Bab 9

60.2K 2.6K 1
                                    

Ola melihat nic yang tiduran di ranjangnya. Ia memilih untuk melakukan kegiatan yang akan menyelamatkan hidupnya. Ola membereskan barangnya. Jika ia tidak ingin kejadian di kota A terulang, ia harus pulang sekarang juga.

"ayo" ajak ola ketika ia sudah selesai membereskan barang-barangnya.

Nic melihatnya dengan dua alis yang terangkat. Seakan bertanya kemana.

"Ayo pulang, kau kesini untuk menjemputku kan?"

"hm, aku sepertinya jetlag. Istirahat disini saja." nic yang enggan bangun malah memejamkan matanya.

Dengan kesal ola menghempaskan kopernya.

"itu koper kesaayanganmu, kalau koper itu lecet kau juga yang akan menangis nantinya".

Ola mendengus kasar. Ia beranjak untuk mengganti bajunya kembali, lalu pergi meninggalkan nic yang tertidur di ranjangnya.

***
Nic membuka matanya. Ia tidak melihat Ola di apartemen wanita itu.

"Ola, where are you?". Nic bangkit dengan tubuh sedikit sempoyongan.

Ola yang baru kembali dari bawah mengambil makanan yang ia pesan dari aplikasi online melihat nic yang hampit terjatuh. Ia spontan bergerak menahan tubuh nic.

"Hey, ada apa denganmu?"

"pusing"

Nic memeluk tubuh ola. Kepalanya benar-benar pusing sekarang. Ola menuntun nic untuk duduk di sofa. Dia tidak akan sanggup menahan tubuh nic yang besar nya dua kali lipat dari tubuhnya.

Ola menyiapkan makanan untuk nic. Ia membeli sup hangat, ia dulu suka makanan yang berkuah jika kepalanya sedang pusing.

"nic, makan dulu"

Nic membuka matanya. Ia melihat ola yang duduk disampingnya sedang menyiapkan makanan untuknya.

"Suapi"

"hah?"

"suapi aku"

Ola mendengus malas. Ia mengangkat sendoknya yang berisi nasi dan kuah sup lalu menyodorkannya ke mulut nic. Pria itu membuka mulutnya. Ola menyuapi nic hingga makanannya habis.

"kamu tidak makan?"

"makan, ini makanan ku" ola makan sushi dari restoran yang sama dengan makanan yang ia makan tadi.

"kau menyukai sushi?"

"sangat. Aku sangat menyukainya. Sejak kecil aku suka sekali makanan laut. Jadi sushi juga akan jadi makanan favoritku. ....."

Ola tidak sadar telah bercerita banyak tentang dirinya. Setelah sadar ia tiba-tiba terdiam.

"kanapa diam?"

"maafkan aku. Kau tidak nyaman kan mendengar ceritaku. Kau selalu bilang aku berisik." Ola mendapat sedikit demi sedikit ingatan tentang tubuh yang ia tempati. Jadi ia ingat kejadian dimana ia bercerita pada nic ketika kembali dari luar kota. Akan tetapi nic malah mengatakan jika ia berisik.

"..." nic tidak bisa mengatakan apapun lagi. Perkataan ola membuatnya membisu.

"tapi aku memang berisik dulu. Jadi sekarang aku tidak akan berbicara padamu jika itu tidak penting. Jadi maafkan aku tadi ya"
Belum sempat nic bertanya pada ola, wanita itu sudah beranjak untuk membereskan bekas makan mereka.

"kau akan tidur dimana?"

"di ranjangmu"

"hah?"

"aku tidak akan menyentuhmu jika bukan kamu yang memintanya"

Oa sedikit tidak percaya pada pria di depannya ini.

"aku masih pusing. Jadi aku tidak punya tenaga untuk menyentuhmu sekarang"

"hm. Baiklah"

Ola dan nic tidur berdampingan. Ola sengaja memberika sedikit jarak pada nic. Karena ranjang nya tidak terlalu besar, jadi mau tidak mau ola harus tidur di ujung ranjangnya.

"kamu akan jatuh jika tidur seperti itu".

Nic menarik tubuh Ola dan memeluknya. Ola yang ingin berontak dan ingin protes pada nic seketika terdiam.

"aku hanya akan memelukmu saja. Jika kau berontak lagi, aku akan melakukan hal yang lebih dari ini".

****

Bersambung

Rewrite My DestinyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang