Bab 7

65.7K 2.8K 14
                                    

Nicholas merasa wanita yang sedang ia peluk bergerak gelisah. Sehingga, mau tidak mau ia membuka matanya. Nic melihat wajah ola penuh dengab keringat, kening ola juga sesekali mengernyit dalam tidurnya. Nic masih setia melihat wajah istrinya. Tiba-tiba nafas ola berubah, nafasnya memburu. Nic panik dan mencoba membangunkan wanita itu.

"hey, ola wake up" nic membangunkannya Sambil mengusap keringat di kening hingga kepala ola.

Ola membuka matanya, akan tetapi pandangannya Terlihat kosong dengan nafas yang masih memburu.

"Ola, look at me"

"hey, ola, please look at me"

Pandangan ola beralih padanya. Mata wanita itu terlihat sendu. Air mata tiba-tiba mengucur di pipinya. Nicholas yang melihat itu bergerak memeluk ola dan membisikkan kata-kata untuk menenangkannya.

"ola, tenang. Ada aku disini. Jangan nangis lagi." Nicholas mengusap punggung wanita itu. Setelah beberapa saat nafas ola mulai teratur. Sepertinya Dia sudah tertidur kembali.

Nicholas tidak sadar jika ia mulai penasaran dengan wanita yang ada didekapannya. Ia tidak tau efek apa yang akan ia rasakan nantinya.

***

Sinar matahari telah mengintip dari balik gorden kamar hotel mereka. Ola yang terusik dengan cahaya itu pun terbangun. Ia melihat wajah seseorang yang berada di depannya.

"Tuhan memang adil, menciptakan seseorang dengan sangat Tampan tapi dengan sifat yang tidak setampan wajah nya." ola mengusap pipi nicholas. Ia kagum dengan wajah ini, tapi tidak dengan sifatnya yang membuat ola mendengus kasar.

"apa kau baik-baik saja?" nicholas tiba-tiba membuka matanya. Ola tidak kaget, karena ia sudah siap jika memang nicholas bangun karena ulahnya.

"ya, kenapa kau bertanya begitu?" ola menjawab dengan tangan yang masih setia di pipi nic.

"tidak ada"

Ola yang mendengar jawaban dari nic sedikit kesal. Ia penasaran kenapa nic sampai memeluknya semalam. Apa karena ia mempi buruk?. Ola Malas memikirkan hal itu. Ia melepaskan tangannya dan beranjak bangun dari tidurnya.

Nic hanya melihatnya dengan tatapan datar andalannya. Akan tetapi, di balik tatapannya itu ada banyak pertanyaan yang ingin ia tanyakan.

Setelah beberapa menit, Ola keluar dari kamar mandi. Ia sudah rapi memakai stelan santai dan lebih tertutup. Melihat itu nic lumayan terkagum. Ola terlihat anggun dengan Penampilannya.

Ola bergerak untuk memembereskan kopernya. Ia akan kembali ke Kota B hari ini. Setelah siap ia melangkah keluar dati hotel.

"Mau kemana?"

"ke bandara"

"kau kembali hari ini?"

"hm"

"hey, tunggu." perkataan nic menghentikan langkahnya. Ia membalikkan badan dan berdiri sambil melipat kedua tangannya.

"ada apa?"

"kita akan kembali besok"

"aku akan kembali hari ini" ola melanjutkan langkahnya.

"kau akan menyesal jika kau keluar dari sini" ola tidak peduli dengan perkataan nic.

Nic melangkah mengejar ola dan mengangkat tubuh wanita itu. Nic menghempaskan tubuh ola di ranjang dan mengunci pergerakannya.

"apa yang kau lakukan?" ola mencoba memberontak

"aku sudah bilang jika kau akan menyesal jika keluar dari sini"

"ada apa denganmu?, kenapa ka-hmp"

Nic menciumnya dalam. Ola yang mendapat serangan dari nic mencoba memberontak. Tapi ia tidak bisa melawan kekuatan nic. Ola memilih pasrah, ia juga tidak bisa melawan.
Setelah mencium ola, nix beralih ke lehernya. Ia mengigit dan menyesapnya. Hingga membuat leher ola memerah. Ola melenguh, ada perasaan aneh timbul karenanya.

"apa yang kau lakukan, nic?

"aku sedang menghukummu"

Nic ingin membenamkan kembali wajahnya, Ola melihat nic yang ingin membenamkan wajahnya di dadanya menahan wajah pria itu. Ola mencium bibirnya dengan lembut. Sehingga Gairah nic yang menggebu-gebu hilang seketika.

"aku tidak akan pergi, jadi lepaskan aku" ola berkata dengan lembut. Nic yang mendengar itu, memeluk pinggang ola. Dan wanita itu bergerak membalas pelukan nic. Ia harus menjinakkan singa yang Sedang marah ini.

Setelah beberapa menit, nic melepaskan pelukannya. Dan bergerak ke kamar mandi.

"setelah ini kita akan sarapan. Jangan coba-coba keluar dari kamar ini ola"

Ola hanya menganggkat jempolnya
Tanda ia akan mematuhi perintah nic.

***
Nic dan ola sedang menikmati sarapan mereka. Mereka sarapan dengan keheningan. Hingga tiba-tiba datang seorang wanita yang langsung duduk di samping nic dan mencium pipinya. Ola memutar bola matanya malas. Apa ia harus pergi saja dari sana. Ia sangat malas melihat kemesraan dua sejoli ini.

Dengan malas ola berdiri dari duduknya dan hendak pergi dari sana. Tapi tangan nic menahannya dan menariknya hingga terduduk kembali.

"kenapa kau tidak menjemputku kekamar?"

'wah, ternyata mereka ke kota ini bersama-sama. Sunggu miris sekali hidupmu ola' Batin ola.

Nic hanya diam menikmati sarapannya.

"aku akan kembali lusa. Kau akan menemaniku kan?" stella bertanya dengan wajah yang memelas tapi tetap terlihat cantik.

Ola yang melihat itu sengaja menjatuhkan sendoknya. Ia sangat tidak menyukai dua orang di depannya ini.

"kau kenapa? Pusing?" nic bertanya dengan nada khawatir. Ola yang melihat itu pun mengambil kesempatan agar ia bisa pergi dari sana.

"i-iya, kepalaku pusing. Aku akan kekamar saja kalau begitu. Nikmati waktu kalian ya"

Stellah yang melihat itu mengernyit heran. Tidak biasanya ola seperti ini. Ola yang biasanya akan langsung menjambak rambutnya ketika ia hanya duduk disamping nicholas, ola yang biasanya akan mecaci makinya jika berdekatan dengan nicholas. Ada apa dengan wanita ini?.

'Apa dia sudah tidak masalah jika aku bersama suaminya?' Batin stella yang melihat ola perlahan bangkit dan pergi meninggalkan mereka dengan berjalan tertatih-tatih.

"aku ngantar ola dulu. Akan sangat merepotkan jika ia pingsan nantinya"

Stella yang mendengar penuturan nicholas mendengus tidak suka. Ia sangat kesal karena tidak bisa berduaan dengan nicholas.

***

Bersambung

Rewrite My DestinyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang