IX

245 17 2
                                        

"Renjun bodoh! Kau yang melakukan semua itu sekarang  kau sendiri yang depresi seperti mayat hidup!harusnya kau percayakan saja semua pada ku!"

"Aku tidak tahan pada kata-katanya itu kakak"

"Iya tapi jika kau tidak sabar begini siapa yang rugi ! sekarang Jeno menutup semua akses! dan kau seperti mayat hidup!"

"Maafkan aku kak ,lalu bagaimana?apa rencana kakak ?ayo lakukan saja rencana mu aku akan ikut dan tak akan merusaknya"

"Baiklah  kita akan bagi tugas kau hanya perlu mengembalikan kepercayaan Jeno padamu dan aku pastikan kau akan mengganti posisi wanita itu dalam beberapa bulan"

"Aku benar-benar menanti hari itu kak semoga kali ini semuanya benar berpihak padaku"

"Kau tenang saja aku mengerti apa yang harus aku lakukan"

Renjun duduk termenung dan menanti apakah yang dimaksud oleh sang kakak.

***

Jeno segera terbangun saat ia mendengar suara rintihan lirih mark.ia melihat istrinya itu tengah bersandar dan tengah mengatur nafas sambil sesekali mengelus perutnya.

"Sayang?ada apa ?apa sudah waktunya?"

"Belum Jeno , hanya kontraksi palsu" Mark tidak bisa menahan tawanya saat melihat raut wajah suaminya yang tadinya begitu panik menjadi lega seketika.

"Apa sakit sekali?apa yang bisa aku bantu?"

"Lumayan,tidak usah lakukan apa-apa kau tidur saja besok kau harus bekerja bukan?"

"Tidak apa-apa aku rasa sudah saatnya aku cuti"

"Tidak Jeno masih terlalu lama"

"Ssstt...sayang jangan nakal ya nak" ujar jeno saat melihat istrinya kembali merintih kesakitan ia segera bangun dan duduk bersandar seperti sang istri kemudian membawa Mark kedalam dekapannya.

"A—ahh!" Suara rintihan itu perlahan semakin kuat dan membuat Jeno makin cemas.

"Sayang,kau yakin tak perlu ke rumah sakit?"

"Jarak kontraksinya masih jauh dan lagi masih belum genap delapan bulan.masih terlalu cepat"

"Tapi kau kesakitan begitu,aku khawatir"

"Tidak apa-apa Jeno memang pada trimester terakhir biasanya sering terjadi kontraksi palsu"

Jeno hanya membayangkan jika ini saja sudah sangat menyakitkan apalagi saat persalinan yang sebenarnya nanti haruskah dia membujuk Yeeun agar langsung menyarankan Mark untuk operasi caesar?

Malam itu berakhir dengan Mark yang tertidur di dekapan Jeno dengan posisi mereka yang masih bersandar di tempat tidur.

Jeno yang bangun terlebih dulu menyiapkan sarapan dan kemudian membawanya ke kamar karena berpikir Mark akan bangun sedikit lambat mengingat tadi malam ia tak bisa tidur nyenyak.

"Selamat pagi sayang,kau ingin mandi dulu atau makan dulu?" Tanya Jeno saat melihat istrinya mulai membuka mata.

"Jam berapa sekarang?maaf aku sangat amat terlambat"

"Tidak masalah,ayo makan dan bersiap"

"Bersiap?kemana ?"

"Aku ingin mengajakmu berbelanja semua yang belum lengkap untuk anak-anak ,aku takut jika mereka lahir dan masih banyak yang kurang"

Temptation of Wife [END]Donde viven las historias. Descúbrelo ahora