Cerita sebelumnya...
"Udah sore, balik yuk." Ujar Anton, mengajak kevin untuk pulang.
"Yuk." Kevin ngangguk lalu berdiri.
Anton mengayuh sepedanya perlahan meninggalkan tempat itu.
Kini hubungan mereka berdua sudah membaik.
Sepanjang perjalanan, keduanya terlihat mengobrol. Sesekali terdengar suara mereka tertawa.__________________________________________
Saat sudah dekat menuju rumahnya.
Anton berbisik pelan di telinga Kevin."Tetep kyk gini jangan berubah." Ujarnya.
Kevin bergidik kegelian.
"Oh satu lagi, jangan pergi-pergi lagi. Aku gak mau mati gegara mikirin kamu." Ujarnya lagi. Kevin terkekeh."Lu lama-kelamaan kek mamah, Dikit-dikit khawatir, Keluar bentar nyariin." Jawab Kevin. Anton terkekeh.
"Gapapa lah, jadiin aku mamah angkat kamu. Biar bisa ngelonin kamu tiap malem. haha." Ujar Anton ketawa..
"Gak mau gue. Kalo lo jadi mamah angkat gue. Bisa tekor stok beras dirumah. Secara lu kan makannya banyak. Hahaa.." balas Kevin. Anton manyunn.
"Gapapa deh aku puasa. Soalnya kalo laper masih bisa ditahan. tapi kalo gak ketemu sama kamu, aku gaakan bisa tahan." Ujar Anton. Kevin mendelik.
"Hmmm.. Gembel." Tukas Kevin. Anton terkekeh.
"Gombal. Kalo gembel itu yang makannya banyak, badannya gendut." Ujar Anton.
"Ah kalo Itu Bang Dadan." Jawab Kevin. Anton ngakakk.
"Heh Dusun manehh.. bang Dadan itu lebih tua dari kita Vin. Gaboleh gitu." Tukas Anton.
"Dusun pahing apa dusun puhun?" Tanya Kevin.
"Anak nakal, ngeyel terus dibilangin." Kesel Anton.
"Ton beneran lu lama-lama kyk nyokap gue bjirr." Kevin terkekeh.
"Lagian. Aku jadi gak enak sama bang Dadan, kalo kamu ngomong gak sopan." Ujar Anton.
"Ah bang Dadan aja gak masalah." Jawab Kevin.
"Bukan gitu Vin, dia kan umurnya lebih tua dari kita. Beda jauh malah, jadi harus sedikit menjaga cara bicara kalo ngomong sama dia." Ujar Anton.
"Ah lu mah gak asik. Dia itu cuma tua di umur. Kelakuannya kyk bocah gak jauh beda sama kita. Lagian ya, Bang Dadan yang mau. Katanya lu gak usah canggung kalo ngobrol sama gue, anggep aja gue temen lu sendiri. Gausah formal lah. Gue gak gila hormat." Jelas Kevin. Anton ngangguk.
"Tapi emang dia orangnya asik sih. Pantes kamu udah seakrab itu. Aku aja yang baru ketemu tadi doang langsung akrab." Tukas Anton. Kevin ngangguk.
"Iya kan, apa gue bilang. Mana kalo gue main kesana tuh, gue di bebasin mau main ps berapa lama pun dia gak ngelarang. Makannya gue betah berlama-lama di rumah dia. Hahaa." Ujar Kevin.
"Ohh pantesan. Mentang-mentang sekarang udah punya abang baru, jadi lupa sama Abang yang didepan mah." Tukas Anton. Kevin terkekeh.
KAMU SEDANG MEMBACA
Antara Sahabat, Cerita Cinta dan Mengejar Cita-cita
Novela JuvenilSedikit deskripsi cerita ini benar adanya. bukan hanya karangan semata yang didasari oleh khayalan penulis saja, melainkan dari narasumbenya yang langsung mendatangi saya, Menceritakan kisah masa kecilnya. Jadi saya menulisnya disini, karena sudah...