Semenjak keluar dari rumah sakit Mark memilih untuk tinggal di apartemen bersama Jiyeon dia tidak ingin lagi tertekan melihat Jeno terlebih ia dengar sekarang Renjun tinggal di mansion Lee lantaran keluarganya tidak terima dan meminta Jeno bertanggungjawab.
"Jiyeon-ah maaf mommy tidak bisa memasak banyak makanan nak,kau makan seadanya dulu ya sayang"
"Iya mommy Jiyeon akan makan apa saja asal mommy dan adik tidak sakit"
"Mommy baik-baik saja sayang, jangan khawatir ya"
Tinggal hanya dengan Jiyeon dan seorang maid yang mengantar jemput Jiyeon ke sekolah tak mudah bagi Mark disaat tubuhnya yang semakin mudah lelah masih harus menyiapkan berbagai macam keperluan malaikat kecilnya tapi tidak bisa Mark pungkiri jika dia bahagia.
***
Sebaliknya hari-hari yang dirasakan oleh Renjun ia begitu kesepian, tinggal di satu rumah tidak membuat ia bisa dekat dengan Jeno yang kini lebih memilih untuk sibuk di kantor dan kadang menginap disana sudah dua Minggu sejak Renjun pindah tapi komunikasi dengan Jeno dapat ia hitung dengan jari.
"Telepon Jeno bilang padanya aku sedang sakit"
"Tapi nona anda tidak-"
"Sudah bilang saja seperti itu apa susahnya"
Benar sekali dalam lima belas menit Jeno tiba di rumah tapi dengan tatapan datar
"Jeno-ya akhirnya kau pulang juga seharian ini aku lemas sekali" lirih Renjun.
"Aku telepon dokter" ucap Jeno
"Tidak ,tidak perlu aku sudah menelepon dan berbicara dengan dokter"
"Lalu kenapa kau minta aku pulang?aku banyak pekerjaan"
"Jeno apa kau tidak kasihan padaku?kau hampir setiap hari sibuk di kantor tidak ada waktu untuk dirumah sama sekali"
"Mau bagaimana lagi pekerjaan ku banyak"
"Tapi kau bisa menelepon anak angkat itu tidak pernah kau melewatkan sehari tanpa menelepon dia"
"Dia anakku ! Anak yang lahir dari hatiku jangan pernah kau sebut dia begitu!dan lagi aku masih suami orang Renjun!ku ingatkan jika kau lupa bahwa istriku juga sedang hamil dan dia tinggal berjauhan dengan ku sekarang itu semua karena mu! Lantas kau masih mau aku bersikap baik ? Padamu?"
"Jeno ini juga anakmu ! Apa kau lupa? alasanku ada disini adalah untuk anak ini!tak masalah jika kau membenciku tapi aku mohon jangan benci anakmu!"
"Renjun-ah " Jeno terkejut saat Renjun tiba-tiba membungkuk mencengkeram perutnya yang kini cukup besar untuk usia kehamilan tiga bulan bahkan lebih besar dari perut Mark yang usia kehamilannya lebih tua.
"Jeno sakit" lirih Renjun.
"Ayo kita ke kamar mu , istirahatlah kau terlalu emosional"
Renjun tersenyum senang dalam hatinya saat dia berhasil mengelabui Jeno.Sadar jika perhatian Jeno baru akan tercurah saat dia kesakitan kini Renjun mulai meminum satu pil yang ia dapatkan dari sang kakak.
"Sssshhhhh..." Rintih Renjun yang sesungguhnya mulai senang karena obat itu bekerja
"Jeno.." panggil Renjun langsung

ESTÁS LEYENDO
Temptation of Wife [END]
HumorKetika Jeno menyadari siapa wanita yang ia cinta disaat itu pula semesta menunjukkan kuasanya.akankah Jeno mendapat kesempatan untuk menebus rasa bersalahnya?