Kejujuran & Kegelisahan

77 1 0
                                    

Cerita sebelumnya...

Setelah sekian lama menepisnya, setelah sekuat mungkin dia melupakannya. Kini pertahanannya kembali runtuh.
Dia tak bisa lagi menolaknya.
Kevin Jujur mengakuinya, ini sangatlah Nikmat.

••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••

Sepulangnya dari sungai. Mereka kembali kerumah masing-masing untuk mandi dan Lalu siap-siap untuk berangkat ngaji ke Mushola.

Berandalan kyk mereka juga gak lupa sama kewajibannya sebagai seorang muslim untuk memperdalam ilmu yang bukan hanya di sekolah tapi juga di mushola untuk belajar ilmu agama. Salut yaa👍🏻

Seperti biasanya mereka akan berkumpul di rumah kevin. Lalu berangkat ke mushola barengan. Anton yang rumahnya paling deket Sama kevin lebih dulu tiba di kediaman Kevin. disusul Robi dan Irvan.

"Vinn,, ehh Bu. Kevinnya ada?" Tanya Anton pada seorang wanita cantik kisaran umur 40-an itu yang wajahnya sangat mirip dengan kevin. Namun ini versi wanita berhijab.

"Eh Aa, ada tadi mah lagi makan. Sini kedalem dulu a, ajakin temennya. " Sahut mamahnya kevin.
Mereka bertiga masuk kedalam.

"Itu kevinnya lagi di kamar. Susul aja kedalem atuh a, dia mah kalo ganti baju suka lama.." ujar mamah nya kevin..

"Iya atuh bu. Punten yaa." Jawab Anton seraya pamit masuk ke kamar putranya.

"Lu berdua tunggu disini, jangan ikut masuk. Ga mau gue tubuh pacar gue diliatin kalian." Jelas kevin menoleh kepada 2 temannya yang hendak mengikutinya ke kamar kevin.

"Yeee elu mh bisa bisanya nyari kesempatan dalam kesempitan."jawab irvan sekena nya..

"Tau dah si paling omes." Timpal Robi

Sedangkan yang di sebut omesh malah melet-meletin lidah sambil goyang goyangin pantat. Berlalu dari hadapan mereka tanpa berhenti ngeledek kedua temannya.

"Dih Dasar cabul.." ucap Irvan dan Robi bersamaan.

Yang ditunggu ternyata sedang sibuk memilih baju koko mana yang akan dipakai untuk hari ini.
Dengan haduk melilit di pinggangnya. Kevin berdiri membelakangi pintu kamarnya. Dia gak sadar kalo Anton udah ada di kamarnya, tepat di belakangnya. Ya anton sekarang tengah berdiri kaku pas di belakang kevin, melongo melihat betapa mulusnya badan kevin yang terlihat dari belakang. Tak sadar kejantanannya pun menegang hingga sarungnya pun mengacung membentuk tenda akibat kontolnya yang berdiri tegak.

Perlahan Anton mendekatinya lalu melingkarkan tangannya di pinggang kevin. Tak lupa dagunya yang bergelayut manja di pundak kevin.

"Anjingg,, kaget gua ton. gua kira siapa." Ujar Kevin reflek menepis tangan Anton.

Namun tangan si cabul tampan itu tak bergeming malah mempererat genggamnya.
Dan dengan polosnya dia berkata,

"Badan lu mulus banget vin, kontol gua sampe ngaceng polll ahhh.. cup cup,,, sange gua liatnya" ucapnya seraya mengecup ceruk leher dan tengkuk Kevin berkali-kali.

"Emang goblok  lu yaa. Cabul banget sumpah."jawab kevin dengan pasrah. Ia sadar semakin ia larang, yang anton lakukan akan semakin menjadi-jadi. Jadi percuma saja

Spontan si cabul mesum tapi tampan itu nyeletuk,
"Vin, gue salah ga sih kalo gue suka sama lu?" Ucap Anton dengan sangat pelan

"Ton, gue juga gak tau. Ini salah apa engga. Tapi kita ini sahabat ton, kita sama-sama cowok. Apa gak aneh kalo dilihat orang-orang?" Jawab kevin berusaha melepas pelukan Anton.

Antara Sahabat, Cerita Cinta dan Mengejar Cita-cita Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang