Siapa yang besok terima raport?
AKU AKU AKU😭☝🏻
Happy reading and sorry for typo!
━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━
Sunghoon memijit pelipisnya pelan. Tak habis pikir dengan jalan pikir saudara kembarnya itu. Kenapa tak habis pikir? Lihatlah kondisi Harua sekarang! Terbaring lemas dipinggir lapangan dengan nafas memburu juga wajah yang memerah. Terlihat sangat kontras dengan kulit putih juniornya itu.
"Adek lo kesambet maung atau gimana, Hoon?" Tanya Beomgyu yang berdiri disebelah Sunghoon, bergidik ngeri.
"Bocah gedeng. Padahal udah dibilangin Fuma kalau fisiknya Harua itu gak begitu kuat, malah dikasih seri keliling lapangan sepuluh kali. Jangan bilang dia lupa lagi?! Minta ditendang sama Jungwon banget emang." Sahut Heeseung yang kebetulan lewat sambil bawa beberapa bola basket, terus lanjut lagi buat ngumpulin anak-anaknya ke lapangan.
"Gue gak ikut campur, kalau Harua kenapa-kenapa." Ujar Sunghoon.
Mengingat tampang sahabat Harua yang kiyowo lucu gemesin gimana gitu, tapi nyatanya adalah seorang atlit taekwondo bersabuk hitam. Beuhh, ngeri bro. Ingat insiden tangan Minhee yang dipelintir oleh Jungwon? Ya, Sunghoon melihat itu dengan jelas. Itu baru tangan, gimana kalau kakinya yang dipatahin sama adiknya Fuma itu? Sudahlah. Sunghoon jadi merinding, gara-gara ngebayangin kalau dia gak bisa skating lagi.
"Kalau kata gue sih, mending lo samperin si Jo. Takutnya khilaf ngebunuh anak orang." Celetuk Beomgyu, sebelum berlalu meninggalkan Sunghoon dan memilih untuk membantu Heeseung.
Laki-laki Park itu menghela nafas panjang. Apa perlu ia menghampiri saudara kembarnya dan memberi peringatan? Ahh, sudahlah, tidak usah. Sunghoon tak peduli. Toh yang kena masalah nanti juga adek kembarnya, bukan dia.
Emang jahanam sekali saudara Park Sunghoon ini.
᠂࣭.🏀↝ BASKETBALL ★
Latihan baru saja dimulai, tapi Harua merasa tubuhnya sudah tak berenergi lagi. Mengelilingi lapangan basket yang luasnya hampir sama seperti kantin sekolah ini sebanyak sepuluh kali tidaklah mudah. Ditambah lagi dengan cuaca yang panasnya langsung membakar kulit.
Laki-laki manis itu menutup iris rubahnya, kala merasa cahaya matahari semakin terasa menusuk ke dalam retinanya. Tangannya bergerak untuk menutupi setengah bagian wajah agar tak langsung tersorot oleh bias cahaya ultraviolet itu.
Ingin rasanya Harua terlelap, sebelum sebuah suara mengagetkannya. Yang mana membuatnya mau tak mau, harus bangkit dari posisi tidurannya.
"Sekarang, pemanasan." Ucap Jo datar.
Harua sweatdrop. Ingin rasanya Harua berteriak, bisakah ia mendapat waktu istirahat yang sedikit lebih lama? Ayolah, tubuhnya masih butuh energi!
Lagi-lagi itu hanya isi pikiran yang tak tersampaikan. Harua dengan pasrah dan langkah berat, mulai beranjak dan melakukan pemanasan seperti yang Jo inginkan.
"Push up dua puluh kali." Ucap Jo di sela kegiatan Harua melakukan peregangan.
Sweatdrop part dua. Perasaan saat pemanasan ekskul, nggak ada gini deh. Paling cuma disuruh lari sekitar lima kali putaran, sisanya pemanasan ringan.
Dengan terpaksa, laki-laki manis itu langsung mengambil posisi push up di hadapan Jo. Jujur saja, Tangan Harua terasa gatal ingin melempari wajah datar tak berekspresi milik seniornya itu dengan sotongnya.
Brugh!
Baru memasuki hitungan ke enam, tubuh Harua sudah ambruk.
Jo panik. Laki-laki yang menjabat sebagai kapten basket itu menghampiri tubuh Harua, dan meletakkan kepalanya di atas pangkuan. Tangannya ia gunakan untuk menepuk pelan pipi gembul itu, guna mengecek apakah si manis masih memiliki kesadaran atau tidak.
"Harua? Bisa dengar?" Tanya Jo. Rautnya yang tadi datar, berubah menjadi wajah penuh guratan khawatir.
Harua membuka iris rubahnya sayu. Ia masih memiliki kesadarannya, hanya saja tak memiliki energi untuk menyahuti Jo. Seluruh bagian tubuhnya seolah terasa mati rasa dan lumpuh.
