Lisa hanya terdiam sejak dari pertandingan hingga sampai sore ini. Yang tengah berdiri didepan rumahnya.
Namun yang berbeda adalah tangan kiri Lisa yang terus menggenggam tangan kanan Jungkook.
Jungkook sesekali melirik beberapa orang-orang ayah Lisa yang terus mengikuti mereka hingga sekarang. Benar-benar menyebalkan. Seperti penguntit.
"Lalu apa yang harus aku lakukan sekarang, Lisa-ya?" tanya Jungkook karena memang Lisa benar-benar cenderung diam saat Jungkook bertanya.
Jungkook menggoyangkan tangan Lisa kembali. Sampai akhirnya Lisa mau menoleh dan tersenyum pada Jungkook.
"Jungkook-ah" panggilnya.
Jungkook mengangguk dengan tersenyum lebar. Membuat Lisa ikut tersenyum. Bukankah sangat menyenangkan saat memiliki ada seseorang yang benar-benar menaruh semua atensinya pada diri kita?
Memberikan segala afeksi kecil yang bahkan kita sendiri melupakannya untuk diberikan pada diri kita sendiri?
"Mau menemaniku bertemu dengan ayah?"
.
.
.
Jungkook sesekali menelan ludahnya dengan cukup berat.
Pasalnya ia merasa rendah diri hanya karena melihat perabotan rumah Lisa yang lebih dari mengkilau.
"Lisa"
"Ayah dimana?"
"Ruang kerja, nona"
Lisa mengangguk, "Haruto?" Tentu saja, Lisa harus memastikan bahwa adiknya baik-baik saja.
"Belum pulang, nona"
Lisa kemudian langsung saja mengambil ponselnya disaku celana kirinya. Menelfon dan menanyakan keberadaan adik laki-lakinya.
Tut!
Sampai pada akhirnya sambungan telfon terputus. Haruto sudah memberitahu bahwa ia sedang dalam bimbel.
Lisa mengangguk dan kemudian kembali menyimpan ponselnya, "Ayo" ajaknya.
Jungkook yang kembali diseret oleh Lisa, menahan tangan Lisa, "Kita mau kemana?"
Lisa menunjuk pintu besar yang berada dibawah tangga menuju lantai 2, "Bertemu ayahku"
Mata bulat Jungkook kembali membesar. Lelaki itu kaget. Lagi.
"Aku kira itu hanya bercanda. Kenapa aku-kita harus bertemu ayahmu?"
Jungkook kemudian mendekat untuk berbisik dan sesekali melirik sinis pada orang-orang ayah Lisa yang mengamati mereka dari segala sudut rumah. Membuat kesal!
"Aku mohon, Lisa-ya. Bisakah kita kembali ke rumahku saja? Aku akan memberimu coklat panas dan pijatan"
Lisa mengeluarkan senyum miringnya, "Wah, apa ini? Apa Jeon Jungkook sekarang akan menjadi pengecut?"
"Kemana kelinci perkasa yang selalu menyombongkan ototnya, huh?" ledek Lisa.
Jungkook hanya menampilkan bibirnya yang cemberut. Membuat Lisa terkekeh pelan dan memukul bibir lelaki itu.
"Kamu hanya perlu diam disampingku" kata Lisa.
Dahi Jungkook mengernyit, "Bisakah aku hanya seperti itu?" Dan Lisa mengangguk sebagai jawabannya.
10 menit kemudian.
Lisa dan Jungkook sekarang benar-benar berdiri didepan meja kerja ayah Lisa yang besar, mewah dan terlihat sangat kokoh.
KAMU SEDANG MEMBACA
After School
Fanfiction"Apa kamu kekasihnya?" -Lalisa "Apa aku harus jadi kekasihmu?" -Jungkook