V

284 21 3
                                    

Memasuki usia kehamilan enam bulan Mark mulai terbiasa,bisa dibilang masa-masa kesulitannya sudah berakhir dan ia mulai menikmati perannya sebagai calon ibu , tentunya ini tidak lepas dari peran Jeno sebagai suami yang belakangan ini selalu berada di dekatnya.

"Kau sudah memilih kamar seperti apa yang kau inginkan untuk anak kita?"

"Belum Jeno ,aku sudah mencarinya tapi begitu banyak kamar yang bagus dan itu membuat aku bingung"

"Bagaimana jika kita buat dua dengan nuansa berbeda"

"Jika seperti itu mereka akan merasa dibedakan, aku tidak setuju"

Benar , menurut hasil dari pemeriksaan USG Mark tengah mengandung bayi kembar dan itulah alasan dari kondisinya selama ini ,dan itu benar-benar membuat mereka bahagia bahkan bisa dibilang seperti sama sekali tidak ada yang pernah terjadi pada rumah tangga mereka Jeno pun sudah mulai jarang menemui atau sekedar berkomunikasi dengan Renjun.

***

"Jangan hanya menangis saja ! lakukan sesuatu! apa dia bisa kembali padamu jika kau terus saja duduk disitu dan menangis?dasar bodoh!"

"Kakak jangan bicara seperti itu !aku sedang tak ingin mendengar apapun!aku sedang sedih!"

"Aku bicara seperti ini karena aku tau kau sedang sedih bodoh ! lalu apa kesedihan mu bisa hilang jika kau hanya menangis saja ? lakukan sesuatu jika bisa bunuh saja istrinya yang lemah itu !"

"kakak !aku tidak sejahat itu ! lagipula mereka sedang menanti kelahiran anak mereka tapi aku tidak tahan melihat Jeno berprilaku manis pada orang lain !"

"Maka dari itu aku bilang singkirkan istrinya!kau itu bukan siapa-siapa dan yang harus kau ingat Jeno itu memang suami orang!jelas dia akan lebih mementingkan istrinya! kau itu hanya cinta masa sekolahnya!dan sekarang dia sudah jadi pria yang tampan kaya-raya dan juga memiliki istri yang sepadan "

"Kakak !sudah cukup!aku tidak suka kakak terus bicara tentang perempuan itu !"

"Aku terus bicara agar kau tau Renjun, setelah ini target mu adalah perempuan itu ! aku bisa membantu mu "

"Sudah ku bilang aku tidak ingin membunuhnya aku hanya ingin dia menyingkir dari Jeno "

kalau begitu buktikan padaku jika caramu itu bisa berhasil! wanita itu memiliki semuanya dan kau? bahkan untuk merayu satu pria saja kau tak bisa"

Prangg!!!!

Renjun melempar vas itu ke cermin di kamarnya

"Aku tidak ingin menjadi orang jahat ! tapi kau seolah meminta aku menjadi orang jahat Jeno ! kenapa kau ingkar pada. janjimu Jeno?apa kau tidak mengingatnya?kau tak mengingat janjimu padaku?"

"Tidak ada gunanya menangis meraung-raung kau pergi kesana dan datangi dia bicarakan pada istrinya bahwa suaminya itu sudah menjanjikan mu banyak hal !"

Renjun terdiam haruskah ia menemui Mark dan memintanya meninggalkan Jeno ?atau dia pilih menunggu saja ?

***

"Kau harus istirahat Mark ,jika seperti ini sudah pasti akan terjadi persalinan dini"

"Jika aku terus berbaring-" perkataan Mark harus terhenti saat ia merasakan gelombang kontraksi yang cukup kuat.

Temptation of Wife [END]Où les histoires vivent. Découvrez maintenant