Bab 12

54.6K 2.3K 6
                                    

Sekarang Ola berada di kamar nic. Ia sedang menunggu nic yang sedang memakai kamar mandi. Ntah apa yang dilakukannya di dalam sana. Ola sedikit mengantuk. Jadi ia berbaring di ranjang sambil menunggu nic.

Nic keluar dari kamar mandi. Ia melihat Ola yang tertidur dengan posisi menyamping. Nic mendekatinya dan duduk Disampingnya. Ia membelai rambut istrinya.

"aku sepertinya gak bisa kehilangan kamu sekarang"

Ola yang merasa ada gerakan di kepalanya membuka matanya.

"Kau sudah selesai" Ola bertanya dengan nada khas orang bangun tidur.

"iya aku sudah selesai" Nic menjawab sambil tersenyum dan membuat Ola tertegun melihatnya. Beberapa detik kemudian Ola tersadar kembali, ia segera beranjak dan pergi kekamar mandi. Nic memperhatikannya sampai ia hilang dibalik pintu kamar mandi.

"ada apa dengannya? Kalau beginikan aku jadi takut seranjang dengannya" gumam ola.

***
Seperti biasanya untuk memperlebar jarak, Ola sengaja tidur di ujung ramjang. Nic yang melihat itu berdecak. Jika jaraknya sejauh ini, maka akan sia-sia rencana yang ia buat tadi.

"Ola kemari, nanti kamu jatuh jika tidur di ujung begitu"

Ola tidak beranjak, ia masih setia dengan posisinya. Nic berdecak kembali. Ia bergerak untuk menarik Ola. Akan tetapi Ola langsung begerak dan mendekat padanya. Ola takut jika ia ditarik oleh nic, maka ia akan berada dipelukan pria ini semalaman. Gerakan Ola membuat nic berhenti. Ia kembal berbaring menghadap Ola. Ia memperhatikan Ola dari samping. Kenapa ia tidak sadar jika istrinya ternyata semenarik ini.

Nic melihat Ola yang sudah tertidur sangat pulas. Mungkin ola kelelahan karena tadi mereka mengelilingi satu Mall untuk mencari pakaian yang di cari Ola. Nic tersenyum melihat wajah damai istrinya. Nic menyelipkan tangannya di bawah kepala Ola dan tanga satunya lagi memeluj pinggang istrinya. Lalu ia menyusul Ola kealam mimpi.

***
Terhitung sudah tiga malam Ola tidur dikamar nic. Ia sudah terbiasa terbangun di pelukan suaminya itu. Jadi tidak akan ada drama setiap ia bangun pagi. Sekarang ia sedang sarapan dengan nic. Ia heran, Karena sepertinya ia terlalu sering melihat nic berada dirumah. Berbeda dengan awal-awal ketika ia sampai dirumah ini.

"Kapan kamar ku selesai diperbaiki?"

"sepertinya seminggu lagi"

"hah? Kenapa lama sekali?"

"mereke belum menemukan penyebab meluapnya Ola"

Ola malas melanjutkan pembicaraannya dengan nic. Ia memilih untuk melanjutkan sarapannya saja.

"Aku berangkat kerja dulu. Jika mau keluar kabari aku dan pergilah dengan supir"

"ta.."

"tidak ada tapi-tapian lagi Ola. Kemari"

Ola mengikuti langkah nic keluar rumah.

"aku pergi" Nic mencium kening dan pipi Ola. Hal ini sudah terulang selama tiga hari ini. Ola hanya pasrah, awalnya ia berontak. Tapi ia tidak bisa berkutik jika berhadapan dengan nic dengan segala ancamannya.

"Ya, hati-hati"

Mobil nic melaju meninggalkan rumah. Ola pun kembali masuk kedalam rumah. Ia harus mencari pekerjaan sekarang. Ia sangat bosan berada dirumah.

Ia melihat ponselnya. Ia akan meminta bantuan orang tua tubuh ini dulu. Terdapat nama Papa dan papi di ponsel ini. Ia akan mulai dari menghubungi kontak dengan nama Papa.

"halo Ola"

"Halo pa, apa kabar pa?"
Ola heran kenapa suara papa nya ini sedikit bergetar.

"papa baik nak. Kamu rindu mamamu ya?"

"iya pa, aku merindukan mama"

"mau papa temani ke makamnya?"

"tidak pa, aku akan pergi sendiri saja nanti"

"baiklah. Hm.. Papa ada urusan sekarang, nanti papa hubungi lagi ya"

"Iya pa"

"papa menyayangimu"

"aku juga"

Ternyata mama pemilik tubuh ini sudah meninggal. Ia akan menghubungi kontak yang bernama papi ini besok saja. Banyak sekali kejutan yang ia terimana akhir-akhir ini.

Ponsel nya tiba-tiba berdering. Tertera nama wilo disana.

"Halo"

"hey Ola, kau dimana sekarang"

"aku dirumah"

"rumah mana? Rumah suamimu?"

"ya rumah suamiku"

"bukannya kau sudah diusir dari sana?"

'ha, apakah ia diusir ketika tubuh ini memutuskan untuk melompat dari lantai 3 kamarnya?'

***
Bersambung

JuJur aku gak ekspect bakal bisa jadi tagar no. 1. Jadi aku mau ngucapin terimakasih buat kalian yang udah support aku. Makasih juga yang udah follow akun aku juga. Jujur aku Terharu guys, pengen nangis.  Cuma gara gara ini doang hehe. Pokoknya terimakasih banyak banyak.

 Pokoknya terimakasih banyak banyak

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Rewrite My DestinyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang