16

63 4 0
                                    


"Bohong jika aku tidak mencintaimu sedalam ini"

-Altarel Mahendra

-Karya wattpad anggun putri.w

.
.
.

Setelah mengantar Aqila pulang ke rumah dinas, Altarel langsung pergi ke markas. Rasanya baru tiga hari tidak kesana tapi rasa kangen sudah menghantui pikiran Altarel, DIAMOND ASKARA rumah kedua Altarel. Setiap orang pasti mempunyai rumah kedua ntah itu di dunia KPop, fiksi, ataupun Alternate Universe.

Dengan kecepatan yang tinggi Altarel membawa motor secepat dan selaju mungkin agar segera sampai ke sana. Rencana Altarel setelah sampai sana ia ingin membuat rencana, rencana yang ia rangkum mungkin tidak akan di setujui oleh anggota namun ini semua demi kebaikan Altarel dan anggota.

"Finally, gue sampai juga", ujar Altarel sambil melangkah satu persatu kakinya ke dalam.

Di dalam para anggota berkumpul, dan yang membuat Altarel binggung kenapa ada mesya disini?padahal baru saja kemarin Altarel menchatting mesya agar segera keluar dari diamond.

"Hai sayang"

"Loh gak bosen gue usir?"

"Gak dong, apalagi yang ngusir pangeran ku"

"Jangan berkhayal, kalau jatuh nanti sakit. Dan gue juga mau bilang kita beda agama dan kita juga beda kasta"ketus Altarel.

"Kalau seagama dan sekasta loh mau kan?"ucap mesya dengan senyum yang merekah.

"Ogah, mending sama Aqila calon istri gue"jawab Altarel yang membuat hati kecil mesya rasanya ingin remuk saat ini.

"Plis deh Mey, loh jangan bersikap kekanak-kanakan. Setiap orang pasti punya kebahagiaan masing masing."

"Yaps, tepat sekali betul kata Clara"Altarel mengelus pucuk rambut Clara yang sedang duduk di sofa.

"Kalian kenapa sih?aku kan gak jahat"

"Gak jahat loh bilang?heh anak haram loh tuh udah hampir buat kak Aqila meninggal. Itu yang di bilang gak jahat?"

"JAWAB!!"tegas Clara.

"Yah gimana dianya mau ambil Altarel"

"Bacot loh, pergi dari sini atau gue seret loh"

"Iya sayang, dan untuk kalian semua kecuali El ku awas aja kalian bakal meninggal di tangan ku"balas mesya lalu pergi dari hadapan mereka semua.

"HEH MESYA ANAK HAREM, HIDUP DAN MATI SESEORANG TUH DI TANGAN TUHAN YAH. EMANG LOH GAJI BERAPA PARA MALAIKAT NJIR? PALINGAN GAK DI BAYAR" balas Zaza tak mau diam dengan keadaan sekarang.

"Udah sabar Ra, za"ujar Kelvin yang sedari tadi sedang duduk diam sambil menatap layar ponsel nya.

Takdir Pesantren «HIATUS»Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang