"Brengsek" kata Lisa pertama kali saat ia sudah sampai di restaurant Jepang dan duduk disebelah Jungkook.
Jungkook hanya tertawa kemudian ia memilih bangkit. Membiarkan Lisa untuk duduk dipojok dalam. Jungkook memesan ruangan privat.
"Kenapa tidak menjemputku? Dasar bajingan, aku harus naik bus dua kali" kata Lisa. Jungkook lagi-lagi hanya tertawa kemudian mengambil tas Lisa dan ia letakan dikursi seberang depan. Bersama tas kecilnya.
"Kamu yang mengatakan bahwa kamu bisa menyusulku kesini sendirian" kata Jungkook membela diri.
Lisa hanya melirik sekilas. Kemudian memilih mengambil makananannya.
"Bagaimana latihanmu?" tanya Jungkook dengan menyentuh rambut Lisa yang masih sedikit basah. Lisa sudah pasti tidak akan dengan telaten mengeringkannya meskipun menggunakan pengering rambut sekalipun.
Lisa menggerakan bahu kanannya pelan.
"Mungkin aku benar-benar akan mematahkan bahuku" katanya. Tanpa emosi yang berarti.
Jungkook terdiam untuk beberapa saat. Jungkook menangkap emosi Lisa yang tidak terlontarkan.
Dari rasa takut dari diri Lisa. Namun ambisi perempuan itu lebih besar.
"Lisa-ya, kamu tidak perlu memaksakan dirimu sendiri"
Lisa menoleh, "Aku tidak bisa menyerah"
"Aku harus menang atau mematahkan bahuku. Hanya dua pilihan itu"
Jungkook hanya bisa tercekat dengan sorotan mata Lisa. Jungkook tau, semenjak Lisa mengatakan bahwa berenang tidak cocok untuknya. Setelah itu pula, Jungkook melihat seberapa Lisa tidak cocok dengan cabang fisik.
Atau bisa Jungkook katakan dengan kasar bahwa fisik Lisa tidak sekuat itu.
Jungkook terkadang memang seperti kehilangan arah saat harus berlaku bagaimana pada Lisa.
"Aku akan mengurus diriku sendiri, Jungkook-ah"
"Jangan membebani dirimu sendiri dengan hidupku" kata Lisa dengan menggenggam tangan Jungkook.
Jungkook balas menggenggam tangan Lisa lebih erat, "Aku selalu bersamamu. Kamu harus selalu ingat itu"
.
.
.
Hari terus berlalu.
Sampai akhirnya pertandingan berenang Lisa terjadi.
Lisa menggoyangkan kedua bahunya.
"Jangan terlalu dekat denganku" kata Lisa yang keluar dari ruang ganti dan ikuti Jungkook. Jungkook memang menemani Lisa sejak pagi hingga pukul 10 sekarang.
Lisa melirik beberapa staff ayahnya yang datang ke pertandingannya. Begitupun Jungkook yang melirik kearah pandangan Lisa.
"Haruskah aku membuat mereka berkelahi dengan orang-orangku, Lisa-ya?"
Lisa memanglah sangat kaya raya. Tapi jangan lupakan bahwa keluarga Jungkook juga memiliki beberapa cabang hotel di berbagai kota.
Lisa terkekeh kemudian menggeleng, "Jangan sekarang, mungkin dimasa depan"
Langkah Jungkook terhenti dan mengernyitkan dahinya. Apa maksudnya itu? Kode morse apa lagi yang tengah Lisa sampaikan?
Lisa melepaskan handuk yang sedari tadi menutupi tubuh bagian atasnya. Membuat Jungkook langsung melotot melihat pakaian renang yang dikenakan Lisa.
"Hei! Hei! Apa-apaan ini? Kenapa punggungmu terlihat?" Jungkook terlampau heboh dan langsung kembali menutupi tubuh bagian atas Lisa menggunakan handuk yang tadi sempat dilepasnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
After School
Fanfiction"Apa kamu kekasihnya?" -Lalisa "Apa aku harus jadi kekasihmu?" -Jungkook