30. [New Publish] (+)

3.3K 188 106
                                        

i hate butterflies, why they can be so specious.
They looks beautiful and sweet, for covering the weakness from their dark past.

They looks beautiful and sweet, for covering the weakness from their dark past

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-----

Seorang laki-laki bertubuh jakung dengan setelan serba hitam tengah duduk di depan counter bar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Seorang laki-laki bertubuh jakung dengan setelan serba hitam tengah duduk di depan counter bar. Hanya mengaduk-ngaduk gelasnya, seakan menunggu kedatangan seseorang. Di sekililngnya tak terlalu ramai, karena selain ini masih terlalu sore, ia berada di lorong VIP. Lorong yang membuatnya tidak bisa tidur akhir-akhir ini.

"Aduh, Kal, maafin Om ya, kamu jadi nunggu lama"

Laki-laki dengan setelan jas rapi itu baru saja keluar dari salah satu ruangan VIP, entah rapat apa yang baru saja terjadi di sana. Sekilas Haekal melihat beberapa wajah asing keluar dari sana, sepertinya beberapa orang China dan Eropa.

"Aman, Om. Selesain dulu aja"

"Udah kok, yuk kita bicara di atas aja"

Haekal menurut mengikuti Samudra naik ke tangga lantai tiga, di mana hanya ada ruangan Samudra di sana. Haekal baru pertama kali menginjakan kaki di lantai itu, matanya menatap dinding lorong yang bernuansa merah gelap, dipajang banyak frame foto yang wajahnya tak ada yang Haekal kenali. Alisnya mengernyit melihat lukisan yang terpajang begitu besar di ujung lorong, bergambar satu laki-laki dengan tubuh tegap namun dibelakangnya banyak siluet yang berbeda lekuk, seakan pengikut dari laki-laki yang tengah berdiri di sana. Anehnya gambar laki-laki itu tak berwajah manusia, melainkan berwajah seperti gambar matahari abstrak.

"Kal, ayo masuk"

Haekal mengerjap, ketika Samudra memanggilnya.

Haekal berbelok ke pintu ruangan, matanya lagi-lagi takjub. Berbeda dengan yang sebelumnya seakan suasana yang begitu intens, ruangan ini cukup luas dan sangat terang, lampu putih berpijar di mana-mana. Bahkan terlalu mewah untuk di sebuat ruang kerja.

 Bahkan terlalu mewah untuk di sebuat ruang kerja

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Beauty And The BadboyzTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang