18

70 5 2
                                    

Hallo apa kabar semua?
Btw beberapa chapter lagi tamat nih, dan yah kalau rezeki insyaallah cerita ini akan di buat versi novel, tapi kek nya gak mungkin.

Happy reading sengku
||||

"Hey, bangun cantik"

"Ya Allah kak, ini masih pagi loh", Aqila berbalik badan dan membelakangi hafiz

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ya Allah kak, ini masih pagi loh", Aqila berbalik badan dan membelakangi hafiz.

"Bangun dek, katanya mau ke mall buat belanja"

"Katanya bunda sama ayah, kak"

"Bunda udah pergi katanya ada kumpulan gitu antar ibu Persit, kalau ayah tadi udah pergi katanya sibuk."

"Ntar deh lima menit lagi", ujar Aqila lalu menutup dirinya dengan selimut putih itu.

"Aqila bangun dek", kali ini bukan lagi hafiz karena dirinya sudah pergi. Yaps ini zayyan, kali ini pasti Aqila patuh karena zayyan orang nya tegas dan cepat.

"Siap bang, Aqila mandi dulu yah"

Setelah Aqila pergi zayyan membersikan dan membereskan kamar Aqila, yah gadis itu masih bocil jika di mata hafiz dan zayyan. Tapi dengan ayah Zayn dan bunda azizah Aqila sudah besar makanya mereka sangat jarang memanjakan Aqila karena jika Aqila manja dia akan gagal mendidik anak-anak nya kelak di masa depan.

Lima menit, sepuluh menit, dan seterusnya. Akhirnya Aqila sudah selesai mandi dan sarapan, kini mereka bertiga sudah pergi dan menaiki mobil pribadi zayyan.

Yang setia baca Takdir Pesantren pasti tau kenapa zayyan bisa punya mobil pribadi..

"Dek"

"Kenapa, bang?"

"Kenapa kamu kuliah di universitas gadjah Mada?bukannya universitas itu di Yogyakarta, itu jauh tau", ujar zayyan dan di anggukan oleh hafiz.

"Ntah kenapa Aqila kepengen kuliah di sana, kata ayah dan bunda sih Aqila bakal ngekost di sana kebetulan ada kost khusus para hawa atau wanita bang. Punya temen ayah."

"Kalau ngekost tuh di tempat yang rame perempuan, kalau di tempat yang banyak laki laki ntar kamu di goda dan di apa apa'in."

"Siap bang, di sana banyak temen aqila kok soalnya Fatimah dan yang lain ngekost di sana"

"Setempat emang nya?", Tanya hafiz.

Aqila mengangguk "setempat kak, dan deketan juga".

"Bagus deh kalau gitu", jawab hafiz.

Setelah bercerita panjang, akhirnya mereka sampai di salah satu mall di Jakarta. Mereka berdua turun dari mobil, sementara Aqila masih sibuk memakai masker karena ia lupa memakai masker ketika di rumah.

Takdir Pesantren «HIATUS»Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang