Bab 14

51.1K 2.1K 19
                                    

Nic dan Ola telah sampai di kawasan apartemen mewah. Ia mengikuti langkah nic setelah turun dari sini.

"kita mau kemana?"

"ke apartemenku"

Ola kembali terdiam. Ia tersadar kembali, betapa kayanya suaminya ini. Nic memiliki unit apartemen di kawasan elit begini.

Akhirnya mereka sampai di depan sebuah pintu. Nic menekan beberala digit angka lalu membuka handle pintu. Nic melangkah kedalam diikuti Ola.

Ola tidak bisa tidak takjub melihat isi apartemen ini. Benar-benar mewah. Mulutnya sampai terbuka karena melihatnya. Ola tersadar seketika ketika nic membuka sebuah pintu. Ia melihat seorang wanita didalamnya. Wanita itu memegang pisau di tangannya. Seperti ingin mengiris pergelangan tangannya. Ola merasakan sesuatu yang tak kasat mata. Rasanya campur aduk sekarang. Ia merasa kecewa karena ternyata wanita ini yang menghuni apartemen suaminya. Ia sadar ia tidak boleh berharap pada pria ini. Nic tidak mencintainya. Nic mencintai wanita yang ingin mengiris pergelangan tangannya di depan sana. Ola masih setia dengan diamnya. Hingga nic memulai pembicaraan diantara mereka.

"apa yang kau lakukan?"

"kau sudah tidak peduli lagi padaku nic"

"stella, letakkan pisau nya sekarang juga"

"tidak, aku tau kau sudah tidak sayang lagi padaku"

"stella" nic menggeram.

"jika kau tidak mencintaiku lagi, maka  lebih baik aku mati saja"

Deg

Jantung Ola berdetak dua kali lipat lebih kencang. Kepalanya pusing. Tiba-tiba Ada sebuah ingatan yang masuk kedalam memorinya. Ola memegang kepalanya.

"kau sudah tau semuanya?"

"bagaimana bisa kau tega padaku nic"

"aku akan melakukak apapun jika itu berkaitan denganmu"

"apa dengan begini membuatmu puas nic" nic mengalihkan pandangannya.

"kau yang merencanankan ini, kau yang menjebakku"

"baiklah, kalau begitu"

Ola berjalan pelan menuju balkon kamarnya.

Apa yang kau lakukan?". Suara berat dan dingin menerpa telinganya.

"Jika kau tetap ingin bercerai, lebih baik aku mati".

"Lakukan apa pun yang kau mau." Pria itu berlalu dari sana.

Ingatan itu membuat kepala ola seperti tertimpa beban berat. Ia berteriak sambil terus memegang kepalanya.

"Aaaarrgh"

nic beralih pada Istrinya. Ia melihat ola yang terduduk sambil memegang kepalanya. Nic langsung memeluknya.

"Hey, Ola, kamu kenapa?"

Nic memeluk ola sambil menenangkannya. Sedangkan ola masih berteriak kesakitan. Tidak lama setelahnya Ola pingsan.

Stella yang ingin berbicara sontak berhenti. Ia melihat betapa paniknya nic sekarang. Hal itu membuatnya marah. Ia tidak dipedulikan sekarang.  Rencananya hancur. Semua ini karena Ola.

"Ola, bangun Ola. Sayang bangun, please" melihat tidak ada pergerakan dari istrinya, nic dengan sigap menggendong Ola dan membawanya kerumah sakit. Nic menggendong ola kemobilnya. Untungnya tadi ia membawa supir. Jadi ia masih tetap bisa memeluk istrinya di bangku belakang.

"kerumah sakit pak"

"baik tuan"

***

Mereka tidak sadar telah meninggalkan seorang wanita yang masih setia berdiri disana. Dengan kesal ia membuang pisau yang ada di tangannya. Ia tidak benar-benar ingin bunuh diri. Ia hanya ingin menggertak nic saja. Tapi ia tidak tau rencananya akan gagal. Kenapa nic malah mengajak Ola Kesana. Stella juga mendengar nic memanggil ola dengan kata sayang. Dan itu semakin membuatnya meradang. Stella melempar semua benda yang berada di dekatnya. Meja riasnya sudah hancur. Kamarnya benar-benar berantakan sekarang.

"aku akan menyingkirkan mu Ola" stella tersemyum menyeramkan di cerminnya yang sudah retak.

***
Bersambung

Aku udah update di KK sampe bab 16
Yang baca duluan boleh langsung kesana yaa

KK : https://karyakarsa.com/Chunninglee

com/Chunninglee

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Rewrite My DestinyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang