Bab [10]

456 71 12
                                    

[10] 𝘼 𝙥𝙚𝙧𝙨𝙤𝙣 𝙙𝙤𝙚𝙨𝙣'𝙩 𝙘𝙝𝙖𝙣𝙜𝙚 𝙩𝙝𝙖𝙩 𝙚𝙖𝙨𝙮

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

[10] 𝘼 𝙥𝙚𝙧𝙨𝙤𝙣 𝙙𝙤𝙚𝙨𝙣'𝙩 𝙘𝙝𝙖𝙣𝙜𝙚 𝙩𝙝𝙖𝙩 𝙚𝙖𝙨𝙮

Happy Reading!

***

"Lily? Miss Cath?" mata Ma'am Trisha yang terlindung oleh kacamata cat eye itu menatap sosok laki-laki yang menggendong salah satu muridnya tersebut. "Lho? Pacarnya Miss Cath, ya?" kepala Ma'am Trisha menengok ke arah Caca, meminta persetujuan.

Namun, Caca hanya diam.

Ma'am Trisha pun menatap Julian. Cowok itu ragu-ragu menggangguk. Ia sejenak lupa kalau di Sekolah ini, ia dikenal sebagai pacar Caca. Matanya melirik ke arah Caca yang terlihat biasa saja. Terkesan malas menanggapi.

"Maaf Ma'am, Lily sedang demam tinggi. Kita harus cepat ke rumah sakit." Caca berusaha untuk cepat-cepat pergi. Caca menoleh sedikit ogah-ogahan ke Julian. Lalu memperkenalkan cowok itu sebagai Paman dari Lily.

"Ya Tuhan... dunia ini sempit sekali ya. Ternyata murid yang diajar oleh Miss Cath ternyata keponakan pacarnya sendiri." Ma'am Trisha terkekeh takjub. Tidak melihat ekspresi datar Caca dan Julian. Belum lagi Lily yang sedang lemas di gendongan Julian.

"Ya sudah kalau begitu. Cepat diperiksa Lily ke dokter, ya. Karena demam tinggi anak kecil agak riskan. Semoga cepat sembuh ya, Lily." Ma'am Trisha mengusap lembut pucuk kepala Lily yang sudah tidak ada tenaga.

Mereka berdua pun meninggalkan area sekolah menuju parkiran tempat mobil Julian terparkir. Caca menahan heran saat melihat Audi SUV milik Julian berganti menjadi mobil garang, Jeep Rubicon, yang mirip mobil-mobil penculik waktu Caca masih kecil.

"Mobil punya teman gue." celetuk Julian kala melihat Caca yang keheranan. Karena terburu-buru dan panik, Julian pun meminjam mobil milik Sultan dan langsung berangkat dari arena Turnamen ke Sekolah Lily.

"Oh."

Mereka bertiga segera masuk ke dalam mobil. Lily didudukkan di car seat khusus anak-anak di belakang.

"Lily gue gendong aja."

Julian menggeleng. "Lebih aman di car seat." ucapan mutlak yang keluar dari bibir pria itu membuat Caca bungkam. Ia patuh saja deh.

Caca pun ikut duduk di belakang untuk menemani Lily. Julian menyetir di depan bak sopir yang mengantar majikan. Kalau bukan karena Lily sedang sakit, Julian pasti sudah melayangkan protes.

Mobil besar tersebut pun meninggalkan parkiran dan pekarangan sekolah. Meluncur ke salah satu rumah sakit di Jakarta Selatan.

***

𝘽𝙚𝙩𝙩𝙚𝙧 𝙏𝙝𝙞𝙣𝙜𝙨Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang