Bab 39

24.4K 1K 6
                                    

Pihak kepolisian telah siap untuk berangkat. Simon memberitahukan pada nic, mereka akan berangkat set. Jam lagi. Nic pamit pada Ola untuk pergi rapat. Ia tidak ingin Ola stress karena memikirkan ini.

"Sayang, aku berangkat ya"

"Sekarang?"

"Iya" nic mendekat dan memeluk istrinya.

"Tidak bisa di tunda besok saja"

"Tidak bisa sayang. Aku akan kembali secepatnya".

"sepertinya ada yang aneh"

"Apa yang aneh?" nic takut Ola mengetahui sesuatu.

"seperti ada yang... Hm ntahlah"

"Yasudah. Aku berangat dulu. Sampai jumpa nanti."

“hm. Kau harus kembali saat makan malam”

"Pasti sayang."

***
Mereka telah sampai di depan rumah Sarah. Seorang polisi maju mengetok pintu. Lalu seseorang membuka pintu rumahnya.

"Apa anda yang bernama Sarah?"

"Ya, Ada perlu apa Pak?".

"Anda kami tahan atas kasus pembunuhan terhadap saudari Gita"

Sarah terkejut, bagaimana polisi bisa mengetahui kejadian yang telah bertahun-tahun berlalu.

"Saya tidak bersalah pak" ujarnya panik. Ia juga ingin melarikan diri, akan tetapi pihak kepolisian dengan cepat menangkap dan memborgol tangannya.

Sarah duduk bersimpuh di lantai. 
Ia melihat nic mendekat padanya.

"Pasti kau yang membuka kasus ini"

"Ya, begitulah. Anda harus mempertanggung jawabkan perbuatan anda"

"Aku tidak berbuat apa-apa nic. Dia sendiri yang menemui ajalnya."

"Sudahlah bibi, berhenti menyangkal. Aku akan membuatmu berada di tempat yang paling menyakitkan untukmu"

Sarah mulai ketakutan.

"nic, maafkan aku. Lepaskan aku kali ini saja nic. Kau juga mencintai keponakankukan? Ia tidak akan senang jika kau menjebloskanku kepenjara".

"....."

"Nic, bibi mohon padamu"

"bawa dia pak" pihak kepolisian membawa Sarah keluar dari rumah itu.

Tiba-tiba terdengar suara tembakan.

"berhenti, lepaskan bibiku"

Stella datang dan menodongkan pistol pada mereka.

"Lepaskan bibiku, nic".

Nic tidak merespon perkataannya.

Stella menodongkan pistol tersebut kearah nic.

"Nic, aku sangat mencintaimu. Tapi kenapa kau malah berbalik meninggakan aku, ha? Apa kurangnya aku dibandingkan dengan jal*ng Ola ha?"

"jika kau menyebut istriku dengan sebutan itu lagi, maka akan aku robek mulutmu".

"Kau sudah dibutakan olehnya nic. Baiklah, jika aku tidak bisa bersamamu, Maka ia juga tidak bisa".

Stella menarik pelatuk pistolnya dan menembak nic. Simon kalah cepat sehingga nic terkena tembakan.

"Hahahahaha"

Stella mulai mengarahkan pistonya kesembarang arah. Mereka berusaha berlindung. Sarah dan satu polisi juga terkena tembakan.

Stella yang melihat bibinya terjatuh bersimbah darah pun berteriak.

Rewrite My DestinyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang