Bab 5

72K 2.7K 3
                                    

Pesawat yang ditumpangi ola sudah mendarat 10 menit yang lalu. Ia sekarang berada di kota nya. Kota dimana raline tinggal. Ternyata Kota dimana ia tinggal dan kota tubuh yang ia tempati berbeda pulau. Untuk kembali ke kotanya ia harus menempuh 2 jam perjalanan dengan transportasi udara.

mobil yang ola tumpangi sedang melaju di padatnya jalan kota A. Ia harus menepuh perjalanan selama 30 menit untuk sampai kekampungnya. Setelah sampai, ia ragu untuk memasuki pekarangan rumahnya. Ia melihat rumahnya yang masih sama dengan dulu. Sudah lama ia tidak kemari. Karena setelah tamat SMA ia pergi ke kota untuk melanjutkan pendidikan dan bekerja disana.

Wanita Paruh baya yang melihat Ola yang berdiri di pekarangan rumahnya pun mengahampirnya.

"adik, cari siapa?". Ola ingin memeluk wanita yang ada didepannya ini. Matanya sudah berkaca-kaca tapi ia masih bisa menahannya.

"adik temannya raline?"

"eh iya bu. Ralinenya ada?"

Wajah wanita yang di depannya berubah sendu.

"Raline udah meninggal dik"

"meninggal?"

"iya dik, raline ditemukan sudah gak bernyawa di kamar kosnya"

Sekarang giliran mata wanita yang didepannya yang berkaca-kaca. Oa yang mendengar penuturannya hanya diam bak patung. Ia bingung sekarang. Apa Dia harus terjebak di tubuh ini selamanya.

"apa adik mau ke makamnya?"

"iya bu. Boleh saya tau dimana makamnya?"

"ia dimakamkan di TPU dijalan xx dik. Ayo ibu antar"

Ola yang mendengar ibunya ingin mengantarnya langsung menolak.

"tidak perlu bu, saya sendiri saja kesana" Ola tidak ingin ibunya tau siapa ia sebenarnya.

"tapi, ibu. Bolehkah saya memeluk ibu sebentar saja?"

"Tentu boleh dik"

Ola langsung bergerak memeluk ibunya. Ia menangis dalam diam.

"ibu, raline sering cerita ke saya kalo ia sangat menyayangi ibu dan bapaknya. Jadi ibu harus ikhlas ya bu" setelah mengatakan itu ola melepaskan pelukannya dan pergi dari sana.

Terlihat gerbang TPU yang ia cari. Ola masuk dan mencari makamnya. Lalu Terlihat namanya di sebuah batu disana. Raline Sari binti Suryo. Ia duduk di pinggir makam dan mulai menangis disana.

"Apa yang harus aku lakukan? Bagaimana aku bisa hidup di tubuh ini? Aku gak tau gimana kehidupannya sebelumnya. Suaminya membencinya. Keluarga suaminya juga membencinya. Ia tidak tau keluarga pemilik tubuh ini."

Setelah puas menangis, ia bangkit dan pergi dari makam. Ia harus mengatur strategi kehidupannya kali ini. Ia harus mencari kebahagiaannya sendiri.

***

"nyonya berada di Kota A tuan."

"apa yang dilakukannya disana?"

"Orang yang suruh mengikuti nyonya mengatakan, nyonya pergi kerumah seseorang, lalu ia kemakam dan menangis disana."

"makam siapa?"

"seseorang yang bernama Raline Sari, Tuan"

"Baiklah, kerja bagus"

"Terimakasih tuan"

Nicholas memutuskan sambungan telfonnya dengan orang suruhannya. Ia sedang memikirkan siapa itu raline sari. Apa hubungannya dengan istrinya.

Secara tidak sadar tenyata Nicholas sudah mulai memikirkan istrinya. Ia bingung dengan dirinya. Bukankah dulu ia tidak peduli dengan istrinya.

Tiba-tiba ponselnya berbunyi. Terserta nama stella disana.

"Halo sayang"

"hm?"

"aku mau ke kota A, ada kerjaan disana. Aku berangkat sore ini. Bye sayangku"

"hm, hati-hati di perjalanan"

Nicholas seperti teringat sesuatu.

"stella?"

"ya, sayang?"

"aku akan ikut dengan mu"

"tumben sayang ingin ikut denganku?"

"aku juga ada pekerjaan disana"

"baiklah sayang, kita bertemu di bandara ya"

"hm"

Nicholas berdiri dan menyambar kunci mobilnya. Ntah kenapa ia sangat bersemangat sekarang.

***
Bersambung

Aku udah up sampai bab 7 di karyakarsa, yang mau baca duluan boleh langsung cus ke karyakarsa ya. Terima kasih.
Karyakarsa : Chunninglee

Karyakarsa : Chunninglee

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Rewrite My DestinyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang