02| WHO'S ALEGRA

33.6K 1.1K 12
                                    

      

      

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

~o0o~

       "Alegra tumben ga ke sini." tukas Dion sembari menyalakan sebatang rokok.

Saat ini ia dan teman-temannya terkecuali Alegra yang berhalangan hadir pergi ke rumah Sandi untuk bermain. Entahlah, hari ini Alegra nampak aneh, bicara pun secukupnya. Dia lebih banyak diam seperti banyak pikiran. Mereka yang cukup lama kenal Alegra, menganggap mungkin ada masalah yang sedang dibebaninya.

"Biasa. Selain ketua dia juga bandar slot."

"Anjir lo kalau ngomong!" kata Bara menatap Rendi yang malah tertawa.

"Nom baru bangun?" sapa Kai ketika gadis yang ia sebut namanya baru menuruni anak tangga dengan wajah bantal khas orang bangun tidur.

Sontak saja Naomy yang baru sadar kehadiran mereka, langsung membelak menahan malu. Sialan! Karena bangun tanpa melihat kondisi ia sampai lupa jika Sandi sering membawa teman-temannya ke rumah. Bukan seperti apa, tapi sebagai calon kekasih dari ketua osis kesayangan, ia juga harus menjaga image dari teman cogan kakaknya.

"Kak hehehe udah lama?" Naomy tersenyum kikuk sembari berusaha menata rambutnya yang kusut seperti singa.

"Udah setengah jam kali di sini. Kenapa, baru laper?" jawab Kai dengan kekehan di akhir kalimatnya.

"Hah engga! Ini, kayaknya tadi mati lampu. Mungkin gue ngelindur kali ya. G-gue ke kamar dulu ya semua." tanpa menunggu jawaban, Naomy langsung berlari teribrit ke atas tangga menuju kanar. Lupakan soal haus, dia lebih merasa malu sekarang.

"Yon lo masih sama ehem?" tanya Rendi kepo pada Dion. Lelaki bergaris keras dengan rokok juga emosian.

"Ehem siapa? Lo kalau ngomong suka ga jelas." kata Dion padahal tahu betul yang dimaksud.

"Halah! Gue tau ya Yon kemarin malem gue liat lo boncengan sama dekel. Gila kali lo mau selingkuhin Helena lagi. Ga kapok juga ternyata."

Dion terkekeh pelan menganggap ucapan Rendi hanya lelucon baginya. "Gue ga pernah mengakui pernah selingkuh. Semua yang deket sama gue cuma sekedar temen. Lagian apa salahnya bantuin orang kan?"

"Goblok lo!" umpat Bara geleng-geleng kepala.

"Tunggu aja lo nanti nyesel."

"Ren Ren, nyesel kenapa? Cewek di dunia ini banyak. Ga cuma Helena, kalau putus tiggal cari yang baru. Susah amat hidup lo!"

Memang, memiliki banyak teman berarti harus siap menerima karakter mereka.

"Kalau lo mikirnya kaya gitu, terus buat apa lo macarin Helena Yon?"

"Gue cuma suka. Manusia bakal tertarik sama orang yang ga dimiliki kan? Tapi lama-lama dijalinin hambar, Helena ngebosenin. Dia bukan tipe gue. Ya lo tau lah maksud gue kaya gimana." kata Dion dengan kekehan kecil di akhir kalimatnya.

Denouement ALEGREYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang