Selamat membaca...
Sorry kalo ada typo...---------------------------------------------
PERMINTAAN MAAFPandangan Jenni tak lepas menatap pintu ruangan di depannya. Perasaanya benar-benar cemas saat ini. Mengingat kejadian beberapa saat lalu di sekolah membuat Jenni kembali merasakan amarah yang begitu kuat. Tangannya bahkan ikut mengepal.
Ceklek!
Pintu ruangan di depannya terbuka, dan terlihat seorang lelaki paruh baya dengan jas putih bertuliskan "dr. Hendri Prasmana" menghampiri Jenni.
"Dengan keluarga pasien?"
"Saya, dok. Saya keluarganya."
Jenni dengan cepat menghampiri dokter tersebut dengan wajah yang cemas. "Dok, gimana keadaannya?"
"Luka yang berada di wajah pasien sudah kami obati. Selebihnya pasien harus menghabiskan cairan infus yang kami berikan. Setelah itu pasien bisa di perbolehkan pulang. Kamu tidak perlu merasa khawatir, tidak ada hal serius yang di alami oleh pasien."
Jawaban dari dokter di depannya membuat Jenni lega. "Terima kasih, dokter."
"Tidak perlu berterima kasih. Itu sudah menjadi tugas saya sebagai seorang dokter. Kalau begitu saya permisi."
Selepas dokter tersebut pergi, Jenni yang hendak melangkahkan kakinya masuk ke dalam ruangan di mana Bagas berada itu pun sontak terhenti ketika mendengar seseorang yang meneriaki namanya.
"JENNI!"
Jenni menoleh dan melihat ketiga sahabatnya tengah berlari ke arahnya.
"JENNI!"
"Buset, Li. Suara lo tolong di kondisikan. Ini rumah sakit beg*" kesal Jani.
"Jani marah-marah mulu. Lama-lama berubah jadi singa, mampus!" dumel Lili.
"Stop! Gak usah ribut lo berdua" lerai Kayla jengah.
Kayla lalu mengalihkan pandangannya kepada Jenni. "Jen, maaf ya kita bertiga baru ke sini. Susah banget minta izin sama guru. Ini aja kita bolos."
"Gak papa, Kay. Padahal kalian gak perlu sama bolos gini. Gue malah jadi gak enak sama kalian" sahut Jenni.
"Ih, Jenni. Kita ke sini itu karena khawatir sama Jenni. Kita ke sini mau nemenin Jenni" ucap Lili.
"Betul apa yang di bilang sama Liliput. Kita ke sini karena khawatir sama lo. Sebenarnya kita mau ikut nolongin, tapi lo tau sendiri kita-kita takut sama ancamannya Attar" timpal Jani.
"Gue ngerti kok. Lagian tadi ada dua orang cowok yang nolongin gue. Gue gak sempat nanya nama mereka siapa karena mereka pergi lebih dulu. Tapi, yang gue tau dua cowok itu yang ngelerai si brengsek Attar tadi" ucap Jenni.
"Gak salah lagi, itu pasti Raka sama Haikal. Cuma mereka yang berani dekat sama Attar" sahut Kayla.
"Iya betul kata Kayla. Tapi, Jen. Sorry ya, Bagas beneran abang lo? Lo ada bule-bulenya, sedangkan Bagas gak ada" tanya Jani hati-hati.
Jenni mengangguk. "Bagas emang abang gue, lebih tepatnya sepupu gue. Papinya Bagas itu kakaknya Mommy gue."
"Sumpah! Gue beneran masih kaget kalau lo ternyata saudaraan sama salah satu orang dari geng The Devil's" sahut Kayla heboh.
"Ih, berarti Jenni hebat dong bisa saudaraan sama salah satu dari mereka" puji Lili seraya bertepuk tangan.
"Oh iya, Jen. Gimana keadaan sepupu lo?" tanya Jani yang mengabaikan reaksi Lili.
KAMU SEDANG MEMBACA
ATTAR : KING DEVIL || (SUDAH TERBIT) PO Dari Tanggal 25 Juni-3 Juli 2024
Novela JuvenilJika ada satu pertanyaan, siapa yang paling di takuti di SMA Bakti, maka hampir seluruh siswa yang bersekolah di sana akan menyuarakan satu jawaban yang sama, yaitu Attar Respati Abyasa. Attar Respati Abyasa atau yang kerap di sapa Attar ini adalah...