Rencana Azis

100 2 0
                                    

Cerita sebelumnya...

Mereka menangguk kemudian berjalan lagi ke depan. Dan mulai mencari tempat untuk mereka sembunyi. Ada yang di kolong meja. Ada yang di samping Pot bunga. Ada juga yang di atas lemari di balik pintu paling depan sana.
Hahaa nemu aja ide nya.

••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••

Azis yang kini berlari ke Arah Barat. Melewati Gedung sekolahan lalu mulai masuk ke pemukiman warga. Terlihat jelas oleh Tim lawan, kemana mereka pergi.

Sedangkan Anton dan yang lainnya dibiarkan oleh mereka, karena anton berlari ke arah kebun bambu yang tidak ada cahaya sama sekali.
Akhirnya Tim lawan memilih untuk mengejar Azis terlebih dahulu, karena posisi mereka berlari sangat jelas terlihat karena berlati ketempat yang terang oleh cahaya lampu.

"Lebih cepat lagi bro. Tim lawan mengejar kita." Ujar Azis ngos-ngosan.

Tak mereka sadari, Tim lawan berpencar mengepung mereka.

"Aduh zis, mereka ada dimana-mana. Keknya tadi mereka berpencar." Ujar Robi.

"Sial kita dikepung." Tukas Azis Final.

Dan kini, tepat di persimpangan jalan. Posisi Azis dan teman-temannya sukses dikepung oleh tim lawan. Mereka tak bisa melarikan diri lagi dan akhirnya mereka tertangkap oleh tim lawan.

~~~~~~~~~~~~~~~~

Lumayan lama dalam persembunyiannya. Anton rasa Tim lawan tidak Mengejar mereka dan sepertinya lebih memilih mengejar Azis yang berlari ke tempat yang banyak cahaya lampu.

"Woy kalian gimana? Udah dapet posisi yang enak buat ngumpet?" Ujar Anton pelan.

"Udah Ton, gue di kolong meja." Ujar Tomi

"Gue di deket pot. Kalo si Topan dia naek keatas lemari deket pintu." Ujar Wawan.

"Itu si Topan gak nyaut, jangan-jangan dia molor wan?" Tanya Tomi.

Wawan bangkit dari tempat persembunyiannya, lalu berjalan kearah lemari dekat pintu. Di lihatnya Topan emang beneran tidur.

"Stress ni anak. Beneran molor siah. Hahaa" ujar Wawan Ketawa. Mereka pun ikut terkekeh..
"Bisa-bisanya lagi ngumpet gini malah molor hahaa." Timpal Kevin.

Terdengar suara langkah kaki dan obrolan yamg Mereka duga itu tim lawan. Wawan dengan cepat kembali ke tempat persembunyian awalnya dideket pot.
Disini mereka tidak dapat melihat ke tempat persembunyiannya satu sama lain.

"Gue kira mereka gabung. Taunya mereka berpencar. Jago juga nih si Anton ngumpetnya." Ujar tim lawan yang berjalan melewati gudang kayu tempat mereka ngumpet.
Terlihat mereka hanya 3 orang.

"Itu suara si Robi bukan Ton?" Tanya Kevin tak sadar lawannya masih didekat sana.
Membuat Tim lawan menoleh karena bisikan-bisikan pelan yang ia dengar.

Anton yang paham dengan situasinya menarik kevin kedekapannya. Lalu menutup mulut Kevin dengan tangannya. Posisi nya sama seperti di bak mobil tadi. Anton mendekap kevin dari belakang.

Antara Sahabat, Cerita Cinta dan Mengejar Cita-cita Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang