-Prolog-

1.8K 92 2
                                    

Terbenam nya sang surya yang diikuti oleh angin bertebangan kesana-kemari serta suasana hening membawanya ke suasana menenangkan.

Seorang gadis bersurai pirang dengan mata biru permata miliknya membuat ia memiliki fisik yang indah, kini sedang diam teduduk disebuah tempat duduk taman.

Ia dari tadi hanya melamun melihat sang surya yang akan tenggelam kemudian tergantikan oleh sang rembulan.

Gadis itu berdiam diri dengan memegang sebuah buku novel yang sudah terbuka ditangan yang ia taruh di atas pahanya.

Sebuah angin menusuk matanya, perlahan ia mulai tersadar akan lamunannya.

Melihat langit berwarna merah yang sebentar lagi akan menjadi biru gelap, gadis itu beranjak dari duduk nya.

Surai pirang miliknya berhembusan ke arah barat karena ulah si angin.

"Cantik ..."

Satu kata terlepas dari bibir sang gadis.

Gadis itu perlahan melangkahkan kaki panjang nya untuk kembali pulang.

Nasib sial mendatanginya.

Ditengah perjalanan menuju rumah, saat ia ingin menyebrang justru ia malah melamun yang membuat ia tidak fokus dengan sekitar dan tidak sadar jika ia sedang menyebrangi sebuah jalan raya.

Gadis malang.

Sebuah truck minyak dengan pengemudinya yang sedang dalam keadaan setengah mengantuk pun menabrak gadis pirang itu.

Dan setelah kejadian tersebut ...

Pagi hari yang cerah, seorang gadis kecil bersurai pirang dengan warna mata permata ruby saat ini sedang disisir oleh para pelayannya.

Gadis kecil berumur 6 tahun.

Yang kemarinnya ia bersifat egois, manja, angkuh, serta sombong, dipagi hari ini ia cukup berdiam diri.

Para pelayannya terheran-heran, apa yang terjadi pada sang gadis kecil itu?

"Tidak biasanya nona bersifat seperti itu, namun mungkin ini akan lebih baik ..."

-oOo-

Aku Menjadi si Antagonis di Sebuah Novel!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang