Perpecahan

62 0 0
                                    

Cerita sebelumnya...

"Udah ah. Dingin.." lanjut Robi.

"Mau gue bikin anget?" Tanya Anton mesum.

"Kagak, terimakasih.." Anton ngakakkk ngeliat Robi yang ketakutan..

"Sini dedek abang peluk biar anget." Goda Anton dengan mesum.

"Dihhh mesum. Ujar Robi, berlari ketakutan.

"Hahahahaaa." Anton tertawa makin keras..

__________________________________________

Mereka kembali lagi ke dalam tenda.

Disana Kevin dan Irvan udah tidur, pakaiannya udah dipake lagi. Kini Kevin tidur di tempat biasanya yaitu di pojok.

"Vin--" ucapnya terhenti saat mengusap rambut kevin. Rambutnya masih basah. Berarti kevin udah mandi. Pikirnya...

"Vin, kamu udah mand--" Anton kaget saat melihat wajah kevin yang basah, matanya terlihat sembab.

"Kevin? Dia nangis??" Batin Anton.

"Apa jangan-jangan dia tau apa yang gue sama Robi lakuin?" Batinnya Bertanya-tanya.

"Tolol banget sih gue, selalu mengutamakan nafsu. Lagi-lagi otak gue gak berguna." Gerutunya dalam hati.

"Kamu kenapa vin?" Tanya Anton panik. Kevin gak bergeming. Tetap terlelap dalam tidurnya.

"Dia tau apa yang kalian lakukan. Tega banget lo." Itu suara Irvan. Mukanya terlihat marah. Anton menoleh lalu kembali menggoyang tubuh kevinm

"Vin, maafin gue vin. Gue ngaku salah, Gue--" Ujar Anton memeluk Kevin.

"Setelah apa yang lo lakuin, lo dengan entengnya minta maaf? Lo pikir maaf lo berarti?"

"Satu hal yang harus lo tau, Kevin bukan boneka pemuas nafsu lo yang bisa lo perlakukan seenak jidat lo.." Ujar Irvan.

Robi yang baru masuk kaget ngeliat Irvan yang sedang memarahi Anton.

"Udah-udah jangan berisikk ini masih malem.. lo kenapa marahi--" Ujar Robi yang dipotong oleh Irvan.

"Oh kebetulan lo dateng. Kita emang Sahabat, tapi lo berdua gak bisa seenak jidat ngelakuin hal bejat kayak barusan seenak jidat. Gue sama kevin bukan jalang yang haus kontol. Gue sama kevin bukan boneka pemuas nafsu yang bisa seenaknya lo perlakukan sesukabhati lo. Gue --" Ujarnya terpotong saat tangannya digenggam oleh Kevin.

"Gausah buang-buang energi buat ngomong sama batu.." Tukas Kevin.

"Bentar vin." Ujar Irvan. Lalu menoleh ke arah Anton.

"Setelah apa yang lo lakuin kemaren, apa itu belum cukup puas buat lo.." ujar Irvan.

"Baru aja lukanya lo tutup. Percuma lo sembuhin Luka yang kemaren, kalo sekarang lo buat lagi luka baru. Cihh" Ucap Irvan.

"Denger ya.. Jika lo hadir cuma buat kevin terluka. Mending lo pergi jauh-jauh, gausah deketin kevin lagii.." Tegas Irvan, Matanya memerah.. nahan nangiss.

Antara Sahabat, Cerita Cinta dan Mengejar Cita-cita Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang