16| SIMPAN RASA

17.2K 604 19
                                    

~o0o~

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


~o0o~

Koridor kelas 12 sangat ramai apalagi dengan teman-teman Alegra di sana yang membuat para siswi entah secara kebetulan atau tidak menjadi sering lewat.

"Tadi gue beli nasi uduk depan gang," kata Kai mulai bercerita.

"Terus?" tanya Rendi sembari duduk dengan kaki diangkat satu di kaki lainnya.

"Terus ketemu cewek cantik. Gue lihat dari belakang, beuh. Rambutnya panjang, badannya langsing, gue kira cewek betulan ya kan. Mana udah gue colek eh ternyata tetangga gue. Pak Mail. Mana kumisnya tebel banget lagi!"

"Biasanya yang kaya gitu anaknya cantik. Jangan salah Kai." ucap Dion dengan sisa tawanya.

"Ah lo mah cewek mana aja dibilang cakep."

"Ya dong orang guenya juga cakep." balas Dion semnari menyugar rambutnya ke belakang dengan sombong.

"Masih kalah jauh sama bapak gue waktu muda."

"Bapak lo ajak riding lagi dong kalau gitu." bukan hal tabu lagi kadang ayah dari Kaivano selalu meminta untuk diajak jika mereka riding bahkan sampai menyetir sendiri sekalipun dengan jarak jauh ke luar kota. Namun sayangnya kesehatannya sudah berkurang karena pernah kecelakaan sampai membuatnya trauma.

"Kayaknya udah lama ya kita ga riding bareng lagi." kata Bara mengamati teman-temannya.

"Mau gimana lagi Bar, jadwal kelas 12 padet. Mana bentar lagi ujian."

"Deket sini-sini aja."

"Gas gue mah." ujar Dion nampak bersemangat.

"Seru banget bjir apa lagi kalau bawa pacar ikut. Beuh berasa Dilan gue nanti dipeluk-peluk." kata Kai membuat Alegra tertawa.

"Sama Nenda aja." ucapnya yang dibalas tatapan sinis lelaki itu.

"Ga usah ngeledek lo Al."

"Yakin ga gamon?"

"Wah ngeremehin. Lo sendiri gimana apa ga gamon tiap hari ketemu." balas Kai membuat raut wajah Alegra seketika berubah diam.

"Nah Nen. Nih Kai nyariin." seru Rendi ketika melihat gadis itu keluar kelas.

"Apaan?!" ketus gadis jutek itu.

"Boong! Rendi boong." dengan malu Kai menarik leher Rendi mengapitnya yang sedang tertawa sampai Nenda langsung berlalu pergi begitu saja.

Denouement ALEGREYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang