VIII

230 21 4
                                        

Pagi itu Mark tengah menikmati sinar matahari setelah ia sarapan bersama Jeno dan akhirnya sang suami pergi ke kantor,saat sosok yang ia begitu hindari muncul dihadapannya.

"Selamat pagi Mark"

"Jeno sudah berangkat ke kantor,kau tau bukan alamat kantornya dimana?"

"Aku tidak ingin bertemu Jeno ,aku ingin bicara sesuatu dengan mu"

"Ada perlu apa ? sepertinya tidak ada yang bisa kita bicarakan karena kita tidak kenal"

"Kita memang tidak mengenal secara langsung tapi aku yakin kau sudah tau siapa aku dan untuk itu aku datang kesini"

"Aku sudah tau siapa dirimu dan itu alasan kau tak perlu datang kesini"

"Mark ,kita ini sesama perempuan dan aku yakin kau tau jelas seperti apa hubungan ku dan jeno"

"Iya aku tau hubungan mu dan Jeno hanya masa lalu"

"Kau salah Mark ,aku dan Jeno masih sangatlah saling mencintai"

"Suamiku berkata ingin memperbaiki semuanya dan mengakhiri semuanya dengan mu dan aku selalu percaya suamiku jadi tidak ada lagi yang perlu dibicarakan"

Renjun yang kesal dengan Mark yang selalu saja mengarah untuk mengakhiri pembicaraan itu kini berdiri di hadapan Mark dan menatap matanya

"Aku tidak akan bertele-tele lagi , tinggalkan Jeno setelah anak itu lahir ! tadinya aku pikir akan datang dan bicara baik-baik dengan mu ! tapi kau ! tidak tau malu dengan sombongnya kau seolah mengejek aku !"

"Sebenarnya siapa yang tidak tau malu ?aku ?istri sah yang tengah mengandung calon anak kami yang resmi atau kau? mantan selingkuhan yang dengan bodohnya datang ke rumah istri sah dan memintanya meninggalkan suaminya?"  Mark berdiri menghadapi Renjun yang emosinya juga mulai tersulut

Kata-kata Mark membuat Renjun tercekat hingga ia tak lagi dapat mengontrol emosinya

Plaaak!!! Renjun menampar Mark dengan keras hingga wanita itu jatuh terduduk beruntung dia cepat menggunakan tangannya agar perutnya tidak sampai terbentur namun bukan berarti ia tidak merasakan sakit,perut buncitnya itu begitu kram sekarang tapi dia tidak bisa kalah secepat itu ia tidak boleh terlihat lemah di depan Renjun

"Kau tau disini ada cctv Renjun-ah kau juga tau jika semua orang disini pasti mengatakan siapa yang datang hari ini kepada Jeno jika sesuatu terjadi padaku, karena itu aku minta kau pergi pulang dan jangan pernah datang lagi kau bisa memiliki hidup yang lebih baik aku yakin itu.

"Tidak!sudah aku bilang aku tidak akan berikan Jeno kepadamu semudah itu !"

"Kau mau pergi dari sini atau aku telepon polisi sekarang juga?jangan lupa apa dengan apa yang baru saja kau lakukan padaku Renjun-ah"

Dengan berat hati Renjun meninggalkan tempat itu dan saat itu juga Mark langsung menelepon Yeeun untuk berkonsultasi.

Setelah itu semuanya kembali seperti biasa Mark kembali ke kamar untuk beristirahat sambil dia menunggu Jeno pulang dengan meminta semua maid dan ajudan untuk merahasiakan jika Renjun sempat datang dia pikir semuanya sudah aman namun dia melupakan satu hal.

Jeno yang pulang ke rumah dan melihat istrinya sedang berbaring menikmati alunan musik klasik dengan mata terpejam membawa sekotak cake kesukaan istrinya Jeno langsung duduk di sisi kosong ranjang itu namun sekejap setelahnya senyuman Jeno menghilang saat ia melihat tanda kemerahan bekas tamparan pada pipi sang istri.

"Ada apa dengan pipi mu?kau kenapa?"

"Jeno kau sudah pulang?"

"Mark aku bertanya ada apa dengan pipi mu?"

"Ini sebenarnya tadi-"

"Siapa yang sudah berani menampar mu ?"

"Apa ?Jeno tidak ,aku-"

"Tolong jangan berbohong Mark aku tau kau tak pandai berbohong aku melihatnya dengan cukup jelas"

"Baiklah aku akan bicara jujur tapi berjanjilah kau tidak akan marah"

"Tidak bisa , ceritakan dulu"

"Jeno aku mohon jangan lagi berurusan dengan orang itu"

"Renjun?apa dia datang kesini ?dimana kau bertemu dia ?kau keluar?"

"Dia datang Jeno,dia kesini aku sempat sedikit berdebat dengannya tapi sekarang semuanya sudah selesai"

"Beraninya dia datang kesini,dia lakukan apalagi selain menampar mu ?kau tidak apa-apa?"

"Tidak apa-apa Jeno,kami tidak apa-apa aku sudah bicara pada Yeeun tadi"

"Kau yakin?atau besok kita perlu melakukan cek sekali lagi?"

"Tidak perlu Jeno , tidak apa-apa "

"Maafkan aku Mark seandainya saja aku tidak pernah bermain api"

"Sudahlah bukankah kita sudah berkomitmen untuk menutup semua masa lalu?"

"Iya tapi tetap saja melihat mu harus ikut terseret dalam hal seperti ini benar-benar membuat aku merasa bersalah"

"Sudah tidak perlu dipikirkan aku tidak apa-apa anak-anak juga tidak apa-apa itu yang penting dan aku minta jangan lagi berurusan dengannya aku mohon"

"Tenang saja Mark kali ini kau bisa mempercayai aku"

Mark mengangguk dan tersenyum dia tau waktu seperti ini akan datang dimana semua yang dia lakukan untuk mempertahankan rumah tangga bersama Jeno membuahkan hasil dan tidak ada lagi Renjun diantara mereka.

Setelah kejadian itu Jeno meminta pada semua pekerjanya di rumah ataupun di kantor untuk tidak mengizinkan Renjun masuk ke lingkungan kantor maupun rumahnya.akhirnya Jeno Lee benar-benar menghapus Huang Renjun dari kehidupannya.

Sekarang hari-hari Jeno hanya diisi dengan kerja dan waktu untuk istri dan calon anaknya.seperti sekarang dimana Jeno dan Mark menikmati sore mereka dengan jalan-jalan di halaman belakang rumah mereka.

"Kau sudah lelah ?" Tanya Jeno saat sang istri terlihat berhenti sesekali.

"Lumayan" Jawab Mark terus terang.

"Sudah ingin istirahat? bukankah Yeeun minta kau berolahraga sedikit sedikit?" Jeno segera menghampiri istrinya dan menuntun Mark untuk duduk saat dia rasa istrinya benar-benar butuh bantuan.

"Iya memang ,tapi bukankah dengan membawa dua anakmu sebenarnya juga olah raga?" Ujar Mark yang kini nafasnya mulai terengah seperti orang yang berlari jauh.

"Ayo buat mommy nyaman agar semangat saat berolahraga" ujar Jeno mengelus perut istrinya.

"Ingin istirahat saja?kita ke dalam?" Tanya Jeno saat Mark nyaman bersandar di dadanya.

"Tidak,aku hanya ingin istirahat sebentar"

"Sebenarnya aku akan lebih tenang jika nanti kau melakukan operasi caesar saja" ujar Jeno yang sontak membuat Mark duduk tegak dan melihat ke arahnya.

"Dengar sayang bukan begitu-"

"Tolong beri aku kesempatan dulu ya,aku ingin mencoba,aku janji akan menurut apapun yang dokter katakan pada hari persalinan nanti" Mark langsung memotong perkataan Jeno.

Benar alasan mengapa Mark diminta untuk mulai sedikit sering berjalan-jalan adalah karena Mark ingin melahirkan secara normal maka itulah hal yang disarankan Yeeun tapi sesungguhnya Jeno yang tidak ingin istrinya itu merasakan sakit lebih ingin agar persalinan dilakukan caesar

"Baiklah sayang apapun yang membuatmu lebih nyaman aku akan setuju" ujar Jeno dan berhasil membuat Mark kembali tersenyum.

TBC

Jangan lupa vote dan komen yaaa biar semangat update tiap hari #semoga

Temptation of Wife [END]Where stories live. Discover now