"JO GOBLOK!" Teriak Heeseung dari jauh, yang tak sengaja melihat gerak-gerik Jo. Pemuda bambi itu segera berlari cepat ke arah Jo, diikuti oleh anggota tim inti lainnya.
"BAWA KE UKS DODOL!" Sembur Heeseung gak santai. Gimana mau santai, itu Harua sudah lemas ditambah wajahnya yang benar-benar memerah.
Jo yang awalnya rada ngebug, langsung menggendong Harua ala bridal style kemudian berlari dengan langkah besar menuju UKS.
Heeseung memijit pelipisnya pusing. Beruntung Fuma tak ada disini. Laki-laki bambi itu tidak bisa membayangkan, apa yang akan terjadi pada Jo jika sang wakil kapten ada disini.
"Gue jadi merasa bersalah sama Harua, anjir. Semenjak masuk basket, ada aja problematiknya. Pertama si Minhee ngelabrak gaya sinetron-sinetron ind*osiar. Dan sekarang Jo yang ngasih seri gak ngotak. Kan kasihan, anak lucu, gemesin, berbakat kaya dia ditimpa masalah mulu." Celoteh Heeseung panjang lebar.
"Curiga ekskul basket kita mulai terkutuk." Celetuk Beomgyu, yang langsung mendapat tonyoran dari Jay.
"Ngaco! Emang mau dikutuk pake apa? Tuyul?" Ujar Jay mendelik.
"Ya gak tau. Kan gue cuma bilang apa yang ada dipikiran gue." Balas Beomgyu, dengan ekspresi julidnya.
"Ini kalau Fuma nanya, gue kudu bilang apa anjirr AGGGHHHHHH." Seru Heeseung yang mengacak surainya frustasi.
Jay dan Beomgyu hanya menatap miris.
᠂࣭.🏀↝ BASKETBALL ★
Jo cuma diam saat Kei, Fuma beserta gandengannya —Heeseeung, Yuma— memberikannya siraman rohani. Sedangkan di sebelah Fuma, udah ada Jungwon yang menatapnya seram.
"Tunggu aja kak, kaki lo gue patahin ntar." Kurang lebih gitu maksud tatapan Jungwon. Sampai Kei yang hanya melihat pun merinding. Itu Jungwon ngelihatinnya udah kaya singa ketemu rusa aja, tinggal nerkam doang.
Ditengah acara pemberian siraman rohani pada Jo, tiba-tiba pintu UKS dibuka. Muncullah Sunghoon dengan Jay disana.
"Oh, lagi ceramah. Lanjutin." Ujar Jay, main nyelonong masuk, terus rebahan di salah satu bankar lalu menutup matanya. Mengabaikan keadaan ruang yang makin memanas.
Pasangan Kseung dan Fuyuma (Fuma Yuma / gatau nama kapalnya apaan) plus Jungwon, langsung menatap tajam ke arah Sunghoon.
Masih dengan posisi di dekat pintu masuk UKS, Sunghoon terdiam kaku. Dia tau maksudnya apa. Pasti dia bakal terkena imbasnya juga gara-gara Jo.
"Jujur, gue tadi pengen nyamperin tapi Harua nya jatoh duluan." Ucap Sunghoon mengeluarkan alibinya.
"Mata lo pengen nyamperin, jelas-jelas gue lihat lo enteng banget berdiri di pinggir lapangan sambil sok mikir keras. Pas Harua pingsan, baru deh lari-larian gak jelas ke TKP. Dikira gue gak tau apa, lo lari barengan sama gue ya anjir!" Sembur Heeseung panjang lebar yang langsung meruntuhkan pembelaan Sunghoon.
Sunghoon yang disembur, otomatis terdiam. Kicep. Apalagi saat tak sengaja melirik ke arah Fuma. Tatapan sang wakil kapten terlihat sangat menyeramkan, seolah Sunghoon akan ditelan bulat-bulat olehnya.
Jika tau akan begini, harusnya Sunghoon benaran nyamperin Jo tadi, seperti yang dikatakan oleh Beomgyu. Siapapun tolong hubungi Jake. Sunghoon hampir mati kehabisan oksigen gara-gara kelakuan kembaran setannya ini.
TBC
━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━Gatau, otak ku ngebul😭
See ya kapan-kapan!
![](https://img.wattpad.com/cover/352017675-288-k368355.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Basketball || Jorua
Fanfiction[ on going but slow update ] Bintangnya adalah si bola oranye yang kalau ditabok hobinya mantul-mantul melawan gravitasi bumi. ━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━ Note:: Cerita ini mengandung unsur BxB atau boys love. Dan bahasa yang digunakan juga 'campur adu...