KEMBALI BERPISAH (8)

116 16 0
                                    

Satu bulan telah berlalu sejak malam peresmian bisnis Emil dan pengukuhan secara tidak langsung hubungan Alvino dan Rania

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Satu bulan telah berlalu sejak malam peresmian bisnis Emil dan pengukuhan secara tidak langsung hubungan Alvino dan Rania.

Perkembangan dari usaha Emil bersama dengan Utama pun berjalan dengan sangat pesat. Melalui promosi-promosi yang mereka terapkan dan juga persaingan harga yang mereka lakukan, membuat banyak beberapa penjual online yang mengalihkan usahanya ke SUKALAKU. Bukan hanya pihak penjual, bahkan para pecinta belanja online pun juga lebih sering menggunakan aplikasi SUKALAKU untuk mereka melakukan transaksi jual-beli.

Melihat peningkatan dari grafik tersebut, tentu saja menambah pundi-pundi pemasukan ke dalam kantong Emil dan Utama. Seperti perjanjian yang sudah mereka lakukan sejak awal, di mana bisnis ini merupakan Joint Venture, itu artinya profit yang mereka hasilkan pun juga di bagi rata karena modal yang mereka masukkan juga memiliki nilai sama, yaitu 50% 50%.

"Ngga nyangka ya, Mil, E-Commerce kita bisa bersaing kuat dengan E-Commerce lain yang sudah lebih dulu dikenal," tutur Utama di sela-sela kunjungannya ke kantor Emil PT. Sahabat Sejahtera.

"Ini semua berkat kerja keras kita dan seluruh Tim terkait, Tama," balas Emil sembari memeriksa beberapa berkas yang ada di atas mejanya.

"Mil, kamu ngga ada niat untuk mengembangkan hubungan kita ini menjadi lebih erat lagi?"

Emil segera meletakkan pulpen dan melepaskan kaca matanya. Dia meregangkan tubuhnya sesaat lalu menyenderkan punggungnya pada sandaran kursi.

"Saya sudah pernah bilang sebelumnya, Tam. Saya sudah menerima lamaran seorang pria terlebih dulu," tolak Emil sekali lagi.

"Masih lamaran, Mil. Belum menikah, bukan? Toh sampai sekarang juga kalian belum ada pembicaraan ke arah pernikahan, kan?" desak Utama semakin membuat Emil curiga dengan niat Utama di balik pembicaraan ini.

"Rania sangat mencintai pria itu dan saya tidak akan mengulang kesalahan yang pernah saya buat sebelumnya," putus Emil dengan suara dingin dan tatapan tajam seolah memberitahu pada Utama kalau keputusannya adalah mutlak dan tidak akan pernah berubah.

"Sudahlah, Tam. Jangan campur adukan urusan bisnis dengan persoalan pribadi. Lebih baik kita perbaiki saja hubungan kerja sama ini, dan tidak usah memasukkan apa pun yan berkaitan dengan masalah pribadi," lanjut Emil membuat Utama menerbitkan senyum kecut dari wajahnya, seperti sudah dibuat malu oleh penolakan Emil kepadanya.

Sial, ternyata Emil sudah tidak seperti dulu lagi. Sebenarnya siapa sosok pria itu? Saya harus cari tahu siapa pria yang sudah memikat hati perempuan yang dicintai oleh Rendi.

***

Hubungan Alvino dan Rania setelah malam itu, semakin bertambah mesra dan Alvino kembali ke setelan awal. Alvino yang posesif dan pencemburu. Terlebih dengan Rendi, musuh nyatanya saat ini.

Rania bahkan kerap dibuat pusing oleh sikap Alvino yang kembali posesif padanya, seperti waktu mereka SMA dulu.

"Vin, Rendi cuma ngajak aku makan siang doang tadi," bujuk Rania pada Alvino yang kini tengah merengut kesal di hadapannya karena tadi siang waktu dia menelpon Rania, posisi Rania sedang berada bersama Rendi tanpa memberitahunya terlebih dulu.

PURPLE ROSE (Sequel Of Black Rose) (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang