~o0o~
Greya keluar dari kamar mandi bersamaan dengan itu ia bertemu siswa berbandana merah di lengannya. Alegra, lelaki itu sedang berjalan bersama seorang siswi. Tatapan mereka bertemu beberapa saat namun keduanya juga langsung memutus seolah tak ingin membiarkan hal itu menjadi lama. Namun begitu langkahnya telah lumayan jauh dari Alegra, Greya tidak bisa bersikap biasa. Kepalanya menoleh ke belakang, menatap punggung mereka yang bergerak kecil menertawakan sesuatu. Alegra sudah bahagia, dan Greya juga sudah ikhlas.
Mungkin
"Grey," panggil Bara sembari tersenyum lebar dan mempercepat langkahnya menghampiri gadis itu yang sudah berhenti.
"Akhirnya gue punya waktu buat ketemu lo." kekehnya kecil.
Greya menyerit heran. "Kenapa kak?"
"Ini—" Bara memberikan sekotak kado yang membuat Greya semakin kebingungan.
"Dari Alegra." belum Greya bertanya, Bara seolah tahu apa kebingungannya. Namun itu yang membuatnya terkejut, kado dari Alegra?
Bara tersenyum samar melihat Greya yang tidak puas memandangi kotak kado berukuran kecil itu. "Waktu ulangtahun, Alegra sempet nitipin kado buat lo. Tapi ternyata kalian malah—" Bara tak melanjutkan ucapannya, tidak ingin menyinggung gadis itu.
"Dan gue baru tau kalau mama lo udah ga ada. Turut berduka ya Grey,"
Greya mendongak melihat kesedihan juga penyesalan yang ada pada Bara, ia pun tak bisa menunjukkan reaksi apapun. Bibirnya tersinggung kecil, tersenyum ironis dengan apa yang Bara berikan hari ini. Kado dan bela sungkawanya.
"Al nanti ke rumah gue ya?" ajak Vela nampak antusias.
Alegra menimang sebentar ajakan gadis itu. Pasalnya dia ada janji lain. "Sorry Vel hari ini gue ga bisa. Gue ada janji sama yang lain."
"Oh ya ga apa-apa. Gue juga ga mungkin larang-larang lo. Gue malah seneng liat pertemanan kalian, kadang bikin gue iri." ucap Vela namun di akhir kalimatnya wajahnya berubah muram.
Bukan hal baru yang Alegra tahu, jika Vela adalah siswi yang populeritasnya dibenci oleh siswi lainnya. Sebelum mengenal Alegra, gadis itu pendiam dan sering mendapat bullyan tapi sejak ada Alegra Vela seperti pelindung baru untuk Alegra. Segalanya tentang gadis itu penting.
"Stop ngomong kaya gitu. Sekarang gue sama anak-anak Lavegas itu juga temen-temen lo. Paham?"
Vela tersenyum dan mengangguk. Tapi dia menginginkan Alegra lebih dari teman.
"Lo liat mereka Sin, makin gatel aja Vela sama Alegra." ucap seorang siswi pada temannya yang populeritasnya melebihi Vela dan menandingi Alegra.
Sindy Belly, siswi kelas 12 yang menjadi rival Vela. Sejak dulu ia membenci rivalnya itu karena menganggap telah merebut perhatian Alegra darinya. Tapi sekarang dia sudah tidak memiliki perasaan dengan Alegra lagi, ia pun sudah memiliki kekasih. Namun perasaan bencinya tetap selalu ada dan ingin selalu membalas perbuatan Vela.
KAMU SEDANG MEMBACA
Denouement ALEGREYA
Genç KurguAwal kepindahan Greya ke rumah ayah tirinya membawanya bertemu dengan ketua Lavegas. Alegra Zeftiano, sekaligus lelaki yang pernah memiliki hubungan spesial dengannya. Tidak ada yang berubah, semua tetap sama, lalu bagaimana dengan perasaan mereka?