Part 2

8.1K 418 0
                                    

Ngeng! Ngeng!
Brum! Brum!!

Malam itu, suara kendaraan bermotor terus saja menggema, diarena balapan.

Ditemani dengan teriakan dari orang-orang yang hadir menonton balap liar tersebut.

Arthit saat ini sudah berada diatas motornya, dia sudah bersedia untuk mengikuti balapan kali ini.

'Lama banget sih mulainya, gue kan udah siap banget buat menang!' batin Arthit dengan PD nya.

"Semangat bro! Pokoknya Lo harus menangin balapan ini!" Ujar Vino memberi semangat pada sahabatnya itu.

"Yoi bro! Kita disini bakalan dukung elu kok!" Sambung Rion dari belakang Vino.

"Thanks yah!" Ucap Arthit sambil tersenyum.

Dirinya semakin semangat untuk mengikuti balap, karena ada teman-temannya yang sangat senang memberikan semangat untuk nya.

Hitungan mundur dimulai.
Baru saja, para peserta balap akan bersiap membelah jalanan dengan kecepatan kendaraan bermotor mereka malam itu, tiba-tiba...

Terdengar suara mobil polisi, hingga membuat mereka semua panik.

Mereka semua sibuk melarikan diri, karena polisi saat ini tengah menuju ke arah mereka.

Sedangkan Arthit, dirinya saat ini tengah frustasi karena motornya yang tidak bisa dihidupkan.

"Sialan Lu! Kenapa disaat-saat kritis kayak gini Elu kagak hidup segala sih ah!" Kesal Arthit sambil menendang motornya, lalu mencoba untuk kabur.

Namun usahanya sia-sia saja, karena dirinya saat ini malah berhasil di tangkap oleh polisi, bersama dengan beberapa orang lainnya.







♛ EXILED CHILD ♛







Bruk!

Andrew kini melempar kasar tubuh Arthit kedalam gudang, hingga membuat anak itu meringis karena merasakan sakit dipunggung nya.

"Dasar anak tidak tau terimakasih! Sudah untung, kamu saya tampung di rumah saya, sama dikasih makan juga, tapi masih saja mempermalukan nama saya!" Bentak Andrew dengan matanya yang sudah memerah karena marah.

Dua jam yang lalu, dia mendapat telepon dari pihak kepolisian, yang mengatakan bahwa putra bungsunya pada saat itu tertangkap karena hendak melakukan balapan liar ilegal.

Bugh!

Bguh!

Bugh!

Andrew menghajar anaknya itu habis-habisan, hingga meninggalkan banyak memar diwajah putranya.

Arthit hanya diam saja, tanpa melawan perbuatan Papanya, karena dirinya juga tidak bisa bela diri seperti kakaknya.

"Kamu saya kurung disini!" Pinta Andrew dan seketika langsung membuat Arthit membelalakkan matanya.

"Tidak, Pa... Jangan... Arthit mohon Pa!" Lirih Arthit sambil memegang kaki ayahnya, namun Andrew malah menghempas tubuh anaknya itu, hingga tersungkur, kemudian mengunci gudang tersebut.

"Pa! Keluarin aku dari sini Pa! Papa!" Teriak Arthit dari dalam gudang tersebut.

Dirinya menyandarkan tubuhnya ke dinding gudang, sambil kepalanya tertumpu diatas lipatan tangannya yang berada di atas lutut.

Pemuda itu, kini terisak...

Dia berbuat seperti ini juga karena ayahnya sendiri tidak memberinya uang, ayahnya tidak memberikan dirinya fasilitas yang diberikan ayahnya pada kakaknya.

Exiled Child (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang