Bab [9]

359 67 9
                                    

[9] 𝘿𝙞𝙥𝙚𝙧𝙩𝙚𝙢𝙪𝙠𝙖𝙣 𝙡𝙖𝙜𝙞

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

[9] 𝘿𝙞𝙥𝙚𝙧𝙩𝙚𝙢𝙪𝙠𝙖𝙣 𝙡𝙖𝙜𝙞

Happy Reading!

***

Bodoh.

Satu kata itu menjelaskan seorang Caca saat ini. Bisa-bisanya dia memberikan kartu debit dan pin-nya secara cuma-cuma pada orang lain. Meskipun Caca tahu kalau Julian tidak mungkin macam-macam dengan uangnya, tapi paniknya ada banget!

Untung sekarang serba digital. Ada mobile banking, semuanya aman. Coba kalau masih tahun 2000-an. Gigit jari aja nih Caca sekarang.

Penyesalan memang selalu terjadi belakangan. Kalau di depan namanya pendaftaran. Hahaha lucu.

Caca sekarang jadi berpikir bagaimana cara meminta kembali kartu debitnya pada Julian. Padahal dia sudah empet banget sama cowok itu. Nggak mau ketemu dia lagi!

Seharusnya Caca tahu, kebaikan yang terasa mudah pasti ada apa-apanya.

Caca yang sudah sampai rumah pun memilih membersihkan make up-nya lalu bersiap untuk istirahat. Masalah kartu itu ia pikirkan nanti saja. Semoga Julian memang benar-benar tajir atau setidaknya cowok itu tahu kalau Caca adalah cewek kere yang pasti membuatnya mikir-mikir lagi kalau mau memorotinya.

***

Julian terpaku menatap kartu debit dari salah satu Bank BUMN Indonesia berwarna hitam tersebut. Kartu debit milik Caca yang ia tinggalkan tadi.

Ia sedang berpikir bagaimana cara mengembalikan ke si empunya. Tadinya dia mau mengembalikannya secara langsung, tetapi dia tahu diri kalau perkataannya tadi menyinggung cewek itu. Mana mau Caca melihat mukanya.

Tangan Julian menyugar rambutnya kasar. Dasar! Mulutnya ini kenapa nggak bisa direm dikit sih.

"Lo ngapain deh, Bang? Itu kartu diliatin mulu nggak bakal ngembang duit di rekeningnya." sindir Calleb yang kebetulan lewat dengan segelas kopi di tangan kanannya. Teman untuk latihan malam ini.

Julian hanya diam dengan sindiran Calleb. Ia bangkit dari duduknya. "Bilangin yang lain gue mau ngirim ini dulu, baru latihan. Btw, ini kalau dikirim lewat ojol aman kan, Le?"

"Aman, sih. Asalkan jangan bilang kalau kartu debit. Bungkus amplop dulu atau apa gitu, Bang." Julian mengangguk. Ia segera pergi ke kamarnya untuk melakukan saran Calleb.

***

"Sha..." Marsha menaikkan alisnya pada Caca sambil memasukkan sesendok es krim gelato rasa vanilla chocochips ke mulutnya.

𝘽𝙚𝙩𝙩𝙚𝙧 𝙏𝙝𝙞𝙣𝙜𝙨Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang