Sekitar jam empat pagi Mark terbangun ia sadar sudah ada di dalam apartemennya dan tau pasti Jeno membantunya semalam ,tapi tidak punya waktu untuk berpikir itu semua karena perutnya seperti di aduk dan benar-benar membuatnya ingin muntah ia berasumsi ini semua karena ia sempat kehujanan kemarin tapi ia seketika berubah pikiran saat ia merasakan kram pada perutnya
Sekitar 10 menit ia muntah tak berhenti hingga harus dipapah untuk kembali ke tempat tidur
Tapi ternyata itu bukan satu-satunya dimana ia kembali muntah hingga beberapa kali semua itu benar-benar menguras tenaganya.
"Bibi telepon Jeno ya ,bibi takut disalahkan nak" sudah cukup lama Mark tidak seperti ini maid itu takut ada yang tidak beres pada Mark dan calon bayinya.
"Tidak bi ,tidak usah.aku masih bisa menahan ini"
Jiyeon terbangun dari tidurnya saat mendengar suara orang muntah-muntah,benar itu adalah sang ibu yang kesekian kalinya mengeluarkan isi perutnya.
"Mommy" cepat-cepat gadis itu berlari masuk ke kamar mandi milik ibunya.
"Jiyeon-ah" lirih Mark
"Mommy kenapa ?
"Tidak apa-apa sayang ibumu hanya sedikit mual kau mandi dan ganti baju ya bibi sudah siapkan semuanya"
"Tidak! hari ini aku tidak mau sekolah !aku tidak mau meninggalkan mommy sendirian"
"Jiyeon tidak apa-apa nak ,kau harus sekolah nanti mommy akan jemput mommy sehat-sehat saja sayang"
"Benarkah?tapi mommy muntah tadi"
"Nanti pasti akan membaik sudah kau tidak mau membuat daddy menunggu kan?"
Sepeninggal Jiyeon Mark meminta untuk dibantu ke ranjang ia tidak mau sebentar Jeno datang dan melihat apa yang terjadi padanya meskipun ia harus menahan suaranya agar tidak membuat suaminya itu curiga ditengah rasa sakit yang kini mulai menguasainya.
"Ayo kita ke rumah sakit"
Mark begitu terkejut saat Jeno tiba-tiba masuk dan menggendongnya ke mobil tapi tidak ada tenaga tersisa untuk menolak tubuhnya sudah terlalu lelah.
"Jiyeon?-"
"Kau tenang saja Jiyeon sudah ke sekolah aku pergi dengan supir tadi, aku minta supir yang mengantar Jiyeon" si kecil Jiyeon memang tidak akan membiarkan ibunya terluka dengan polos ia mengadu pada sang ayah.
Dengan maid yang menemani Mark di belakang, Jeno menyetir sendiri mobil istrinya itu ke rumah sakit diiringi rintihan Mark Jeno memacu mobil itu semakin kencang hingga tidak sampai lima belas menit mereka sampai di rumah sakit itu.
***
"Aku akan temui lelaki itu dan mengatakan yang sebenarnya!"
"Kau jangan gila kau sendiri bukan yang bilang jika kau ingin anak ini bisa berkecukupan? lalu sekarang kenapa kau seperti ini ?"
"Itu karena kau memanfaatkan anak ku kau ingin bersama laki-laki itu dan membuang ku ! Kau tak hanya ingin harta tapi kau benar-benar cinta iya kan?"
"Kalau itu benar kenapa memangnya?aku tau kau juga hanya ingin uang ! Sudahlah kau dan aku itu sama ! Kita adalah orang jalanan yang membutuhkan uang dari orang kaya seperti jeno bedanya aku lebih beruntung karena sanggup membuatnya jatuh cinta tapi kau sama sekali tidak memiliki keberuntungan!diam dan aku akan mengirimkan jatah bulanan mu !"

KAMU SEDANG MEMBACA
Temptation of Wife [END]
HumorKetika Jeno menyadari siapa wanita yang ia cinta disaat itu pula semesta menunjukkan kuasanya.akankah Jeno mendapat kesempatan untuk menebus rasa bersalahnya?