Nicholas berlari keluar restoran. Beruntung karena mereka makan di restoran yang ada di dalam mall. Hingga membuat nicholas masih bisa mengejar Ola.
"Ola, stop" Nic menahan tangan ola sehingga mau tidak mau membuat ola berhenti melangkah.
"ayo kita pulang" nic tidak melepas kan pegangannya pada Ola, malahan nic menggenggam jemari Ola dengan erat. Ola menurut saja. Ia sadar jika dirinya akan terbawa oleh perasaan tubuh ini. Ia yakin, ia tidak akan bisa menolak pesona seorang Nicholas. Apalagi pria ini seperti menempelinya sejak kejadian di kamarnya saat itu.
Nic membukakan pintu untuk istrinya. Ola masuk ke dalam mobil. Akan tetapi nic tidak masuk ke kursi di sampingnya.
"Kau tidak ikut".
"iya, aku ikut. Tapi aku akan menelfon dulu sebentar"
Ola mengira jika nic akan menghubungi stella. Moodnya tiba-tiba menurun kembali. Rasanya ia ingin menginjak-injak sesuatu.
Nic yang melihat raut wajah Ola langsung mengerti.
"Aku tidak menghubungi stella. Aku mau menelfon simon. Jadi tunggu sebentar" Nic mengusap kepala Ola dan sedikit menjauh dari mobilnya.
"Ya, Tuan"
" ........"
"Baik, Saya mengerti Tuan"
Setelah mengakhiri panggilannya, ia kembali kemobilnya. Nic mulai menjalankan mobilnya menuju rumah mereka.
***
Mereka telah sampai di depan gerbang rumah mereka. Satpam membukakan pintu gerbang dan mobil yang di kendarai oleh nic masuk kedalam garasi. Ola yang keluar dari mobil heran, karena Sepertinya ada keributan di dalam rumah. Ia langsung masuk kedalam dan meninggalkan nic yang masih mengambil barangnya di bagasi mobil. Nic langsung menyusul Ola dengan menenteng belanjaan istrinya. Sebenarnya pekera dirumah sudah menawarkan diri untuk membawakannya. Tapi nic menolak dan tetap ingin membawanya sendiri.Ola melihat keributan yang berasal dari lantai dua. Ia Iangsung naik untuk melihat apa yang terjadi disana. Ia mendekat dan sedikit panik karena sepertinya keributan itu berasal dari kamarnya. Benar saja, ternyata terjadi sesuatu di kamarnya.
"Bagaimana ini bisa terjadi?"
"Kamar mandi anda meluap nyonya"
Ola melihat kamarnya yang sudah seperti kapal pecah. Ada air dimana-mana. Ola melihat ruang pakaiannya. Untung saja lemari pakaiannya tinggi. Jadi air hanya menggenangi kaki lemarinya saja. Ola tersentak kaget karena tiba-tiba nic menyelipkan tangannya di pinggang ola.
"Kau mengagetkanku"
"Bagaimana bisa kamar mu jadi begini?"
"kata bibi kamar mandiku meluap"
"Hm" nic senang karena sepertinya Ola sudah melupakan kejadian yang terjadi saat di mall tadi. Nic semakin merapatkan tubuhnya. Ia meletakkan dagunya di atas bahu Ola dengan sesekali mengecupnya. Ola yang sedang pusing memikirkan kamarnya tidak memperdulikan apa yang dilakukan oleh nic padanya.
"Sudah, keluar sana"
"Terus kamu akan tidur dimana?"
"dikamarku. Kan kasur ku tidak basah hanya lantainya saja yang basah"
'Damn it. Kenapa simon bodoh sekali'.
"kamar mu akan diperbaiki, kamu mau dilihat oleh para pekerja saat tidur"
"tentu saja tidak". Memikirkannya saja sudah membuat ola bergidik ngeri.
"Yasudah, Kau tidur dikamar ku saja malam ini"
"hey, apa tidak ada kamar lain di rumah ini?"
"ada, tapi belum di bersihkan"
"aku akan meminta tolong pada bibi untuk membersihkannya"
"jangan!. Pekerja rumah sudah lelah Ola, mereka harus istirahat sekarang"
Ola melihat jam sudah menunjukkan pukul Depalan lewat. Ola menghela nafas lelah dan menurut untuk tidur dikamar nic saja malam ini.
"Ayo"
"Kau duluan saja"
"kenapa?"
"aku harus mengambil baju ganti dulu" Ola berusaha untuk meredan emosinya. Ia sudah pusing dengan keadaan kamarnya. Ditambah lagi dengan nic yang selalu bertanya padanya.
"oke, aku tunggu dikamar ya"
"ambigu sekali" gumam ola. Ia mengambil beberapa baju ganti dan bergerak menuju kamar nic.
Nic yang berada di kamarnya ingin berteriak kegirangan. Entah sejak kapan ia sudah tidak lagi membenci wanita yang akan tidur dikamarnya malam ini.
'Apakah ia sudah jatuh cinta pada wanita itu?'
***
BersambungAku udah update sampai bab 13 di KK langsung cus baca disana yaa
Terimakasih
KAMU SEDANG MEMBACA
Rewrite My Destiny
RomanceSeorang gadis yang hidupnya biasa saja. Mulai dari wajahnya yang biasa, tubuhnya biasa, ekonomi keluarganya biasa, hidupnya terlalu biasa saja. Hingga tiba-tiba ia terbangun di tubuh seorang wanita. Wanita yang sangat mencintai suaminya. Akan tetap...