bab 28

34.3K 1.6K 24
                                    

Setelah beberapa menit diperjalanan, akhirnya mereka sampai di rumah sakit terdekat. Ola langsung di bawa keruang pemeriksaan dan ditangani oleh ahli medis disana. Mereka yang diluar menunggu dengan gusar.

Beberapa saat kemudian, dokter keluar dari ruang pemeriksaan.

"apa anda suami dari pasien?"

"bukan dokter, saya asistennya"

"saya ibunya dokter" viona tiba-tiba memotong pembicaraan mereka.

"baiklah, ibu. Kondisi anak ibu sedang rentan. Ia tidak boleh stress. Ia juga harus makan makanan yang bernutrisi. Untung saja tidak terjadi apa-apa pada janinnya. Kondisi ibu dan janinnya sangat lemah, jadi anda harus lebih memperhatikannya lagi. Saya juga akan meresepkan obat dan vitamin, bisa langsung anda tebus di apotik. Saya permisi bu".

Setelah kepergian dokter, viona jatuh terduduk lemas di kursi tunggu.

"terimakasih wilo"

"kenapa anda berterimakasih?"

"Jika bukan karena kamu, aku tidak akan memaafkan diriku sendiri jika terjadi sesuatu pada Ola"

Wilo memilih diam. Ia tidak merespon perkataan viona. Ia tau jika viona pernah mengalami keguguran. Jadi ia tidak ingin memperpanjang pembicaraan ini.

Ponsel simon berdering. Nic menelfonnya. Simon bimbang, akan mengangkatnya atau tidak. Pada dering kedua simon pun akhirnya mengangkatnya.

"Ya, tuan"

"apa kau pergi menemui Ola?"

"Ya, tuan. Bagaimana keadaan anda tuan?"

"Dimana kalian menemuinya?" nic mengabaikan pertanyaan simon padanya.

"nyonya di apartemen nona wilo, tuan".

"kirimkan alamatnya padaku".

"Tapi tuan.. Nyonya dibawa ke rumah sakit"

"Rumah sakit? Dan kau tidak memberitahuku?"

"maafkan saya tuan"

"rumah sakit mana?"

"Rumah sakit AX, tuan"

Nic langsung memutuskan panggilan. Simon menghela nafas kasar. Viona dan wilo menunggu di depan ruangan Ola. Karena Ola akan dipindahkan ke ruang rawat.

***
Nic langsung bangun dan mengganti pakaiannya. Tubuhnya sudah sedikit lebih baik karena cairan infus. Ia juga sudah bisa makan sedikit dan minum obat.

Setelah mengganti pakaian, nic turun dan memanggil pak asep untuk mengantarkannya ke rumah sakit. Sesampainya disana, ia melihat mamanya, wilo dan simon yang menunggu didepan ruang rawat. Ola baru saja dipindahkan kesana. Simon yang melihat nic pun langsung mendekati tuannya. Ia ingin membantu nic berjalan tapi nic menolaknya.

"bagaimana keadaan Ola?"

"nyonya sudah lebih baik tuan. Sekarang ia sedang istirahat".

Nic yang melihat mamanya yang duduk di kursi tunggu mengernyit heran. Lalu ia menatap gadis yang duduk diseberang mamanya. Gadis itu juga balas menatapanya.

"kenapa kau menatapku seperti itu?"

"Apa Ola tinggal bersamamu semalam?"

"Ya, kenapa? Apa masih ada hubungannya denganmu?"

"Dia istriku, Wilo."

"ya, istri yang kau abaikan"

"...." nic tidak bisa membalas perkataan Wilo.

"Kenapa kau diam? Bagaimana sekarang? Kau sudah senang sekarang? Ya, akhirnya kau sudah bisa menikah dengan wanita yang kau cintai"

"aku sudah memutuskan hubunganku dengan stella"

Perkataan nic membuat mereka semua tersentak. Mama nic semakin merasa bersalah dibuatnya.

"sebaiknya kau pulang sekarang. Kondisi Ola tidak stabil, kau hanya akan menganggu waktu istirahatnya saja". Wilo beranjak dan masuk kedalam ruang rawat.

Nic yang ingin menyusul Wilo di tahan oleh simon.

"jangan sekarang tuan"

"apa maksudmu simon?" kata nic geram.

"nona wilo benar, keadaan nyonya Ola sedang tidak stabil sekarang"

Nic berusaha berontak. Simon mulai kewalahan menahannya.

"nic hentikan. Simon benar, kita harus kembali sekarang"

"apa maksud mama?"

"nic hentikan, Ola sedang mengandung. Ia tidak boleh berfikir berlebihan"

Perkataan mamanya membuat nic berhenti memberontak.

"apa mama bilang? Ola mengandung? Istriku mengandung anakku ma?"

"iya nic, dan janin nya sangat lemah. Jika saja kita terlambat membawanya kerumah sakit, nyawa janinnya tidak akan selamat".

Tubuh nic meluruh. Airmatanya mengalir.

"bagaimana aku bisa sebodoh ini ma. Aku mengabaikan istriku selama 3 tahun. Tapi ia tidak pernah meninggalkan aku."

"mama juga salah nic. Jika saja mama menghentikan pertunanganmu dan stella, hal ini tidak akan jadi seperti ini. Mama terlalu menutup mata dengan keberadaan istrimu nic. Dan tadi hampir saja mama memarahi istrimu jika saja wilo tidak menahan mama. Ola tidak hanya kecewa pada kita nic, ia lebih kecewa lagi pada papanya sendiri. Karena ia tau jika papanya juga berada di acara pertunangan itu".

"Ya, papa mendukungku saat itu ma. dan aku dengan bodohnya mengikuti keinginan stella saat itu"

"nona stella saat itu ingin bunuh diri tuan. Anda mengambil keputusan dengan cepat kala itu".

"apa?"

"Ya ma, stella mencoba mengiris pergelangan tangannya. Karena panik, aku mengikuti kemauannya tanpa memikirkan perasaan istriku".

"stella pernah hampir bunuh diri?"

"bukan nyonya, nona stella hanya ingin menggertak tuan. Nona stella sudah sering melakukannya, nyonya. Bukan itu saja, nona stella juga pernah ingin menjebak tuan untuk tidur dengannya, nyonya"

'Bagaimana aku bisa berpihak pada wanita seperti itu?' viona menutup mulutnya sendiri karena tidak menyangka ternyata stella bukan wanita yang baik.

***
Bersambung

Halo semuanyaa

Aku update lagiii

Terimakasih lagi yaa buat yang udah dukung aku sampai sekarang. Terimakasih yang udah vote, comment dan follow akun aku. Baik itu di Wp maupun di KK.
Aku bakal usahain buat update rutin ya. Jadi aku tunggu 500 votenya yaa hehe.

Btw, bagi yang mau baca duluan boleh langsung ke karyakarsa yaa atau klik link yang ada di bio aku. Disana aku udah up sampai bab 32.

Terimakasih💞.

Rewrite My DestinyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang