Cerita ini merupakan Sequel dari Black Rose
(Perjalanan cinta antara Alvino dan Rania setelah mendapatkan restu dari Emil Pratama)
"Lalu, kamu maunya bagaimana, Rania? Kamu mau mengakhirinya hanya karena profesiku ini?"
"Nyatanya profesimu terlalu s...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
NOVEMBER 2023
Pada akhirnya waktu yang dinantikan datang juga. Penantian untuk tahun yang tidak sebentar sudah dilewati Alvino penuh dengan rasa sakit hati dan penghinaan. Namun, semua kesabaran dan kepasrahan Alvino berujung pada hasil yang memuaskan.
Pernikahan antara Alvino dan Rania diselenggarakan di sebuah Villa pribadi milik keluarga Pratama di daerah Jawa Barat. Sesuai dengan ucapan Emil sebelumnya yang mengatakan kalau pernikahan Alvino dengan Rania nantinya akan digelar secara tertutup, maka tidak ada satu pun tamu undangan dari kalangan orang penting yang di undang oleh Emil mau pun Rania.
Pernikahan Alvino dan Rania tampak berbeda dengan pernikahan pengusaha kaya lainnya yang terkesan mewah dan glamor, dengan banyaknya tamu undangan dari kalangan pesohor mau pun pejabat yang datang. Pernikahan Alvino dan Rania justru hanya dihadiri oleh sahabat terdekat mereka dan juga Rama Tripatra sebagai atasan Alvino di tempatnya bekerja.
Acara pernikahan diadakan pada pagi hari, dan saat ini sudah terlihat Alvino dengan gagah berdiri di depan altar pernikahan menanti kehadiran sang pengantin wanita. Mengenakan kemeja putih dibalut rompi berwarna abu-abu dengan rambut yang sudah tertata rapih, senyum kotak di wajah Alvino tidak pernah luntur. Berkali Alvino menarik nafas panjang lalu mengeluarkannya dengan pelan guna menetralkan perasaan gugup dan groginya yang melingkupi perasaannya saat ini.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
(Anggap aja bajunya kaya gini ya guys :) )
"Akhirnya Alvino bisa menikah dengan Rania," ungkap Riki kepada istrinya yang juga datang di acara pernikahan Alvino. "Kalau ingat dulu bagaimana perlakukan Emil sama Alvino, kayanya aku ngga pernah nyangka Emil akhirnya bisa merestui mereka," lanjut Riki dengan mata yang sudah berkaca-kaca. Bagaimana pun juga, Riki adalah saksi hidup segala penderitaan, kesedihan serta kehancuran hidup Alvino saat itu.
Perjuangan Alvino untuk merangkak sendiri dan bangun dari tumpukan pecahan beling yang ada di bawah kakinya, agar dia bisa berjalan dan mencapai tujuannya walaupun penuh darah dan nanah. Rikilah yang ada di sana, menemani Alvino dan menguatkan adik angkatnya itu. Melihat sinar kebahagiaan dari kedua netra mata Alvino saat ini, seolah sudah membayar semua sinar kelam yang dulu menutupi netra matanya.
