"Simon, kita harus bereskan masalah ini. Aku tidak ingin istriku tau dan membuat nya terguncang nantinya".
"Baik, Tuan"
Simon menghubungi seseorang untuk menyelidiki kasus ini.
Nic memutuskan untuk pulang. Ia harus melepas penatnya dengan melihat istrinya.
Nic melihat Ola berdiri di balkon kamar. Nic mendekat dan memeluknya dari belakang.
"Kau sudah pulang?"
"Iya, apa aku membuatmu kaget?"
"Sedikit".
"Apa baby nya tidak apa-apa?"
"Ya, baby tidak apa-apa, Papa" Ola berbalik dan tersenyum pada nic. Hati nic menghangat karena mendengar Ola memanggilnya dengan sebutan Papa.
Nic mendekatkan wajah nya dengan Ola. Nic mulai mencium istrinya. (bersambung ke karyakarsa).
"Ayo kita tidur sebentar. Hari ini adalah hari yang melelahkan."
Ola mengangguk dan masuk kedalam pelukan nic.
***
Nic melihat wajah istrinya yang tertidur lelap. Ia harus segera membereskan masalah tadi. Ia akan memberitahukan hal ini pada istrinya, ketika keadaan istrinya sudah membaik."Apa kau tidak jadi tidur?"
"Aku baru saja bangun" bohong nic.
"Apa ada hal yang menganggumu?"
"......"
"Nic?"
"Sayang, aku akan memberitahumu saat keadaanmu sudah membaik nantinya ya".
"Aku sudah baik-baik saja"
"wah, benarkah. Berarti kita sudah boleh..?"
"ehm. Aku masih butuh sedikit pemulihan Sepertinya"
"Hahaha, baiklah. Kita akan melakukkannya juga saat keadaanmu sudah membaik"
"aku ingin membersihkan diriku dulu."
"hm"
Nic melihat istrinya yang salah tingkah menghilang di balik pintu kamar mandi.
'haa. Bagaimana jika aku kehilangannya kemarin? Mungkin aku akan mati secara perlahan.' nic sepertinya sudah mulai tidak waras. Ia bertanya dan menjawab pertanyaan itu sendiri.
Ponselnya berdering
"Halo"
"Halo Tuan, saya sudah dihubungi oleh pihak penyidik. Bukti yang ada ditangan kita telah masuk kejaksaan. Sekarang mereka sedang menunggu surat perintah penangkapan."
"Baiklah. Kabari aku jika surat itu sudah keluar. Aku akan ikut menjemputnya dan membawanya ke penjara."
"Baik Tuan"
***
"Kau menelfon siapa?"
"Simon"
"Apa ada hal serius?"
"Besok akan aku ceritakan"
"Ck"
"Dan jangan coba-coba mencari tahu ini sendiri, sayang"
"Ya, baiklah"
"Aku akan membersihkan diri, lalu kita makan malam bersama"
"Hm"
****
Sudah 3 hari stella berada di rumah sakit. Tangannya di gips karena ia mengalami patah tulang yang cukup serius di lengan kirinya.
Ia tidak menyangka jika nic akan benar-benar melakukan hal yang di katakannya. Ia sedih dan kecewa ketika mengingat kejadian itu. Setelah mematahkan lengan kirinya, mereka meninggalkannya begitu saja.
Setelah beberapa saat, barulah bibi sarah datang dan terkejut melihat kondisinya. Sarah langsung membawanya kerumah sakit.
"Aku akan membalas mu Ola. Jika aku tidak bisa mendapatkan nic. Maka siapapun tidak boleh bersamanya"
***
Ola dan nic sedang makan malam bersama. Mereka berbincang masalah kehamilan Ola. Mereka juga ingin menyiapkan kamar kosong untuk bayinya. Ola sudah tidak sabar ingin mendekorasi kamar bayinya.
"kita akan dekorasi setelah mengetahui jenis kelaminnya, sayang"
"Iya. Kau benar. Jika ia perempuan, aku akan membuat ruangan nya serba merah muda"
"aku yakin baby nya laki-laki sayang"
"aku ingin perempuan"
"hehehe" nic terkekeh lalu mencium kening istrinya. "Iya, babynya perempuan". Ola tersenyum mendengar perkataan nic.
Ponselnya kembali berdering.
Pesan masuk ke ponselnya. Nic mengambil ponselnya dan membaca isi pesannya.
"Tuan. Surat perintah penangkapan sudah keluar"
Nic membalas pesan simon.
"Baiklah. Besok akan kita akan ikut dengan anggota kepolisian untuk melakukan penangkapan".
***
BersambungHaloo
Aku update lagi ni.
Makasih yaa masih nungguin ceritaku ini. Sisa beberapa part aja ni guys. Di karyakarsa udah sampai extra Part jadi yang baca duluan boleh kesana.
Btw, aku ada cerita baru. Jangan lupa mampir. Terimakasih.💞.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rewrite My Destiny
RomanceSeorang gadis yang hidupnya biasa saja. Mulai dari wajahnya yang biasa, tubuhnya biasa, ekonomi keluarganya biasa, hidupnya terlalu biasa saja. Hingga tiba-tiba ia terbangun di tubuh seorang wanita. Wanita yang sangat mencintai suaminya. Akan tetap...