Jeno segera mendekat pada Mark yang sudah berkaca-kaca
"Sayang,kenapa ?apa Haechan bicara sesuatu yang menyakiti mu ?"
Mark tidak menjawab tapi ia tidak lagi sanggup menahan tangisnya ia menangis sejadi-jadinya saat itu.dan langsung membuat Jeno memeluk erat sang istri.
"Mark ada apa ?ayo bilang padaku,aku tidak akan tinggal diam jika dia menyakiti mu"
"Apa yang harus aku katakan Jeno? setelah aku menuduh dan berkata kasar padamu tanpa aku tau yang sebenarnya,aku tidak sanggup melihat mu.maaf Jeno aku benar-benar bodoh Haechan sudah mengatakan semuanya istri macam apa aku ini?"
"Hey , sayang sudah tidak apa-apa aku juga tak tau sampai Haechan menceritakan semuanya di hari Renjun melahirkan, sudah jangan menangis sekarang kita bisa perbaiki semuanya" ucap Jeno menghibur Mark namun malah membuat Mark semakin merasa bersalah.
"Aku ceroboh Jeno,begitu mudahnya aku dapat dibodohi oleh wanita itu dan membiarkan orang lain masuk bahkan tinggal di rumah kita"
"Hey , dengarkan aku ! Baiklah jika kau rasa kau berbuat sebuah kesalahan.tapi aku juga pernah dan lebih sering membuat kesalahan.sekarang anggap saja semuanya impas dan kita mulai lagi semua dari awal ya" ucap Jeno menghapus air mata istrinya.cukup lama Mark menangis dalam pelukan Jeno sebelum ia bisa sedikit tenang
"Sudah ya jangan menangis sekarang kita fokus saja pada kehidupan kita sendiri tidak ada lagi orang lain sudah sekarang istirahat saja" ucap Jeno sembari membantu Mark berbaring.
"mmhhh..." Mark tampak merintih saat Jeno membantunya berbaring.
"Sayang,ada yang sakit?" Tanya Jeno langsung Mark tidak menjawab ia hanya membawa tangan Jeno yang mengelus dahinya ke perutnya Jeno bisa merasakan bagaimana bayi di dalam sana bergerak aktif hal yang jarang ia lakukan pada kehamilan Mark yang kedua ini karena konflik itu
"Hey,kau sedang bermain bola di dalam? daddy tidak sabar bertemu dengan mu nak" ujar Jeno kemudian mencium perut Mark dengan lembut.
Sedang Mark hanya berusaha mengatur nafas saat bayinya benar-benar tidak bisa diam tapi sungguh ia bahagia dan merasa kehangatan di hati kecilnya.
***
Kehidupan Mark dan Jeno berjalan seperti sedia kala kini keduanya sibuk mempersiapkan kamar bayi untuk calon anak mereka.dengan Jiyeon yang bersemangat menyambut kelahiran sang adik suasana rumah itu benar-benar kembali seperti sediakala saat awal Jiyeon datang dan tentunya hal itu membuatnya senang.
Kini gadis itu tengah membantu sang ibu yang mulai menata perlengkapan bayi di kamar yang sudah mereka siapkan.
"Mom ,jadi adikku laki-laki atau perempuan?"
"Tidak tau nak ,kita belum tau.nanti ketika dia lahir baru kita semua akan tau"
"Apakah masih lama?"
"Sekitar dua bulan lagi mungkin atau bisa lebih cepat,kenapa sayang kau sudah tidak sabar?"
"Iya ,aku ingin punya teman bermain"
"Tentu saja sayang kau akan memiliki teman dan saudara sebentar lagi jadi kau tidak akan sendiri"
Mark menikmati hari-harinya belakangan menata kamar bayi memasak dan melakukan kegiatan yang lain benar-benar menjalankan kehidupan normal yang semestinya.
Begitu pula dengan Jeno yang mulai melupakan semua yang terjadi di masa lalu keluarga kecil itu benar-benar menutup semuanya dan memang mereka jauh lebih bahagia dari sebelumnya,tapi tidak semua orang disini melupakan masa lalunya ada satu orang yang masih menyimpan dendam,yang membuat seseorang itu semakin bertekad menghancurkan hidup mereka.

ESTÁS LEYENDO
Temptation of Wife [END]
HumorKetika Jeno menyadari siapa wanita yang ia cinta disaat itu pula semesta menunjukkan kuasanya.akankah Jeno mendapat kesempatan untuk menebus rasa bersalahnya?