Bab [4]

371 53 0
                                    

[4] 𝙬𝙝𝙚𝙧𝙚 𝙞𝙩 𝙖𝙡𝙡 𝙨𝙩𝙖𝙧𝙩𝙨

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

[4] 𝙬𝙝𝙚𝙧𝙚 𝙞𝙩 𝙖𝙡𝙡 𝙨𝙩𝙖𝙧𝙩𝙨

Happy Reading!

***

Victory!

Seluruh penonton pertandingan bersorak. Ada yang bersorak gembira, ada yang berhuu kecewa. Sorakan gembira kali ini milik Tim Phoenix. Mereka berhasil menang dengan skor 2-0. Tidak memberi ampun bagi tim lawan.

Julian dan tim bersorak. Mereka langsung berpelukan satu sama lain. Tangan mereka mengepal ke udara kuat-kuat, merayakan kemenangan. Tiket masuk ke pertandingan selanjutnya dan kesempatan untuk dapat bertanding di turnamen global semakin terbuka lebar dan nyata.

"Great job, guys! Makasih banget buat permainannya hari ini." Julian menatap rekan timnya satu persatu dengan tatapan bangga. Zevon, Dean, Saskia, dan Calleb tersenyum menatap kapten mereka.

Kemenangan kali ini sepenuhnya karena kerjasama, kepercayaan, dan kegigihan mereka. Terus memperbaiki diri dan tidak mudah menyerah adalah kunci keberhasilan tim tersebut.

Tim yang beranggotakan empat laki-laki dan satu perempuan tersebut berjalan ke tengah panggung. Tersenyum menyapa penggemar dan penonton. Berterimakasih kepada pihak-pihak yang terus mendukung mereka dan berjanji akan membawa kemenangan dan mengharumkan nama Bangsa.

Julian akhirnya bisa tersenyum. Bahkan ketika rasa perih menghampiri di kulit kepalanya gara-gara jambakan cewek aneh tadi pun ia lupakan begitu saja.

"Kak, gue duluan, ya!" Julian yang masih menata barang-barangnya mengangguk pada Calleb dan Saskia yang keluar lebih dulu ke Van mereka.

Malam ini mereka akan merayakannya di salah satu restoran BBQ. Daging adalah makanan kesukaan mereka. Dijamin nggak akan pernah nolak.

Setelah selesai membereskan barang-barangnya, Julian berjalan meninggalkan ruang tunggu menuju tempat parkir di luar stadion.

Drrtt...

Ponsel yang ada di saku celananya bergetar. Julian pun mengambil ponselnya. Dahinya mengerut melihat nomor tidak dikenal memberikan pesan Whatsapp padanya.

Setelah melihat isi pesan tersebut, ia langsung teringat. Julian lupa sesuatu. Ia belum mentransfer uang taruhan balapan dua hari yang lalu. Alasannya bukan karena dia yang mengulur waktu, tapi karena lawannya itu tidak kunjung memberinya rekening yang harus dituju.

Dan pesan yang baru saja masuk berasal dari cewek itu. Julian langsung membuka aplikasi m-banking di ponselnya. Memasukkan password. Kemudian mengetikkan nominal dengan 7 nol di belakang angka 5. Tanpa ragu Julian memencet Transfer.

𝘽𝙚𝙩𝙩𝙚𝙧 𝙏𝙝𝙞𝙣𝙜𝙨Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang