[16] 𝗖𝗹𝗼𝘀𝗲𝗿
Happy Reading!
***
"Wow..." satu kata langsung keluar dari bibir Caca sesaat ketika kakinya melangkah memasuki Hall tempat acara tim Phoenix diadakan.
Nampaknya dia terlalu meremehkan industri e-sport. Dia tidak menyangka bahwa industri ini ternyata 'niat banget'. Di sampingnya, Marsha tersenyum congak. "Kece kan, Kak acaranya?" ujarnya sambil menatap ke sekeliling. Acara ini tahunan. Dia sudah pernah ke acara serupa di tahun sebelumnya. Ini tahun kedua bagi Marsha.
Acaranya ramai dan meriah. Ada lemari kaca yang sangat kokoh, di dalamny menyimpan piala-piala dan piagam kejuaraan dari tim Phoenix selama 6 tahun berkarir.
Mata Caca berbinar melihatnya. Ada rasa takjub dalam hatinya. Belum lagi saat melihat foto-foto dan potongan video yang merekam tiap jejak perjalanan karir mereka yang dimulai dari nol. Tahun-tahun dimana e-sport tidak se-happening sekarang.
Caca tersenyum geli melihat Julian muda yang terlihat sangat culun dan kelihatan banget anak game-nya. Tipikal rambut agak gondrong, poni nutup sebelah mata, hoodie adalah seragam wajib, serta kacamata berbingkai hitam tebal yang dipakainya. 180 derajat sangat berbeda dengan Julian yang sekarang. Lebih dewasa, stylist, dan berwibawa.
Masuk lebih dalam lagi, ada banyak stand-stand dari perusahaan game mobile dan game PC yang memamerkan produknya, bahkan ada juga pameran peluncuran game yang masih dalam tahap percobaan (Beta). Dan hari ini, game Beta tersebut akan dimainkan oleh tim Phoenix bersama pemain yang meraih juara di turnamen yang telah diadakan sebulan yang lalu.
Baru kali ini Caca melihat sebuah acara yang pengunjung laki-laki dan perempuannya tidak terlalu timpang jauh. Kaum laki-laki yang murni penggemar game dan kaum perempuan yang menggemari game plus pemainnya.
Caca pun mengakui bahwa tim Phoenix anggotanya memiliki visual yang patut diacungi jempol.
Marsha menyeretnya ke arah stand makanan. Wow, ada stand makanan juga disini. Macam-macam, ada jajanan khas Indonesia sampai jajanan masa kini. Ini sih yang bukan penggemar game juga merasa terhibur. Kalau begini kan Caca nggak perlu buang-buang tenaga menolak ajakan Marsha dari tahun kemarin. Capek juga nolak terus, padahal dibayarin.
Sekarang pun gratis. Diajak langsung oleh si empunya acara. Kalau dipikir-pikir, Caca hoki juga, ya. Punya teman dan kenalan yang royal. Caca baru menyadari itu sekarang.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝘽𝙚𝙩𝙩𝙚𝙧 𝙏𝙝𝙞𝙣𝙜𝙨
FanfictionJulian Altair Wiratama, salah satu atlet berprestasi di dunia e-sports Indonesia. Kapten tim e-sport Phoenix sejak tahun 2019. Mimpinya saat ini dapat membawa trofi juara dunia bersama tim-nya. Catherine Amanda Maharani, akrab disapa Caca, seorang g...