Nafas terengah engah dengan aura amarah memenuhi ruangan berwarna abu abu tersebut. Matanya menunjukkan emosi yang mendalam. Ia beranjak dari posisi duduknya dan membanting pintu lalu pergi dari ruangannya menuju mobilnya yang berada di basement rumah.
Ia melajukan mobilnya dengan cepat menuju suatu tempat. Waktu menunjukkan malam hari yang penuh bintang, jadi ia bisa melajukan mobil dengan leluasa. Setelah sampai di salah satu tempat kosong yang ternyata di dalamnya ada ruangan tersembunyi yang ramai, ia langsung mencari seseorang yang sudah berjanji temu dengannya.
Ia juga tak lupa memakai topi dan menutupi wajahnya dengan masker agar orang lain tidak mengenalinya. Meski ia jamin tak ada orang yang mengenalinya karena ia tak seterkenal itu.
Ia menemukan gadis yang ia cari di depan meja bar. Lalu ia lemparkan amplop berisi uang kearah gadis tersebut. Sang gadis hanya terkekeh dan menyesap minuman didepannya.
"Kirain lo gak bakal dateng, Kean," ujar perempuan tersebut. Ia merogoh tasnya dan mengeluarkan banyak foto disana.
Dalam deretan foto tersebut ada salah satu foto yang menarik perhatiannya. Ia mengambil foto tersebut, "foto ini bisa lo up ke media?"
"Kenapa? Proporsi nya mirip badan Sky ya?"
Lelaki tersebut tersenyum miring, "gue hampir terkecoh dengan ngira ini beneran Sky,"
"Itu beneran Sky kok. Keandra, Sakala Alvino itu gak sesuci itu. Buah itu tak jatuh jauh dari pohonnya. Bokapnya aja kayak gitu, apalagi anaknya,"
Keandra meletakkan foto tersebut dan mengangkat tangannya berniat untuk menjabat tangan sang gadis di depannya.
"Senang bekerjasama dengan anda, Kania,"
Gadis itu bangkit untuk menjabat tangan lelaki di depannya dan tersenyum, "senang bekerjasama juga dengan anda, Kean,"
Mereka berdua tersenyum dan saling memandang. Dalam mata mereka berdua, banyak sekali dendam yang terpendam. Keandra dan Kania tak sabar untuk melihat reaksi Sakala saat diberikan kejutan ulang tahun yang disusun oleh mereka.
-----
"Riasan lo udah oke, Kala. Gak usah lo benerin lagi juga udah cakep,"
Sakala yang sedang membenarkan anak rambut di wajahnya langsung berbalik kearah Shaquilla yang sedang duduk di sofa ruangan tersebut sembari sibuk dengan tablet nya.
"Lo lagi bikin naskah? Gue mau liat boleh gak?" Sakala mendekat dengan mendorong kursinya mendekat kearah Shaquilla.
Shaquilla segera mematikan tabletnya sebelum Sakala sampai untuk mengintip naskahnya, "lu emang mau baca cerita horor?"
Setelah diperingati seperti itu, Sakala kembali mundur ke tempatnya semula. Ia kembali membaca naskahnya. Sebenarnya dialog di adegan hari ini tidak banyak karena hari ini merupakan syuting adegan berkelahi. Jadi, Sakala membaca naskah hanya untuk mendalami perasaan sang karakter di adegan nanti.
Pintu terbuka dan menunjukkan Haidar yang kembali dengan kresek makanan dan minuman, "nih pesenannya,"
Ia meletakkan makanan dan minuman tersebut keatas meja rias, "eh iya, Sha. Keandra nunggu lo di depan katanya ada yang mau diobrolin,"
Shaquilla otomatis melirik Sakala. Seperti meminta izin apakah ia harus menemui Keandra atau jangan. Sakala tersenyum sebelum menganggukkan kepala, tanda mengizinkan. Lalu setelah itu, Shaquilla keluar dan mencari dimana Keandra berada. Ternyata lelaki terebut ada di gudang belakang gedung tempat syuting mereka, Shaquilla bertanya pada staf.
"Lo diem disini nyari angin atau menyerahkan diri kepada nyamuk nyamuk?" canda Shaquilla.
