18

1.1K 60 2
                                    

***

Setelah sholat subuh,tiara langsung bergegas menuju ndalem untuk bertemu dan berbicara bersama nyai hana dan kyai Rayyan perihal dirinya yang akan keluar dari pesantren dan pernikahan itu.

Awalnya tiara ragu,bingung,cemas karena takut samudra ada di sana mendengarkan ucapannya yang tentu akan menyakiti hati.tiara tidak bisa membayangkan bagaimana ekspresi samudra saat mendengar pernikahannya.

Tiara sempat menangis sebentar perihal semua itu tanpa di ketahui siapapun termasuk ayla yang berada di sampingnya.

Karena jam 7 nanti orangtua tiara akan datang, jadilah dia langsung pergi ke ndalem dengan tubuh panas dingin berkeringat dan bergetar hebat.Tiara tidak pernah merasa seperti ini sebelumnya.

Di perjalanan tiara terus saja berdoa meminta supaya saat dia tiba di ndalem tidak ada samudra tujuannya agar dirinya tidak rapuh saat melihat samudra yang kecewa akibat pernyataannya.tiara yakin jika ada samudra di sana dan mendengar penjelasannya maka dirinya juga akan ikut kecewa.

Tiara sudah tiba di halaman ndalem, dia berjalan menuju pintu menaikan tangannya untuk mengetuk pintu.belum juga terketuk pintu ndalem sudah terbuka. Menampilkan seorang perempuan dengan gamis matcha dan jilbab senada. Devi.

Tadi setelah sholat subuh pun Devi juga di suruh oleh nyai hana untuk memanggilkan tiara ke asrama tapi ternyata tiara sudah tiba duluan.

"Kebetulan banget kamu datang! Ummah nyariin" ucap Devi semangat.

"Iya ning" jawab tiara singkat.

Devi menyuruh tiara untuk masuk ke dalam. Tiara masuk,dia melihat ada nyai hana yang sedang duduk sendirian di ruang utama. Tiara melirik sekitar, dia tidak melihat ada tanda-tanda samudra di sini.

Tiara menghembuskan nafasnya, syukurlah samudra tidak ada jadi dia bisa tenang saat berbicara nanti.

Tiara berjalan mendekati nyai hana, d8a duduk di samping nyai hana. Nyai hana tersenyum di balik cadar nya saat melihat calon menantunya datang.calon menantu?bagaimana tidak samudra putranya akan melamar tiara hari jumat tapi...

"Ada apa kamu mencari saya kemarin? " tanya nyai hana lembut.tetapi tiara hanya diam menunduk. Dia belum memiliki keberanian untuk mengatakan  hal yang sebenar nya. Nyai hana yang melihat tiara hanya diam dan sorot mata tiara yang terlihat sedih, menyentuh lengan tiara seraya bertanya kenapa?.

Belum juga berbicara dan berkata apa-apa air mata tiara sudah jatuh duluan. Padahal dia belum mengatakan apa-apa tetapi hatinya, jiwanya semuanya sudah terlebih dahulu sedih. Tiara tidak sanggup untuk berkata.

"Kamu kenapa? Ada masalah? " tanya nyai hana lembut kemudian dia menarik tiara ke dalam pelukannya.ini bukanlah hal yang luar biasa ini sudah sering terjadi. Setiap kali tiara memiliki masalah nyai hana langsung memeluknya.dia sudah menganggap tiara seperti anak sendiri karena keakraban mereka sejak dulu.

"Nyai hiks! "tiara memanggil nama nyai hana kemudian dia menangis di dekapan nyai hana.nyai hana mengelus punggung tiara dan mengusap kepala perempuan itu.

"Ada apa? " tanya nyai hana kembali.

"Nyai ti-tiara i-izin"tiara berbicara terbata-bata membuat nyai hana penasaran akan perempuan itu."iz-zin keluar dari pesantren ini"lanjut tiara dengan suara kecil tangisan yang tak henti.mungkin orang yang tidak begitu perhatian tidak akan mendengar ucapan tiara tapi nyai hana begitu serius mendengar kan jadi dia bisa memahami ucapan tiara.

Mendengar ucapan tiara tentu saja membuat nyai hana terkejut. Keluar dari pesantren? Maksudnya apa?. Nyai hana melepaskan pelukannya, dia memegangi kedua tangan tiara" maksud kamu apa? "Tanya nyai hana cemas.

Lautan Cinta✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang