Sore itu Mark ditemani beberapa maid sedang mempersiapkan makan malam, ketika tiba-tiba nyonya rumah itu limbung beruntung maid yang tengah berdiri di sampingnya bergerak cepat.
"Nyonya anda tidak apa-apa?, sebaiknya anda istirahat saja nyonya mari saya antar" dua orang maid mengantarkan Mark kembali ke kamar dan dua yang lain segera mengambil alih pekerjaan
"Apa saya perlu menelpon tuan ?atau dokter?"
"Tidak,tidak perlu aku hanya butuh istirahat sebentar lanjutkan pekerjaan kalian" kata Mark begitu ia sampai di kamar.
Kondisi kesehatan Mark memang berbeda jauh dibandingkan dengan saat sebelum dia hamil dan kehilangan dua buah hatinya Mark sekarang mudah sekali jatuh sakit dan tidak bisa banyak beraktivitas.
Ditengah usahanya untuk bisa tidur dan sedikit menghilangkan sakit kepala yang berdenyut ia mulai merasakan sentuhan lembut di rambutnya yang ia yakin itu pasti Jeno.
"Kau sudah pulang?" Tanya Mark tak membuka mata.
"U okay?sudah minum obat hari ini ?"
"Sudah Jeno jangan khawatir aku hanya perlu sedikit istirahat"
"Sebenarnya hari ini ada tamu dan aku ingin kau bertemu dengannya"
"Siapa ?maaf Jeno tapi kepala ku pusing sekali kau saja sendiri tidak apa-apa?"
"Aku akan minta dia kesini saja ,kau temui dia sebentar saja, setelah itu kau kembali istirahat"
Mark tidak bereaksi tapi dia sedikit heran siapa yang datang kenapa Jeno begitu ingin mereka bertemu? biasanya Jeno akan mengabaikan semua dan meminta Mark berisitirahat penuh
"Sayang dia sudah datang,ayo buka matamu"
Air mata bahagia itu tumpah saat Mark mulai membuka matanya dan melihat Jiyeon sudah ada disana dan terlihat begitu cantik.
"Ji... Jiyeon-ah" lirihnya
"Selamat sore nyonya" sapa anak kecil itu.
"Kemari nak , kemari lah" Mark membawa gadis itu kedalam dekapannya ia begitu bahagia dapat kembali melihat Jiyeon.
"Sayang aku sudah meminta izin kepada ibu panti tempat Jiyeon tinggal sekarang,untuk Jiyeon bisa menginap disini ayo kita habiskan waktu malam ini bersamanya"
"Tentu saja , Jiyeon-ah apa ada makanan yang kau inginkan sayang?kau ingin pergi jalan-jalan sayang?"
"Tidak hari ini kita di rumah saja aku akan pesan beberapa makanan tambahan,tidak apa-apa ya Jiyeon"
Jiyeon mengangguk dengan semangat dan satu hal yang paling Mark suka adalah senyuman itu sungguh membuat hati Mark tenang.
***
"Apa ?Jeno menemukan Jiyeon? bukankah aku sudah meminta mu menyingkirkan anak kecil itu sejauh mungkin?"
"Maafkan kami tapi anda pasti tau bagaimana tuan Lee sangat berkuasa"
Renjun lagi-lagi harus melampiaskan amarahnya lantaran untuk kesekian kalinya ia gagal impian untuk membuat hidup Mark hancur tidak bisa terlaksana.apalagi impian untuk segera dapat menyandang status sebagai nyonya Lee
Tampaknya semua usaha yang ia lakukan dirasa percuma apakah ini sudah waktunya untuk dia menyerah?
***
Sebaliknya hari-hari bersama Jiyeon sungguh membuat Mark kembali bangkit terlebih saat Jeno mengutarakan bahwa ia akan mengadopsi Jiyeon secara resmi Mark benar-benar sangat bahagia atas hal itu.

CITEȘTI
Temptation of Wife [END]
UmorKetika Jeno menyadari siapa wanita yang ia cinta disaat itu pula semesta menunjukkan kuasanya.akankah Jeno mendapat kesempatan untuk menebus rasa bersalahnya?