Keandra yang tadinya bersandar pada tembok, bangkit dan berdiri tepat di depan Shaquilla. Ia menatap lekat gadis tersebut lekat.
"Gue suka sama lo, Sha," pernyataan tiba tiba seorang Keandra membuat Shaquilla diam di tempatnya tak berkutik. Keandra semakin maju, berusahaa mendekati Shaquilla yang semakin mundur juga.
"Gue kira lo ketawa ketawa sama gue karena lo nyaman sama gue. Gue suka cara lo ngomong, ketawa, dan sikap baik hati lo itu,"
Keandra terkekeh aneh, "gue kira gue yang spesial. Ternyata lo malah lebih milih cowok bejat kayak Sakala,"
Satu tamparan melayang pada pipi Keandra sesaat setelah dirinya menyelesaikan kalimatnya tersebut. Nafas Shaquilla terengah engah dan tangan yang dipakai untuk menampar Keandra gemeteran. Keandra hanya menunduk dan memegang pipinya sebelum ia melemparkan 3 lembar foto dari sakunya.
"Lo pilih cowok kayak dia? Gue tau Sha kalo kalian itu ada hubungan. Gue tau kalo lo berdua itu tinggal bareng. Apa jangan jangan lo berdua juga udah 'tidur' bareng?" nada Keandra mengejek dengan kekehan kekehan sarkastiknya.
Shaquilla mendekat kearah Keandra dengan melewati foto yang berserakan di tanah dengan menginjaknya.
Shaquilla menunjuk tepat di depan wajah Keandra, "Lo denger baik baik ya. Lo itu cuma orang luar yang gak tau apa apa. Jadi, tolong pakai mulut lo itu buat belajar pelafalan naskah lo daripada harus ngebacotin hal hal yang gak perlu," setelah itu Shaquilla berlari jauh dari Keandra.
Keandra masih mengusap usap pipinya yang terasa perih, lalu mencoba memungut foto foto yang berserakan di tanah.
Sedangkan Shaquilla yang kembali ke ruangan Sakala langsung membereskan barang barangnya dengan terburu buru.
"Lo udah mau pulang? Ada kelas?" tanya Sakala yang sedang berdiri, bersiap untuk pengambilan adegan.
"Tiba tiba kak Jani, atasan gue telfon gue buat ketemu. Udah disuruh serahin naskah hari ini, sekalian gue nanti ada kelas sampe malem. Gue nanti balik pake ojek online aja, gue pamit ya, Kala, kak Haidar," Shaquilla keluar dengan berlari.
Haidar dan Sakala saling bersitatap. Mereka seolah bertanya tanya apa yang terjadi pasa Shaquilla. Sakala dipanggil untuk cepat cepat keluar dan mengambil adegan. Sedangkan Haidar merenung, memikirkan wajah Shaquilla yang berusaha menahan tangis dengan tangannya yang gemetaran.
Haidar menelepon kekasihnya, "Hallo, matahariku. Barusan Shasa pamit buat ke penerbit, emang atasan kamu manggil dia?"
"Hah? Gak ada kak Jani manggil dia buat kesini. Pemeriksaan naskah tuh kalo gak salah lusa deh," jawab Sunny di sebrang sana.
Haidar makin mengernyitkan dahi, "oh yaudah kalau gitu. Semangat kerjanya matahariku,"
"Terima kasih, kamu juga yang semangat ya!! Bye bye,"
Lalu telepon tertutup. Haidar berpikir sangat keras apa yang menyebabkan Shaquilla berperilaku seperti tadi. Pembicaraan apa yang sebenarnya terjadi antara Shaquilla dan Keandra diluar sana?
Siapa sebenarnya sosok Keandra ini?
-----
25/09/23
KAMU SEDANG MEMBACA
My Dear Actormate [SUDAH TERBIT]
Teen FictionSiapa sih yang gak kenal dengan aktor muda tampan, Sky Alvino? Iya, aktor yang sudah mempunyai nama besar di berbagai penghargaan ini nyatanya tak terlihat se ramah dan sebaik hati itu seperti kata media. Menurut Shaquilla yang sudah melihat berbaga...