Flashback
Yang terjadi kala itu di IGD adalah Mark yang tiba-tiba mengalami penurunan tekanan darah hingga kehilangan kesadaran.mendengar suster yang seketika menjadi panik Renjun yang tengah kesakitan pun sempat menoleh ke arah bangsal istri Jeno itu karena memang gorden pemisah bangsal mereka tidak ditutup.
"Jadi perempuan itu juga disini?sudah pasti Jeno juga disini! semoga saja dia benar-benar tidak selamat" umpat Renjun dalam hati yang seketika dikacaukan dengan rasa sakit yang kembali lagi menghujam perutnya.
"Huh.. huhh.. nggggghhhhhh.. huhh.. huh.. nggghhhhhhhhh"
"Nyonya Huang anda akan segera melahirkan ruang operasi sedang disiapkan bertahanlah sebentar"
"Telepon, tolong telepon suamiku.aku mau dia ada disini"
"Tenang saja nyonya tuan Lee sudah ada di depan"
"Kau tidak dengar?aku mau suamiku disini !aku ingin dia disini !ini sakit!"
"Baik, baiklah nyonya kami akan memanggilnya untuk menemani anda di ruang tunggu nanti"
"Kalau begitu bawa aku kesana sekarang!ayo cepat aku ingin bertemu suami ku !"
Tidak ingin Renjun menganggu dokter yang juga sedang menangani pasien lain termasuk Mark suster itu segera memindahkannya ke ruang tunggu operasi.tapi Renjun kembali murka saat yang datang menemuinya adalah Lee donghyuck bukan Lee Jeno seperti yang ia inginkan.
"Apa yang kau lakukan disini!Jeno ada di sini kau pergi ! jangan sampai dia curiga!"
"Tenanglah Renjun kita bahas ini setelah semua selesai kau harus fokus dan tenang aku yakin kau dan anak kita akan baik-baik saja"
"Diam kau jangan berani-berani kau menyebut dia anakmu!apa kau tau jika mungkin Jeno akan mendengar kita !"
"Renjun-ah aku bilang diam dan tenang"
"Tidak !aku tidak akan diam dan aku tidak akan tenang sebelum kau keluar dari sini !aku ingin Jeno yang disini dan bukan kau !"
"Ahh! Nngghhhhhh… Jeno!" Renjun benar-benar tak mempedulikan Haechan disana dan terus meneriakkan nama Jeno saat kontraksinya itu kembali.alhasil Haechan diminta keluar oleh perawat itu dan tindakan operasi Renjun segera dilakukan karena pendarahan yang tadinya bisa dihentikan kembali terjadi.
"Tapi dokter bukankah usia kandungannya masih baru genap enam bulan?itu artinya bayi-"
"Kau salah Jeno , kandungannya sudah hampir sembilan bulan ada hal yang kau tidak tau dan aku akan memberitahumu nanti" Haechan yang baru saja keluar dari ruangan itu memotong perkataan Jeno yang bicara dengan dokter setelah memastikan Mark sudah aman di ruang rawatnya.
"Tuan Lee kami minta maaf tidak menyampaikan ini lebih dulu.tapi operasi ini dilakukan karena janin dalam kandungan nyonya Huang sudah tak ada pergerakan,detak jantungnya pun tidak bisa kami temukan.jadi sebenarnya operasi ini bukan operasi untuk melahirkan bayi itu melainkan ini adalah upaya pengangkatan janin dan upaya penyelamatan rahim nona Huang"
Haechan sungguh terpukul dengan perkataan yang mengejutkan itu dan Jeno? benar ia juga terpukul tapi dia masih memikirkan perkataan Haechan tadi.
"Haechan-ah " panggil Jeno saat dokter itu mulai masuk dan kini mereka tinggal berdua.tidak ada niat Jeno menanyakan perkataan itu awalnya ia hanya ingin menenangkan Haechan yang sedang menunduk dan mulai menitihkan air mata.
"Dia anakku Jeno ,bayi itu adalah anakku sampai dimana Renjun melihat mu di bar itu dia segera menelepon ku dan merencanakan semuanya,aku yang membawa mu ke kamar itu ,kau tidak tidur dengannya.sama sekali!itu semua hanya karena rencana busuk Renjun.pada awalnya dia bilang supaya anak kami mendapatkan kehidupan yang layak ,tapi lambat laun aku tau jika itu adalah upayanya untuk mendapatkan kau kembali dan bahkan yang gila adalah dia sengaja meminum obat pemicu kontraksi agar mendapatkan hati mu tapi semua malah berakhir seperti ini".
Jeno tidak bisa berkata apa-apa ia hanya bisa menepuk pundak temannya itu.ia tau benar bagaimana kehilangan anak dan sekarang ia hanya berharap seandainya saja Mark dapat mendengar itu semua dan mengetahui bahwa Jeno benar-benar tidak bersalah.tapi bukan berarti ia bisa langsung meminta pada Haechan untuk menjelaskan Jeno tau Haechan terpukul dan rasanya tidak etis untuk mementingkan diri sendiri di saat seperti ini.
Flashback end
***
Tak terasa sudah satu Minggu Mark dirawat dan keadaannya sudah cukup membaik tapi belum cukup untuk membuatnya diizinkan pulang.
Siang itu saat ia sedang membaca buku sambil menunggu Jeno yang sedang menjemput Jiyeon di sekolah tiba-tiba ada seseorang yang datang berkunjung.
"Selamat siang nyonya Lee"
"Iya selamat siang" Mark melihat seseorang itu dengan pertanyaan siapa dia karena Mark tak pernah melihatnya.
"Ada perlu apa ?apa anda petugas disini?"
"Tidak,bukan.aku adalah teman suami mu aku sedang ada di sekitar sini dan aku bertanya pada perawat dimana ruang perawatan mu setelah itu datang kesini"
"Ah begitu,tapi suami ku sedang tidak ada dia sedang menjemput putri kami tapi tidak lama lagi dia pasti datang"
"Tidak apa-apa sebenarnya kedatangan ku kesini hanya untuk bertemu dengan mu"
Mark yang mulai heran kini segera duduk tegak ia tidak tau siapa orang asing ini dan jujur saja ia takut sekarang.
"Apa maksudnya?apa kita pernah bertemu?"
"Tidak bertemu tapi aku tau siapa kau dan aku juga memiliki sesuatu yang harus aku sampaikan padamu"
"Maaf tapi aku benar-benar tidak paham bisa kau langsung saja pada intinya?"
"Aku , adalah Lee donghyuck atau Jeno biasa memanggil ku dengan nama Haechan,aku ada disini untuk meminta maaf pada mu"
"Minta maaf?"
"Sebenarnya aku kesini untuk meminta maaf atas nama Renjun" melihat perubahan raut wajah Mark Haechan tau benar bagaimana Mark sudah muak dengan nama itu.
"Tunggu dulu biar aku selesaikan semua dan setelah itu tanpa kau mengusirku aku akan pergi"
"Sebenarnya aku tidak ingin lagi berurusan dan bahkan mendengar nama perempuan itu" ujar Mark datar
"Aku paham tapi sekarang kondisinya jauh beda dia sudah dapat karmanya Mark ,anak kami-" Haechan tidak bisa langsung melajukan kalimat itu tapi Mark mendengar benar ada kata"anak kami" yang sungguh janggal untuknya.
"Benar ,anak kami tidak bisa diselamatkan"Ujar Haechan Mark masih menelisik apa maksudnya.
"Mark sebenarnya anak yang dikandung Renjun itu adalah anak ku bukan anak Jeno seperti apa yang ia bilang" dengan rinci Haechan bercerita semuanya dan Mark hanya tercengang atas itu semua.
"Untuk itu aku datang meminta maaf kepada mu karena aku rasa itulah cara agar Renjun dapat sedikit lebih baik,dia sekarang seperti orang yang tidak ingin hidup Mark aku takut sesuatu buruk terjadi padanya, untuk itu aku minta kau bisa memaafkannya"
Tepat saat Haechan menyelesaikan kalimatnya itu Jeno datang dan langsung masuk kedalam tanpa tau ada Haechan disana.
"Haechan-ah?kau disini?"
"Iya Jeno ,hari ini aku akan membawa Renjun pulang tapi sebelum itu aku ingin bertemu Mark tapi kami sudah selesai bicara,kalau begitu aku permisi"
Jeno hanya mengangguk singkat dengan raut wajah yang masih bingung , Haechan baru saja keluar saat Jeno langsung fokus pada Mark yang kini memandangnya dengan berkaca-kaca.
Di lain sisi tanpa Haechan ketahui Renjun secara diam-diam mengikutinya ke ruangan Mark dan kini ia berada di balik pintu itu dengan tatapan penuh kebencian.
TBC
Hai hello 안녕!!!
Next part bakal jadi last part buat cerita ini *akhirnya
Gak pernah bosan buat bilang Jangan lupa Voment guysss karena baca komen kalian buat aku semangat hehehe 💞

YOU ARE READING
Temptation of Wife [END]
HumorKetika Jeno menyadari siapa wanita yang ia cinta disaat itu pula semesta menunjukkan kuasanya.akankah Jeno mendapat kesempatan untuk menebus rasa bersalahnya?