekarang ketiga manusia itu tengah berjalan menuju minimarket, hendak membeli beberapa camilan juga menghilangkan rasa gabut. Biasa, anak muda sekarang mah suka gabut, tau-tau endingnya nolep.

Jungwon sama Kyujin bergosip ria, meninggalkan Harua yang diam berjalan sendirian dibelakang mereka. Cowok imut itu berkutat dengan isi pikirannya yang terus-terusan memikirkan si calon mantan crushnya itu. Siapa lagi kalau bukan Fuma.

Ditengah keasikannya bergelut dengan isi pikiran sendiri, Harua sebagai manusia paling peka namun kadang juga gak peka. Menoleh ke arah belakang, dapat dilihatnya sebuah sepeda motor melaju kencang seperti hendak menabrak sesuatu.

Harua segera menepi, tak ingin menjadi korban serempetan kendaraan beroda dua itu. Tapi tidak dengan kedua orang lainnya kini berada ditepi trotoar, apalagi Kyujin yang notabenenya udah berada dibawah trotoar, bisa dibilang udah di tepi jalan banget.

Bayangin aja sendiri, bingung mo deskripsi gimana. Gak paham? Ya udah gak maksa ngehehehe, oke lanjut.

Dengan tubuh lincahnya, Harua segera berlari cepat dan menarik tubuh Kyujin, agar sepupunya tidak terkena imbas orang gila yang tengah mengendarai motor berwarna merah itu.

Berharap tidak ada yang terluka, namun naas takdir berkata lain. Harua, cowok imut pecinta basket yang berusaha menyelamatkan sepupu sengkleknya itu, terkena stang motor matic merah tersebut.

Perih, sakit, nyeri, segala macam rasa pahitnya kehidupan ini tercampur aduk pada lengan kanannya yang baru saja terserempet.

Jungwon dan Kyujin melotot kaget. Sedangkan si pelaku penyerempetan itu udah kabur dengan motornya berkecepatan tinggi, walaupun sebelumnya sempat oleng karena nyerempet Harua. Jungwon yang gak terima melihat sahabat setanah airnya, oke beda tanah air skip.

Jungwon gak terima saat sahabatnya diserempet, segera berlari secepat yang ia bisa untuk mengejar si pelaku tabrak lari, walaupun nyatanya bukan nabrak sih, tapi ya terserah aja deh. Berbeda dengan Kyujin yang sekarang membawa sepupunya ke tepi dan mendudukkannya perlahan. Gak mau kejadian sama terulang lagi.

Cewek yang aktif ekskul PMR itu segera mengangkat lengan hoodie yang dikenakan oleh Harua, dapat ia lihat sedikit bekas kemerahan dan juga baret-baret kecil yang menghiasi lengan putih bersih itu, terlihat sangat kontras. Bahkan, cewek bermata kucing itu meringis melihatnya, seberapa ngebut sih itu motor sampai-sampai tangan sepupunya itu ada baret.

Kyujin segera merogoh saku celananya, berharap membawa perban kecil yang biasanya selalu tersedia di setiap pakaian yang ia gunakan. Gadis itu menggerutu kala tak mendapatkan benda kecil penutup luka tersebut.

"Gue gakpapa" ujar Harua, sedikit meringis sambil megangin lengan kanannya. Semua itu tak luput dari perhatian Kyujin.

"Gakpapa apanya hah?! Itu tulang lo bisa aja geser tolol!" Amuk Kyujin.

"Ini Jungwon juga mana sih?!" Lanjutnya yang tersadar tak menemukan Jungwon dimanapun.

"Pulang, gue mau pulang" ucap Harua. Kyujin menghela napasnya panjang, lalu mengangguk setuju.

᠂࣭.🏀↝ BASKETBALL ★

Harua udah duduk manis di sofa ruang tamu, dengan Kyujin yang sekarang sibuk membaluti lengan kanannya yang sudah diberi betadine menggunakan perban.

Sebenarnya gak ditutup perban juga Harua gak apa-apa, tapi si kucing betina nyolot tetap mau nutupin itu luka. Katanya nanti infeksi, apalagi kalau misalnya luka kecil itu terkena baju, kan sakit juga. Lagipula, Kyujin melakukan itu bukan semata-mata untuk menghindari infeksi, tapi juga untuk menghindari Harua dari latihan basket besok pagi.

Kyujin tau, Harua gak bakal ingat sama apa-apa kalau udah dihadapin sama yang namanya basket. Maka dari itu, dia pasang perban buat ingatin sepupunya itu kalau lengannya sedang tidak baik-baik saja. Cewek itu mengikat perbannya dengan cukup kuat, membuat di pemilik lengan sedikit meringis dibuatnya. Sengaja, biar sepupunya itu gak sembarangan gerak.

"Besok gak usah latihan basket" final Kyujin, langsung berlalu menuju dapur. Tak ingin mendengar balasan dari Harua. Harua sendiri pun hanya diam, wajahnya udah berubah masam banget.

"Persetan, besok pengumuman" batin Harua, menyandarkan tubuhnya pada sandaran sofa sebelum menutup matanya.

TBC
━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━

Syapa kangen Harua? SAYA SAYA SAYA!!!

Basketball || JoruaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang