Bab 8

61.6K 2.6K 6
                                    

Hai pembaca setia

Bantu tandai typo yaa

Selamat membaca

***

Ola berjalan dengan riang gembira ke kamarnya. Ia merasa bebas sekarang. Ia hanya akan tidur seharian ini. Ia kembali menjadi raline yang membosankan. Ia bahagia dengan itu jadi tidak ada masalah bukan

Ola telah sampai di depan pintu kamarnya. Dengan semangat ia menempelkan kartu aksesnya dan masuk kedalam. Tapi ketika ia menutup pintunya kembali, seseorang menahan pintu kamarnya dan ikut masuk kedalam. Ola yang melihatnya hanya bisa menghela nafas lelah. Ia berjalan gontai menuju kasur. Tanpa membuka aksesoris di tubuhnya, Ola langsung membaringkan tubuhnya di atas kasur.

Nic yang melihat itu langsung mendekati Ola. Ia mengira kepala ola memang pusing, sehingga dia tidak sanggup membuka aksesoris di tubuhnya. Dengan inisiatif ntah dari mana, nic mulai melepaskan satu persatu benda yang melekat pada ola. Benda yang sekiranya membuat tidur wanita itu tidak nyaman.

Awalnya Ola hanya membiarkan nic melakukan apa ia mau. Tetapi ketika nic berusaha untuk melepaskan kemejanya, ola memegang tangannya dan menghentikan aksi nic.

"Sedang apa kau sebenernya?"

"aku hanya membantumu"

"terimakasih. Tapi kau sudah melakukannya tadi. Aku akan mengganti bajuku sebentar lagi"

Nic menurut dan memperhatikan wajah ola yang tenang terlelap dengan damai. Setelah memastikan Ola tertiur lelap, nic bengkit dan duduk di sofa. Ia harus menyelesaikan beberapa berkas hari ini agar ia bisa kembali besok ke kota B.

***
Ola terbangun dari tidurnya karena merasa lapar. Ia melihat jam sudah menunjukkan pukul 3 sore. Berapa jam ia tertidur. Ia tidak menemukan nic dikamarnya. Lalu Ia pergi kekamar mandi dan mencuci wajahnya. Setelah itu ia keluar dari sana. Tapi tunggu dulu, ada yang aneh pada dirinya. Ia kembali ke dalam dan melihat pantulan nya di cermin besar wastafel.

'Damn you nic'

Ola melihat pakaiannya sudah berubah dari stelan santai yang ia pagi tadi pagi, menjadi piyama motif bunga. Ia juga melihat Beberapa tanda merah di leher hingga dadanya. Ia menggeram kesal. Lalu mengambil ponselnya untuk menghubungi seseorang. Setelah beberapa saat hanya suara operator yang terdengar dari sana.

Sialan. Sepertinya nic memblokir nomor pemilik tubuh ini.

"Baiklah kau yang main-main denganku" Ola bergerak mengganti bajunya. Ia akan pergi dari sana dan kembali ke kota B sendiri tanpa menunggu nic.

Disisi lain

Nic yang kembali ke kamar hotel tidak melihat adanya Ola disana. Ia marah karena Ola tidak menuruti perintahnya. Nic mengambil ponselnya untuk menghubungi Ola. Ia baru sadar jika ia memblokir nomor istrinya. Ia mengusap wajahnya kasar.

"Sepertinya nyonya telah kembali ke kota B, tuan"

"Simon, pesankan tiket, kita akan kembali malam ini"

***

Nic telah Sampai dirumahnya. Akan tetapi ia tidak melihat ola di rumah. Lalu ia melangkah kamar istrinya. Ola juga tidak ada disana. Kemarahannya bertambah ketika mendengar jawaban dari ART yang ada dirumahnya. ARTnya mengatakan jika ola sama sekali belum pulang. Pak asep supir keluarga ini yang menjemput Ola ke Bandara. Dengan cepat Nic melangkah ke luar mencari supirnya.

"Pak asep, tadi bapak jemput istri saya di bandara?"

"iya tuan, tadi saya yang jemput"

"Lalu kemana ia sekarang?"

"Tadi nyonya minta diantar ke apartemennya tuan"

Nicholas yang mendengar itu langsung beralih kemobilnya dan pergi ke apartemen Ola.

***
Beberapa jam sebelumnya

Ola telah sampai di kota B. Ia langsung mencari supir keluarganya sebab ia sudah menghubunginya sebelum lepas landas tadi di kota A. Sekarang ia sudah menuju rumah yang ia tempati sekarang. I sebenarnya masih tidak ingin melihat wajah suaminya itu. Jadi ia akan pergi ke tempat lain saja sore ini.

"Pak, ke apartemen aja ya pak" Ola sedikit panik karena tidak mendapat jawaban dari supirnya. Ia takut jika ia salah bicara. Saking takutnya ia menahan nafas sambil menunggu jawaban dari supirnya itu.

"hm, apartemen di jalan Melati nyonya?"

"hm?, i-iya pak disana." Ola bernafas lega. Ternyata pemilik tubuh ini benar-benar memiliki apartemen.

'Syukurlah'

Setelah sampai disana, ia menemukan masalah baru. Ia tidak tau apartemen nya nomor berapa dan berada di lantai berapa.

'Tenang ola tenang' batinnya menenengkan diri.

"mbak, kunci saya ketinggalan, boleh saya pinjam kunci cadangan apartemen saya?"

Resepsionis yang sudah mengenalnya pun langsung memberikan kuncinya. Dengan syarat ketika ia kembali, kunci itu harus langsung di kembalikan pada pihak apartemen.

Setelah mengambil kunci, Ola melangkah kekamarnya Bermodalkan kunci yang dipegangnya. Untuk lantai kamarnya ia hanya perlu melihat nomor paling depan di kuncinya.

Ola telah sampai. Ia melihat apartemennnya ini tidak terlalu besar, hanya terdapat ranjang, meja rias kecil, sofa dan meja kecil. Di pintu masuk langsung berhadapan dengan dapur dan kamar mandi. Dapur yang kecil di batasi dengan rak yang lumayan tinggi. Sebelah rak itulah yang digunakannya sebagai kamar dan tempat bersantainya. Dari sekali lihat, ola langsung tau jika ini apartemen pribadi pemilik tubuh ini. Karena jika ini milik Nicholas, pasti apartemennya lebih luas dan propertinya lebih mewah lagi.

Ia memutuskan untuk tidur sebentar. Tidur lagi?. Begitulah raline. Ia memejamkan matanya dan menjemput alam bawah sadarnya.

***
Ola mendengar suara ketukan bukan suara gedoran kuat dari pintu apartemennya. Ia kaget dan langsung terbangun dari tidurnya.

'siapa yang menggedor pintu orang seperti ini?' batinnya.

Dengan mata yang belum terbuka sempurna, ia beranjak dan membuka pintu apartemennya. Matanya langsung membola ketika melihat makhluk di depannya.

'apa ini dejavu?'

Ola masih setia berdiri di depan pintu meskipun makhluk yang ia lihat tadi menerobos masuk ke dalam apartemennya.

"ia akan melakukan hal aneh lagi sepertinya"

****
Bersambung

Aku udah upload sampai bab 10 di karyakarsa. Boleh langsung cus baca disana yaa. Bantu dukungannya biar bisa beli makan majikan hehe

 Bantu dukungannya biar bisa beli makan majikan hehe

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Rewrite My DestinyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang