Ku mohon, lakukan sekali lagi Mark.ayo sayang aku dan baby membutuhkanmu" Bisik Jeno lagi, di dengar dengan samar oleh Mark.
Perlahan tapi pasti....Mark mulai membuka kedua matanya. Ia sedikit menggigit bibir bawahnya begitu genggaman hangat Jeno kembali menarik kesadarannya.
"Hhh...hh..hh" Mark begitu terengah, saat Jeno sedikit mengangkat tubuhnya hingga setengah terduduk dan menyandarkan dengan nyaman di dada bidang namja tampan itu.
"Je...no.., nghh...hh..hh" Sengal Mark , seraya mencari-cari tangan Jeno. Dan segera saja Jeno meraihnya untuk digenggamnya dengan erat.
"Aku di sini sayang" Ucapnya mengeratkan genggaman tangannya. Posisinya yang kini berdiri di samping ranjang itu menggenggam tangan Mark erat memudahkannya memberi kecupan demi kecupan lembut di kening istrinya.
Wanita cantik itu menarik nafas dalam-dalam, sebelum akhirnya makin menyadarkan tubuhnya di bahu Jeno dan...
"Ah! NNNNNNNHHH~Ahh...hh..hh" tidak ada yang berubah Mark harus menelan kekecewaan saat dirinya kembali terjatuh dalam dekapan Jeno tanpa bisa mendengar tangisan bayi
"Uhn~ ANHHH!" rasa cemas mulai dirasakan Jeno saat Mark lagi-lagi memekik sakit.
"Sayang?Yeeun-ah!"
"Tidak apa-apa Jeno Ayo Mark dorong lagi" ucap Yeeun.
"NNGGGHHH!" Mark mendorong sekuat tenaga.
Alih-alih berhasil Mark kembali terhempas dan ia terkulai lemas dalam ke ranjang
" J-Jeno...A-aku sudah tidak k-kuat..." Suara Mark bergetar keringat membasahi tubuhnya benar-benar membuat Jeno tidak tega.
"Sayang aku minta maaf , maafkan aku tapi kau harus mencobanya sekali lagi dia ingin lahir Mark ayo satu kali lagi"
"Aaaakh! Sakit" jerit Mark saat lagi-lagi Yeeun menekan perutnya.
Jeno benar-benar frustasi melihat ini semua dia tidak yakin Mark bisa melanjutkan persalinan ini karena demi tuhan istrinya itu sudah pucat pasi sedang bayi itu belum menunjukkan tanda akan segera lahir
"Sayang... bertahanlah".Bisik Jeno kemudian, ia menggenggam erat jemari lentik yang terasa semakin mendingin.
"Hhhh...hhhh...hh". Hanya senggalan nafas yang terus menerus terdengar. Berkali-kali Jeno terus melihat antara Mark dan Yeeun untuk memastikan kondisi istri cantiknya, dan kerap berseru keras atau bahkan menepuk pelan pipi yang sudah basah dengan keringat itu, jika Mark hampir kehilangan kesadarannya. Ia sepenuhnya menyadari Mark tengah menghadapi sakit yang luar biasa Jeno seolah dapat merasakan rasa sakit itu.
"Mark !...jangan pernah memejamkan mata, aku mohon!" Serunya sambil mengeratkan genggaman tangannya.
"Hhhh...Hhhh... J-Jeno...."
Jeno menggeram frustasi, menatap istrinya yang begitu lemah di tengah kepasrahannya, menahan sakit yang kian menimbun ia merengkuh cepat bahu Mark demi merebahkan kepala wanita cantik itu di dada bidangnya, berusaha sedikit memberi kehangatan untuk tubuh Mark yang bergetar.
"Aku mencintaimu Mark aku mohon bertahan lah ..."
"Hhh...S-sakit,Nghhhh...hhhh". Rintih Mark dengan nafas yang tersendat-sendat. Ia benar-benar putus asa dengan rasa sakit itu, jika saja Jeno tak terus menerus memanggil dan memegang erat tangannya
"Kau bisa melaluinya sayang..."
"A-ku ti-dak kuat...hhhh...hhh la-gi".
Ssshh...aku mencintaimu Mark...kau bisa melakukannya...dorong lagi Sayang".
![](https://img.wattpad.com/cover/333464854-288-k65258.jpg)
YOU ARE READING
Temptation of Wife [END]
HumorKetika Jeno menyadari siapa wanita yang ia cinta disaat itu pula semesta menunjukkan kuasanya.akankah Jeno mendapat kesempatan untuk menebus rasa bersalahnya?