08

10 2 0
                                    

Semenjak Sakala mengutarakan perasaannya, sikap lelaki tersebut berubah menjadi lebih aneh.

Entah ia menyiapkan meja makan untuk sarapan, mencuci piring, menuangkan air ke dalam gelas, dan perlakuan kecil aneh lainnya. Benar benar definisi akan mencintaimu secara ugal ugalan

Seperti keadaan saat ini saat dia sedang mengerjakan naskahnya, Sakala menyodorkan sesuap kue stroberi ke hadapan sang gadis.

"Ngapain?" tanya Shaquilla heran.

"Nyuapin lo lah," jawab Sakala sembari tetap menyodorkan suapan itu kearah Shaquilla.

Shaquilla memutar bola matanya malas dan menyingkirkan tablet dari pangkuannya. Hendak mengambil sendok tersebut namun Sakala tahan. Sakala menggeleng dan menyerahkan kembali tablet kepada Shaquilla.

"Lo kerjain aja kerjaan lo. Biar kue nya gue suapin,"

Shaquilla akhirnya memutuskan untuk melanjutkan naskahnya dan menerima suapan Sakala. Lelaki tersebut tersenyum karena usahanya tak sia sia. Ia lalu menonton TV sembari sesekali menyuapi Shaquilla dan menatap wajah serius Shaquilla.

Bersamaan dengan habisnya kue dalam piring kecil diatas meja, naskah hari ini yang digarap oleh Shaquilla pun selesai. Ia akan beranjak namun, Sakala sudah terlebih dahulu menyodorkan susu stroberi satu gelas penuh.

"Nih susunya," ucap Sakala sembari tersenyum.

Shaquilla sebenarnya merasa geli dengan perlakuan Sakala yang tak biasa ini. Ia merasa geli yang geli, atau ia merasa ada perasaan menggelitik perasaannya.

"Gue izin tidur duluan. Jangan kemaleman lo tidurnya, gue ada jadwal besok," lalu setelah itu, Sakala mengusak kepala Shaquilla sembari tersenyum.

"Goodnight, Shasa," lalu setelahnya ia pergi memasuki kamarnya.

Shaquilla masih memegang gelasnya tak bergerak. Ia hanya mengedipkan matanya cepat dan segera meminum susu dalam gelas yang ia pegang, lalu berlari menuju kamar mandi untuk mencuci muka.

Menyadarkan diri bahwa ia tak boleh jatuh dalam perangkap seorang Sakala Alvino. Namun, sepertinya ada sebagian dari dirinya malah seperti ingin melebur.

Ternyata Shaquilla sama anehnya dengan Sakala.

-----

Setelah mengantar Sakala untuk syuting, Shaquilla mencoba menghubungi Cherry namun tidak ada jawaban.

"Kelakuan lo gini ya Cher kalo dah punya cowok,"

Lalu harapan terakhirnya hanya Celline yang pasti akan datang. Shaquilla mencari kontak Celline, dan langsung meneleponnya sahabat satunya lagi. Tapi ternyata pupus sudah harapan Shaquilla.

"Lo laper?" tanya Keandra tiba tiba datang entah darimana.

Shaquilla melihat sekitar, mencari artis yang ia urus tak terlihat batang hidungnya.

Keandra mengambil kursi dan duduk di samping Shaquilla, "Sky masih ada take. Hari ini dia banyak scene nya,"

Shaquilla hanya ber 'oh' ria saja menanggapi pernyataan yang dilontarkan oleh Keandra. Lalu fokus kembali dengan ponselnya. Keandra bangkit dan menyuruh Shaquilla untuk mengikutinya.

Mereka berjalan mengitari lokasi syuting yang kebetulan dekat dengan pemukiman warga. Mereka berjalan menikmati semilir segar angin disela panasnya mentari.

"Lo udah berapa lama kenal sama Sky?" celetuk Keandra tiba tiba.

Shaquilla tampak berpikir terlebih dahulu sebelum menjawab, "manajer Sky, kak Haidar itu senior gue terus karena kak Haidar ada urusan, dia minta tolong gue buat gantiin perannya dia,"

Kali ini, Keandra lah yang mengangguk anggukkan kepalanya tanda ia paham dengan penjelasan panjang Shaquilla tersebut.

Lalu setelah itu mereka hening di sepanjang perjalanan mereka kembali ke set lokasi syuting. Sesampainya mereka di lokasi syuting, Shaquilla langsung disambut senyuman Sakala. Shaquilla menghampiri sang aktor lalu duduk disampingnya.

Sakala hendak bertanya sebelum Shaquilla mengangkat suara, "gue habis liat suasana alam disini. Soalnya kapan lagi gue bisa liat sawah sebesar ini. Enak kali ya kalo punya rumah satuuu aja di lokasi begini,"

Sakala malah tertawa dan mendekati sang gadis untuk mengusak rambutnya. Entah mengapa itu sudah menjadi kebiasaan Sakala semenjak ia menaruh hati pada Shaquilla. Lalu Shaquilla menghindar dari target kejahilan Sakala kembali. Mereka berdua terlihat seperti pasangan yang berbahagia.

Dibelakang mereka ada seseorang yang menatap mereka iri dan marah.

Entah kenapa Keandra tak suka mereka berdua bahagia.

-----

Syuting sudah selesai, Shaquilla sudah memasuki mobil mereka dengan Sakala melajukan mobil ini dan Shaquilla selaku penumpang yang tidak neko-neko.

Sakala melirik Shaquilla, ia mendekat kearah gadis itu. Shaquilla menarik nafas dan menutup mata saat tiba tiba Sakala mendekatkan diri kepadanya.

"Sabuk pengamannya dipakai, Sha. Lu mikirin apa sampe merem gitu?"

"Kurang ajar! E-engga. Gue cuma kemasukkan debu barusan," kata Shaquilla sembari menggosok matanya.

Sakala malah makin mendekatkan kepalanya kearah Shaquilla, "mana matanya merah gak gue liat,"

"Udah ah. Cepetan jalan, gue udah laper,"

Sakala malah terkekeh. Ia akhirnya menyalakan mesin mobil tersebut dan melaju menyusuri kota untuk mencari makan.

"Lo mau makan apa emangnya?" tanya Sakala sesaat setelah mereka keluar dari parkiran.

"Gue pengen baso deh, Kal," ucap Shaquilla yang ditanggapi anggukan oleh Sakala.

Lalu, tak berselang lama akhirnya mereka sampai di kios bakso. Mencari tempat duduk dan memesan makanan yang mau mereka makan.

Saat pesanan mereka sudah datang, Shaquilla sudah ngiler melihat makanannya. Ia langsung saja memakannya tanpa babibu setelah mengabadikan semangkuk bakso itu oleh kamera ponselnya.

Akhirnya mereka selesai dengan kegiatan makan dan Shaquilla menahan kepedasannya. Sakala yang tau, membuka risleting tasnya dan menyerahkan satu kotak susu stroberi.

"Nih lo minum susu, terus tarik nafas," Shaquilla melakukan apa yang dikatakan oleh Sakala.

"Nanti juga ilang kok bekas pedes nya, sayang,"

Ketidak sengajaan ucapan Sakala membuat dirinya berasa dipenuhi oleh kupu kupu yang berterbangan.

Emang aktor ternama bisa aja mencuri perhatian penontonnya.

-----

Udah gak kuat mata gue🙏
18/09/23

My Dear Actormate [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang